"Jadi lo punya rencana apa?" tanya Nicko yang menyedekapkan kedua lengannya di dada, memandang serius wajah Reja.
Reja menjawab bahwa, Nicko harus memerintahkan anak-anak Trevor bersembunyi di sekitar rumah Gisel untuk berjaga-jaga terhadap orang yang mencurigakan. Terutama para protagonis.
Nicko mengiyakan, ia akan melakukan seperti yang Reja perintahkan.
"Tunggu dulu."
Reja dan Nicko kompak menoleh dan terkejut saat melihat Ran datang ke ruangan ini, dengan empat cowok inti Trevor di belakangnya.
"Ran? Lo?" Reja gelagapan.
Cewek itu menyipitkan mata, menilik Reja dari atas ke bawah. Lalu berpaling ke arah Nicko.
Reja gugup setengah mampus. Apakah Ran mendengar percakapan mereka berdua? Sejak kapan gadis itu ada di sini? Kenapa juga Reja tidak menyadari keberadaannya? Lagi pula, apa-apaan empat cowok di belakang Ran? Mereka malah terlihat santai!
"Reja, ya, nama lo?" Ran mendekatkan wajahnya ke wajah Reja, mengamati tiap incinya secara teliti.
Reja hampir jantungan mendengarnya.
Jangan bilang ... mereka berempat membocorkannya pada Ran jug—
"Libatkan gue." Ran memundurkan tubuhnya, lalu berkacak pinggang. "Libatkan kita juga," sambungnya mewakili tiga cowok di belakangnya.
Reja maupun Nicko tertegun. Mereka berempat? Mereka bersedia membantu Reja begitu?
"Iyap! Gue udah tau, kok, kalo lo itu transmigrasi dari dunia nyata kan? Mau nyelamatin cewek yang terjebak di tubuh Gisel. Awalnya gue ketawa denger cerita itu dari Felix, tapi kemudian gue percaya," jelas Ran, ekspresinya sama sekali tak ada beban.
"Dan gue mau ikut bantu!" Ran meninggikan kepalan tinjunya ke udara, terlihat antusias dan bersemangat.
Reja mengerjap, ia menoleh pada Felix. Cowok dengan gigi yang dibehel itu menyengir, minta maaf karena pada akhirnya menceritakan rahasianya pada Ran. Tapi Reja memaafkan. Ia justru senang jika mereka bersedia memberikan bantuan untuknya.
"Rei, bengongnya nanti aja, ya. Para tamu undangan udah mau datang." Azana meletakkan teko sambil berujar pada Reja, membuat lamunan cowok itu buyar seketika.
Tunggu.
Tamu undangan sudah mau datang? Berarti ini sudah lewat dari waktu penculikan Gisel dalam novelnya, kan?
"Gisel mana, Tante?" tanya Reja.
"Di kamarnya, lagi siap-siap," jawab Azana.
Reja membelalakkan mata. Saking fokusnya melamun, ia sampai lupa kalau harus terus mengawasi Gisel. Dengan segera, Reja pun berjalan tergesa menuju kamar gadis itu.
Pintunya tertutup rapat.
Tanpa pikir panjang Reja memutar kenop dan membukanya. Lalu, mendapati pemandangan tidak senonoh di dalam.
Gisel sedang berganti baju.
Dia berteriak histeris dan melempar asal barang-barang yang ada di sekitarnya pada Reja, karena dengan tidak sopannya membuka pintu kamar orang tanpa mengetuk lebih dulu.
Reja kembali menutup pintu. Tak hentinya menyerukan kata maaf sebab ia tidak menduga akan hal itu.
Adryan tertawa lebar. "Sudah dibilang lagi siap-siap, malah dibuka. Kena damprat, kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI MENJADI BADBOY
Random"Ga ada cowok yang sempurna di dunia ini. Makanya gue menciptakan Reja Syaputra dalam wujud manusia fiksi." - Azura Hayakawa - *** Reja Syaputra memiliki kepribadian yang baik hati, ramah, dan humble. Karena itulah, dia bisa dengan mudah mendapat pe...