3

9 1 0
                                    

Happy Reading



Di pagi hari, notif dari aplikasi instagram itu berbunyi. Tania sangat senang akhirnya pesan yang ia kirimkan kemarin sudah terbalaskan. Namun, setelah membuka pesan tersebut balasan yang ia lihat jauh dari ekspetasi dirinya.

Ya, tidak ada kata terimakasih ataupun balasan lainnya, yang ia lihat hanya balasan "yyy", tania tidak bisa membohongi perasaannya jika itu sangat menyakitkan.

Tania berangkat sekolah walaupun harus menutupi kesedihannya dengan keadaan baik-baik saja. Ia tidak bisa bercerita kepada teman-temannya karena teman-temannya mengira bahwa mereka berdua berpacaran tapi ternyata tidak, tidak ada kata pacaran di antara mereka berdua.

Kenapa? Kenapa harus seperti ini? Kenapa aku harus menyukai orang yang banyak memberi ku luka? Kenapa aku tidak seberuntung orang lain? Kenapa?!
Aku juga cape....

Tania berharap ia segera melupakan perasaannya kepada Rizky dan ia juga berharap bisa menemukan orang yang jauh lebih baik daripada Rizky.

******

Ravendra hari ini tidak masuk sekolah di karena dirinya sedang sakit. Ia meminta bantuan kepada temannya untuk berbicara kepada guru jika dirinya sedang sakit tetapi teman-temannya tidak ada satu pun yang membalas pesan dari dirinya. Ravendra pun mencoba mencari kontak temannya yang sedang 'online' ternyata Tania. Ia pun segara mengirim pesan kepada Tania.

Tania
online

Ravendra: Assalamu'alaikum, tania tolong bilangin ke guru mata pelajaran hari ini kalo saya tidak bisa masuk karena sedang sakit, terimakasih sebelumnya

Tania: waalaikumsalam, oh okeiii cepat sembuh dra

Ravendra: makasih tania

Tania: Sama-sama

Percakapan pun Ravendra akhiri.

Menurut Ravendra Tania orangnya asik, baik, dan tentunya sangat percaya diri jika di sekolah apalagi saat di kelas.

Ravendra melanjutkan tidurnya. Ia baru sadar kenapa dirinya bisa sakit, karena kemarin dirinya kehujanan saat di perjalanan sepulang dari rumah neneknya.

Beberapa jam kemudian Ravendra terbangun dari tidurnya, ia merasa dirinya sudah kembali pulih. Dari arah pintu kamar terdengar orang yang sedang memanggil dirinya. Ya, itu suara Ibunya yang menyuruh agar dirinya segera meminum obat padahal ia sudah tidak terlalu pusing.

"Kak Ravendra sudah bangun belum? ini mamah sudah membelikan kamu obat segera di minum ya nak, mamah tinggal dulu." Panggil Lina kepada sang anak.

Ravendra anak ke empat dari lima bersaudara. Semua saudaranya laki-laki.
Saudara ke satu sudah menikah dan di karunia satu orang anak. Saudara kedua sedang menjalankan kuliah semester terakhir. Dan saudara ketiga menjadi pengurus di pesantren di dekat sekolah Ravendra dan yang terakhir adiknya masih kelas dua SD.

"Iya, mah." Ravendra segera berjalan menuju pintu kamar untuk membawa obat yang di belikan ibunya.

Selang beberapa menit Ravendra meminum obatnya, tiba-tiba notif dari Handphonenya berbunyi. Ting'

Ravendra segera mengambil Handphonenya yang berada di atas meja belajar. Ia pun langsung membuka aplikasi ijo tersebut.

Tania

Ravendratania [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang