Ex-Lover (Vkook) End Pdf ✔️

Chapter 3

Jangan Lupa Vote
.
.
.
.
.
Happy Reading
By: Noona_kimjeykey1921

Pagi ini Jungkook baru saja terbangun dari tidur nya, namja cantik itu segera beranjak menuju kamar mandi. Dia ingat jika kekasih nya akan berkunjung ke apartemen nya.

Sementara itu, di ruangan bawah, kedua orang tua Jungkook sudah duduk di meja makan dengan seokjin yang tengah sibuk memasak.

"Momm, apa kookie belum bangun?"

"Belum jin, kalau sudah bangun dia pasti akan langsung turun ke bawah saat mencium bau masakan mu."

Seokjin terkekeh saat mendengar ucapan Luhan, benar apa yang di katakan ibu nya itu. Jungkook memang begitu menyukai masakan nya.

Namja kelinci itu pasti tidak akan tahan jika tidak memakan masakan seokjin.

Sementara itu tampak nya Sehun hanya terdiam, pagi tadi kakek jeon menghubunginya dan sejak saat itu Sehun lebih banyak diam. Luhan menyadari perubahan pada suaminya, ingin bertanya lebih, tapi tampak nya suasana tidak begitu pas untuk itu.

"Hallo, Good morning all."

Suara renyah Jungkook pun mengalihkan perhatian semua orang, mereka turut tersenyum saat melihat senyuman yang mengembang pada wajah cantik Jungkook.

"Good morning sayang .."

"Good morning Koo .."

Jawab semua orang serentak, Jungkook segera mencium pipi kedua orang tuanya dan segera beranjak menuju kakak nya yang masih sibuk membolak balikan masakan di dalam pan.

Jungkook melingkarkan tangan nya di pinggang seokjin, dan menumpukan dagu nya di bahu lebar seokjin. Seokjin hanya menggeleng, Karna beban yang ada di tubuh nya kian memberat.

Tubuh Jungkook itu montok, jadi sudah terbayang seberat apa kelinci besar itu.

"Kookie, biarkan Hyung mu menyelesaikan masakan nya sayang."

Ucap Sehun saat melihat si bungsu jeon yang seperti nya enggan melepas pelukan nya.

"Tapi kookie masih ingin seperti ini."

Seokjin lagi-lagi terkekeh.

"Biarkan saja dadd, aku tidak keberatan."

Sementara Luhan hanya tersenyum, dia bersyukur memiliki dua putra yang saling menyayangi seperti Jungkook dan seokjin .

Pandangan Luhan beralih pada Sehun yang masih terdiam, tangan Luhan bergerak memegang lembut tangan suami nya hingga Sehun tersentak terkejut.

Luhan menyadari jika saat ini suami nya tengah melamun.

"Ada yang ingin kau ceritakan pada ku? Tidak baik memendam keluh kesah mu sendiri. Bukan kah aku istrimu?"

Luhan bertanya dengan nada lembut, dia tidak ingin kedua putra mereka mendengar obrolan nya dengan Sehun..

"Kakek jeon menghubungi ku, dia meminta kita untuk datang ke mansion nya."

"Memang nya ada apa? Tumben sekali kakek jeon mengundang kita secara formal?"

"Entahlah, hanya satu kemungkinan yang akan ayah katakan."