Deru nafas Gisel memburu. Kedua kaki jenjangnya dipaksakan terus berlari di tengah hutan ini, di antara pepohonan yang tinggi menjulang, dan didominasi kegelapan.
Keringat bercucuran, membasahi seluruh tubuhnya. Gisel terus berlari sambil menoleh ke belakang sesekali. Riak di matanya jelas menunjukkan ketakutan.
"LO BISA LARI, SEL! TAPI LO GA BISA SEMBUNYI. HAHAHA!!" Suara Zion terdengar dari atas, diakhiri dengan lengkingan tawa jahat.
Gisel meneguk salivanya. Dadanya naik turun hampir kehabisan nafas.
Siapa pun.
Tolong Gisel.
"GA ADA YANG BISA NOLONG LO SEKARANG, SEL! LO TERJEBAK! LO PASTI MATI!" Kali ini teriakan Kenan mendominasi, membuat Gisel semakin gemetar ketakutan.
Persendian Gisel melemas. Ia merasa sudah tak sanggup lagi untuk berlari. Ke mana pun ia membawa langkah kakinya, selalu ada suara yang meneriakinya.
"INI HADIAH BUAT LO, SEL! NIKMATI KEMATIAN TRAGIS LO DI HARI ULANGTAHUN LO SENDIRI!!" Itu suara Arthur, menyoraki dari belakang Gisel.
Berikutnya ...
DOR!
DOR!
DOR!
Tembakan menghujam dari atas, menembak secara asal ke arah Gisel. Pelakunya adalah Zion, yang nangkring di atas dahan pohon dengan sebuah senapan.
Seketika tangis gadis itu pecah, bersatu dengan dominasi lengkingan tawa jahat ketiga cowok yang kini menjelma bagai iblis, bersama riuh suara tembakan yang bertubi-tubi terdengar.
DOR!
Gisel terpekik. Dia jatuh tersungkur. Kakinya tertembak, darah dari luka itu mengucur.
Saat kesakitan itu, dari kegelapan hutan, samar-samar Gisel melihat dua bayangan orang mendekat. Dia beringsut ketakutan. Menjerit meminta ampunan, memohon agar dibebaskan.
Tetapi dua bayangan itu justru menertawainya. Di bibir mereka terbitlah seringai keji. Kenan dan Arthur.
"Ga ada ampunan buat cewek iblis kayak lo, Gisel." Kenan mendesis, kedua tangannya memegangi sebuah gergaji mesin yang meraung-raung.
Semakin Gisel mundur, makin bersemangat Kenan maju mendekatinya secara perlahan.
Cowok itu tertawa seperti orang gila, sebelum akhirnya mengayunkan gergaji mesinnya dengan beringas memotong asal bagian-bagian tubuh Gisel.
Gisel terbelalak, persendiannya mendadak mati rasa ketika gergaji mesin itu menembus kulitnya dan memutus urat-urat dalam dagingnya.
Terjadi begitu cepat, sehingga Gisel tak sempat bereaksi. Untuk berteriak saja, Gisel merasa kerongkongannya sudah tak berfungsi.
Gergaji itu terus meraung nyaring, memotong-motong tubuhnya hingga daging dan tulangnya berserakan ke tanah. Darah memuncrat ke mana-mana, membanjiri tubuhnya.
Gisel terlalu fokus menatap Kenan yang seperti orang kerasukan, sampai ia tak sadar bahwa kepalanya telah terpisah dari tubuhnya.
Menggelinding begitu saja ...
... dan mendarat di bawah kaki Arthur.
Cowok itu menginjak dan menekan kepala Gisel ke tanah, lalu mengguyurkan bensin padanya.
Gisel menggulirkan pupilnya dari Arthur, memandang sesosok cowok yang datang dengan iring-iringan anjing.
Itu Zion, memerintahkan para anjing tersebut untuk mencabik-cabik serta melahap daging dan tulang-belulang Gisel yang bertaburan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI MENJADI BADBOY
Random"Ga ada cowok yang sempurna di dunia ini. Makanya gue menciptakan Reja Syaputra dalam wujud manusia fiksi." - Azura Hayakawa - *** Reja Syaputra memiliki kepribadian yang baik hati, ramah, dan humble. Karena itulah, dia bisa dengan mudah mendapat pe...