2

16 2 0
                                    

Dua Minggu sudah berlalu, dengan perasaan yang sulit dimengerti, Nadia menjalani hari - hari nya dengan berat sampai pada akhirnya Nadia berada di titik pasrah

Nadia sudah siap dengan kebaya berwarna putih dan riasan make up yang sempurna

"Teh segera bawa Dek Nadia menemui tuan" Ucap Narsih yang merupakan asisten rumah tangga dirumah juragan tanah

Pernikahan dilaksanakan dikediaman calon membelai pria dengan sangat meriah dan akad nikah sudah selesai dilaksanakan

Nadia berjalan pelan menuju keberadaan yang saat ini sudah resmi menjadi suaminya

Sesampainya tempat acara Nadia duduk dan menyalami tanggan suaminya

Nadia menatap wajah bapaknya yang nampak tidak bahagia wajahnya murung, lain halnya dengan wajah ibu nya yang nampak bahagia, karena hutang nya lunas juga dia mendapatkan uang 100 juta dari besannya

Hutang yang cukup besar itu juga bukan hanya karena membiayai kuliah nadia tapi karena ibu Nadia yang bergaya hidup glamor

Puas menatap orang tua nya, Nadia diam diam menatap suaminya

Laki - laki di hadapan Nadia ini bukan laki - laki yang memiliki wajah jelek, dia bisa dikatakan laki - laki yang tampan, rahanya tegas dan penuh wibawa, tapi sayang laki - laki dihapanya ini selalu bermuka masam

" Berhenti menatapku "

Sadar aksi bodohnya tertangkap basah,Nadia mengalihkan pandangan nya

Setelah prosesi akad nikah selesai dilanjutkan dengan resepsi dan seperti pernikahan pada umunya Nadia dan suaminya menyalami seluruh tamu undangan yang hadir, tamu yang hadir pun tidak bisa dikatakan sedikit

Siang pun berganti malam akhirnya tamu sudah selesai datang, suami Nadia meninggalkannya dan Nadia hanya diam mematung

"Ndo, kamu baik baik saja ?" Ucap ayah Nadia yang menghampirinya

"Nad baik pak "

"Maaf bapak membuatmu menjadi seperti ini "

"Ini keinginan nad pak "

"Bapak harus jaga kesehatan janggan banyak pikiran, nadia rasa suami nad dia adalah orang yang baik, bapak janggan khawatir "

"Ndo kalau ada apa - apa berlari kepada bapak, sampai kapan pun bapak akan tetap menjadi bapak mu"

"Terimakasih pak "

Inggin Nadia memeluk bapaknya hanya saja dia terlalu canggung untuk melakukan hal tersebut

Bapak Nadia mengelus pundak putrinya setelah itu pergi meninggalkan Nadia

"Nyonya, tuan sudah menunggu dikamarnya mari saya antar "

Nadia patuh mengikuti perempuan tadi

Nadia Sampai di depan kamar yang dia yakini ini adalah kamar suaminya

Nadia masuk kedalam kamar tersebut

Ceklek

Nadia menemukan suaminya sedang menghadap keluar jendela

"Kemari " ucap suami Nadia

Nadia perlahan mendekat kearah suaminya

Saat Nadia sudah Sampai di depan suaminya, tiba - tiba suaminya menarik tanggan Nadia dan memojokan Nadia ke sudut tembok tidak hanya itu tanggan suaminya itu menekan dagu Nadia hingga Nadia meringis kesakitan

"Lepas " ucap Nadia

Nadia berusaha memberontak tapi nyatanya tenaga Nadia tidak sekuat suaminya

"Perempuan murahan "

Tiba - Tiba Nikah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang