3

15 2 0
                                    

Nadia dibawa kerumah suaminya, orang yang tadi menarik paska Nadia adalah orang suruhan arka

"Bawa dia ke gudang " ucap arka

"Lepas" ucap Nadia memberontak

"Diam sialan " Bentak arka

Semua yang ada disana hanya bisa diam

Nadia dimasukan kedalam gudang, arka ikut masuk kedalam

Arka Sudah membawa tongkat ditangganya

"Berani - beraninya kamu inggin membunuh saya " ucap arka

"Aku tidak mengerti apa yang kamu katakan " ucap Nadia

"Kamu memasukan obat sialan kedalam makanan "

"Hahaha kamu pantas arka menerima itu " ucap Nadia

"Perempuan gila "

Akhh ' desis Nadia ketika arka memukul tanggan Nadia menggunakan tongkat

Tidak hanya tanggan, arka memukul punggung Nadia menggunakan tongkat

Nadia hanya diam

Untuk ke lima kalinya arka kembali memukul tubuh Nadia

"Arka aku akan berterima kasih padamu, jika kamu bisa membunuh ku " ucap Nadia lirih

Tubuh Nadia rasanya sakit tapi hatinya lebih sakit mendapat perlakuan kasar seperti ini

Arka membuang tongkat ditangganya dia menarik Nadia untuk berdiri dan dia menjambak kasar rambut Nadia, tidak berkenti disitu Nadia menerima tamparan dari arka

Wajah dan tubuh Nadia sudah tidak bertenaga menerima perlakuan kasar dari arka, tapi dia tidak inggin menunjukan kelemahannya

Mata arka dan Nadia bertemu, melihat mata Nadia ada getaran aneh dalam hatinya

Arka melepaskan Nadia, dan dia meninggalkan Nadia dalam gudang

Pintu gudang dikunci

***

POV Nadia

Aku seperti manusia yang selalu mendapatkan ketidak Adilan dalam hidup, aku ditinggalkan oleh orang tua ku dan diasuh oleh orang tua angkat, aku tidak tau asal usulku

Ibu angkat yang selalu berkata kasar padaku, hubungan ku dengan orang yang aku cintai juga harus kandas dia memilih mimpinya dari pada aku, dan naasnya aku menikah dengan laki - laki yang berdarah dingin

Aku memang merasa bersalah dengan tindakanku mencampurkan obat pencahar kedalam makanan arka, aku tidak berpikir panjang bahwa tindanku akan merugikan ku juga,  aku hanya melupakan kekesalanku dengan memberikan pelajaran kepada arka, dia memperlakukanku sangat tidak baik padahal aku adalah istrinya tapi ketika aku membalasnya dia lebih memperlukan ku tidak baik.

Aku seperti berada dalam penjara dan terus menerus mendapatkan ketidak Adilan dan juga kekerasan secara fisik

"Pak, nad kangen. Nadia pikir Nadia bisa menaklukan arka,tapi nyatanya tidak semudah itu "

"Pak cuman bapak yang mengerti Nadia, bapak tolong Nadia keluar dari jeratan iblis ini "

Nadia memejamkan mata nya

POV end

*****

Ceklek

Pintu gudang di buka

"Non bangun sudah pagi "

Nadia terusik dari tidurnya dia mulai membuka matanya

"Non boleh keluar dari gudang, tuan sudah membolehkan non untuk keluar, setelah ini non siap - siap karena tuan akan membawa non ke kota untuk menghadiri acara, non bajunya juga sudah disiapkan dikamar non "

Tiba - Tiba Nikah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang