Pukul 12.00, terlihat Kimberly seorang diri tengah duduk di gazebo depan gedung FEB dengan memangku tas laptop miliknya. Masih tersisa 30 menit dari jam yang diminta Jonathan, namun Kimberly sudah mulai mati kebosanan.
Bagaimana tidak bosan? Kelas hari ini ternyata selesai lebih awal, yang harusnya selesai pukul 10.00 tiba-tiba dosen membubarkan kelas pada 9.30. Pun Sophya hanya dapat menemani hingga pukul 11.00 karena setelahnya ia ada keperluan bersama kawan UKMnya. Jadilah sekarang Kimberly seorang diri menunggu di tengah teriknya matahari.
"Alah sia, setengah satu pas jam istirahat, pasti rame ruang dosen." gumamnya sembari melihat ke arah gagahnya gedung FEB yang menjulang tinggi.
"Kim."
Ingatkan Kimberly untuk sedia air putih jika masih berurusan dengan Jonathan, pasalnya untuk kesekian kalinya Kimberly harus tersentak sebab terkejut dengan suara berat Jonathan yang tiba-tiba terdengar.
"Tolong banget Pak, jangan ngagetin." pinta Kimberly.
"Maaf." ujar Jonathan.
Dapat Kimberly tebak, dosennya ini pasti baru saja selesai mengajar, terlihat dari barang bawaannya yang berupa tas laptop dan juga setumpuk kertas di tangannya.
"Kamu tunggu di sini, saya mau menyimpan kertas ini dulu." ujar Jonathan.
"Saya gak perlu ke ruang dosen, Pak?" tanya Kim.
Jonathan menggeleng, "Ramai, lebih baik ke luar area kampus."
Kimberly terlihat kebingungan.
"Tunggu." ucap Jonathan dan kemudian langsung meninggalkan Kimberly untuk meletakkan barang bawaanya di ruangan.
"Ini gue disuruh kerja rodi model gimana? Segala keluar kampus?" bingung Kim.
Ditunggu punya tunggu, lima menit kemudian Kimberly dapat melihat sosok Jonathan yang keluar dari gedung FEB.
Dengan kemeja hitam yang digulung hingga siku, wajah yang terlihat segar ditambah rambut depan yang sedikit basah, dan tangan menenteng kunci mobil, terlihat Jonathan dengan gagah berjalan menuju parkiran yang berada tepat di tengah-tengah gedung FEB dan gazebo.
"Ganteng banget anjir." gumam Kim tanpa sadar.
"Heh! Sadar anjir, Kim." Kimberly menepuk pipinya sendiri.
"Kimberly."
Terdengar suara Jonathan yang memanggil dari kejauhan. Pria itu kini berdiri di sebelah mobil putih dengan merek BMW X7, kendaraan yang Kimberly yakini sebagai mobil termahal di antara semua mobil yang berada di parkiran FEB, atau bahkan mungkin termahal di seluruh mobil yang ada di Unwala.
Segera Kimberly berjalan mendekati Jonathan, "Ada apa ya, Pak?"
"Masuk." Ujar Jonathan setelah membuka kunci mobil.
"Mau kemana, Pak?"
"Saya tahu kamu selalu gak nyaman di ruang dosen saat ramai, jadi saya inisiatif untuk keluar area kampus." Jonathan memberi jawaban namun tidak sesuai dengan pertanyaan Kimberly.
"Masuk, Kim." titah Jonathan sekali lagi.
Kimberly melihat keadaan sekitar, ada yang sibuk sendiri dan ada pula yang sejak tadi memperhatikan interaksi antara Jonathan dengan dirinya.
"Mampus lah, udah pasti jadi bahan omongan." gumamnya.
Akhirnya dengan segera Kimberly masuk ke kursi penumpang sebelah kemudi, sebelum semakin banyak orang yang memperhatikan interaksi keduanya.
Setelah memastikan mahasiswinya telah masuk, segera Jonathan menyalakan mobil dan melajukannya keluar dari area kampus.
Sebenarnya ingin sekali Kimberly bertanya sekali lagi, namun melihat diamnya Jonathan yang tampak menakutkan, Kimberly memilih untuk diam dan menebak-nebak kemana mobil ini melaju.
KAMU SEDANG MEMBACA
Makalah Rasa -JNS-
Teen FictionBerawal dari makalah, berakhir dengan rasa cinta