13 hari menjadi pengangguran, tidak bekerja dan tidak berkuliah. Kegiatan sehari-hari hanya seputar membersihkan rumah, membantu Mama, dan kegiatan malas-malasan yang lain. Belum pernah sekalipun Kimberly izin pergi untuk main, bukan karena tidak ada yang mengajak, melainkan karena dirinya yang terlalu enggan untuk keluar kamar.
Namun di hari ke-14 ini, untuk pertama kalinya Kimberly izin pergi bersama Sophya karena di hari inilah KHS akan dibagikan dalam laman website resmi kampus. Nilai yang mereka tunggu-tunggu, hasil belajar selama 16 minggu di semester genap akan keluar secara bersamaan pada hari ini.
Menjadi mahasiswa baru hasil pandemi covid-19 membuat Kimberly dan teman-teman seangkatan mengalami masa kuliah online. Semua kegiatan dilakukan dari rumah, kelas online, mengerjakan tugas secara online, bahkan ujian pun online dan diperbolehkan open book, tentu dengan sistem seperti itu tidak perlu risau soal KHS karena sudah pasti IP semester akan aman.
Namun karena di semester genap ini merupakan awal mula diadakan kuliah secara tatap muka, tentu ada suasana yang berbeda dari semester-semester sebelumnya. Tidak ada lagi ujian dengan sistem open book kecuali mata kuliah akuntansi, semuanya murni hasil belajar. Maka dari itu Kimberly dan Sophya menjadi harap-harap cemas dengan nilai akhir di semester ini.
"Kurang lima menit, haduuuuhhh." Sophya berujar dengan mimik wajah yang abstrak sembari terus mengupdate laman kampus dalam ponselnya.
"Santai aja santai, keburu dingin itu seblaknya." Kimberly menanggapi sembari menyuap sesendok kerupuk rebus pedas ke dalam mulutnya.
"Anjing, mules." keluh Sophya.
"Yaelah, seblak aja baru dua suap udah mules." Kimberly mencibir.
"Bukan mules pengen pup, mules nungguin nilai ya bangsat." bantah Sophya dengan kata mutiara yang selalu terselip di setiap kalimatnya.
"Masih empat menit, mau lo refresh sampe hp jebol juga gak akan muncul ya markonah." Kimberly berujar dengan jengah.
"Kira-kira stabil, naik, apa turun IP semester ini?" Sophya mengajak Kim untuk tebak-tebakan.
"Kata gue sih, stabil. Gak mau muluk muluk, IP bisa sama kaya semester kemarin aja udah seneng." Kim mengutarakan pendapatnya.
Sophya mengangguk kemudian berucap, "Tapi setidaknya lo udah dapet bocoran nilai bisinter, A pula, makanya santai."
"Bisinter doang, kan gak tau yang lain." Kimberly membalas.
"Ada gak matkul yang lo sendiri gak yakin sama nilainya?" tanya Sophya.
"Praktikum akuntansi. Lo tau sendiri UAS kemarin udah kaya dikejar bulldog, serba buru-buru, gak tau dah itu bener apa nggak yang gue kerjain." jawab Kim.
"Sama anjir, gue malah gak ngerjain dua langkah terakhir di MYOB. Gak bakalan A sih kayanya." timpal Sophya.
"Gak A juga gak masalah, asalkan gak dapet C, gue gak mau ngulang semester depan. Pokoknya target tiga setengah tahun langsung cabut, udah capek sekolah mulu." ujar Kim.
Sophya mengangguk setuju.
Drrttt...
Baik ponsel Sophya maupun ponsel Kimberly secara bersamaan memunculkan sebuah notifikasi yakni pemberitahuan bahwa KHS sudah dapat diunduh.
"Anjing! Degdegan parah." ujar Sophya dengan kakinya yang sedikit dihentakkan.
"Lo udah download, Sop?" Kimberly bertanya sembari dirinya yang juga tengah berusaha masuk ke dalam laman resmi kampus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Makalah Rasa -JNS-
Teen FictionBerawal dari makalah, berakhir dengan rasa cinta