Dua Minggu sudah berlalu, dengan perasaan yang sulit dimengerti, Nadia menjalani hari - hari nya dengan berat sampai pada akhirnya Nadia berada di titik pasrah
Nadia sudah siap dengan kebaya berwarna putih dan riasan make up yang sempurna
"Teh segera bawa Dek Nadia menemui tuan" Ucap Narsih yang merupakan asisten rumah tangga dirumah juragan tanah
Pernikahan dilaksanakan dikediaman calon membelai pria dengan sangat meriah dan akad nikah sudah selesai dilaksanakan
Nadia berjalan pelan menuju keberadaan yang saat ini sudah resmi menjadi suaminya
Sesampainya tempat acara Nadia duduk dan menyalami tanggan suaminya
Nadia menatap wajah bapaknya yang nampak tidak bahagia wajahnya murung, lain halnya dengan wajah ibu nya yang nampak bahagia, karena hutang nya lunas juga dia mendapatkan uang 100 juta dari besannya
Hutang yang cukup besar itu juga bukan hanya karena membiayai kuliah nadia tapi karena ibu Nadia yang bergaya hidup glamor
Puas menatap orang tua nya, Nadia diam diam menatap suaminya
Laki - laki di hadapan Nadia ini bukan laki - laki yang memiliki wajah jelek, dia bisa dikatakan laki - laki yang tampan, rahanya tegas dan penuh wibawa, tapi sayang laki - laki dihapanya ini selalu bermuka masam
" Berhenti menatapku "
Sadar aksi bodohnya tertangkap basah,Nadia mengalihkan pandangan nya
Setelah prosesi akad nikah selesai dilanjutkan dengan resepsi dan seperti pernikahan pada umunya Nadia dan suaminya menyalami seluruh tamu undangan yang hadir, tamu yang hadir pun tidak bisa dikatakan sedikit
Siang pun berganti malam akhirnya tamu sudah selesai datang, suami Nadia meninggalkannya dan Nadia hanya diam mematung
"Ndo, kamu baik baik saja ?" Ucap ayah Nadia yang menghampirinya
"Nad baik pak "
"Maaf bapak membuatmu menjadi seperti ini "
"Ini keinginan nad pak "
"Bapak harus jaga kesehatan janggan banyak pikiran, nadia rasa suami nad dia adalah orang yang baik, bapak janggan khawatir "
"Ndo kalau ada apa - apa berlari kepada bapak, sampai kapan pun bapak akan tetap menjadi bapak mu"
"Terimakasih pak "
Inggin Nadia memeluk bapaknya hanya saja dia terlalu canggung untuk melakukan hal tersebut
Bapak Nadia mengelus pundak putrinya setelah itu pergi meninggalkan Nadia
"Nyonya, tuan sudah menunggu dikamarnya mari saya antar "
Nadia patuh mengikuti perempuan tadi
Nadia Sampai di depan kamar yang dia yakini ini adalah kamar suaminya
Nadia masuk kedalam kamar tersebut
Ceklek
Nadia menemukan suaminya sedang menghadap keluar jendela
"Kemari " ucap suami Nadia
Nadia perlahan mendekat kearah suaminya
Saat Nadia sudah Sampai di depan suaminya, tiba - tiba suaminya menarik tanggan Nadia dan memojokan Nadia ke sudut tembok tidak hanya itu tanggan suaminya itu menekan dagu Nadia hingga Nadia meringis kesakitan
"Lepas " ucap Nadia
Nadia berusaha memberontak tapi nyatanya tenaga Nadia tidak sekuat suaminya
"Perempuan murahan "
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiba - Tiba Nikah
SpiritualNadia tiba - tiba diminta oleh ibu dan ayahnya untuk pulang ke kampung halamannya, dan tiba - tiba diminta untuk menikah