BELUM REVISI‼️
Apakah ini yang dinamakan jatuh cinta?
Menceritakan tentang Tratania seorang pelajar yang menyukai teman sekelasnya. Ia jauh dari kata sempurna, dengan percaya dirinya ia menyukai salah satu teman sekelasnya yang banyak di sukai oran...
"Belajar di mushola banyak kenangannya semenjak aku mengenalmu, Ravendra! "
****
"Eh katanya sekarang kita pindah ke kelas yang dekat pos satpam," ucap Nita kepada Fira.
Tania yang mendengar perbincangan itu sontak berbalik badan ke arah mereka, "Hah, kata siapa?" tanya Tania sambil berjalan ke arah mereka.
Tania tidak begitu akrab dengan mereka berdua. Yang selama ini Tania liat mereka berdua orangnya cukup pendiam dan pastinya setiap ke mana-mana pun mereka selalu berdua.
Dulu pernah di mana waktu kita di beri tugas kelompok dan kita lebih memilih anggotanya perempuan semua. Lalu di sepanjang mengerjakan tugas kita saling mengobrol, bercerita, dan juga saling mengenal satu sama lain. Dari situlah Tania mulai akrab dengan Nita dan juga Fira.
"Iya tadi di kasih tau sama Pak Maulana waktu lewat ke ruang guru. Katanya sebelum pindah beresin dulu semua kursi sama meja nya yang ada di mushola." Jelas Nita kepada Tania.
"Ouh gitu ya, yaudah kalo gitu kasih tau yang lain nya nit," lanjut Tania.
"Sama Tania aja kan Tania orang nya beranian."
"yaudah deh kalo gitu,"
Tania pun langsung mengumumkannya, untung saja hari ini tidak ada pembelajaran yang masuk.
"Hey! sekarang kita belajarnya pindah ke kelas dekat pos satpam. Sebelum pindah beresin kursi sama mejanya terlebih dahulu." Ucap Tania dengan suara yang agak kenceng.
"Kata siapa?" tanya Wafi.
"Kata Pak Maulana tadi ke Nita,"
"Ke kelas yang dekat pos satpam kan?” tanya Romi padahal sudah bertanya sejak tadi malam.
"Iyalah,"
"Yaudah ayo kita beresin dulu biar cepat selesai."
"Ayo-ayo! " balas mereka semua.
Seperti ini lah gambaran kursi dan meja di mushola. Sangat lah bagus bukan?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mereka semua langsung berkerja sama untuk membereskan mushola. Laki-laki membereskan kursi dan meja sedangkan perempuan menyapu dan mengepel.
Selang beberapa menit, semua nya sudah selesai. Kita pun memutuskan untuk beristirahat sejenak sebelum pindah ke kelas yang mau kita tempati.
Kita sangat senang karena sudah ada kelas yang lebih nyaman untuk kita tempatin walaupun bukan kelas kita. Tapi di sisi lain kita juga merasa sedih harus meninggalkan mushola tempat dimana pertama kali kita belajar setelah satu tahun tidak bersekolah.
Tania merasa banyak sekali kenangan nya saat belajar di sini. Entah kenapa Tania sangat berat untuk meninggalkan mushola ini padahal setiap hari juga masih bisa ke mushola. Kejadian demi kejadian yang pernah terjadi di mushola kembali teringat lagi dalam pikiran Tania. Begitu pun saat bersama Ravendra.
Hanya Tania, Nita, dan Fira yang masih berada di mushola. Lalu mereka duduk di halaman mushola sambil memakai sepatu. Sedangkan Kayla sudah pergi dari tadi ke kelas bersama Putri. Mereka sengaja di belakang karena malas untuk berlari-lari mencari tempat duduk di kelas yang akan mereka tempati.
"Ayo di percepat," ucap Tania memburu-buru Nita dan Fira.
"Sabar-sabar," balas Nita.
Mereka pun bergegas pergi ke kelas. Saat mushola akan hilang dari pandangan Tania, Tania diam sejenak sambil menatap ke arah mushola.
Dirinya menghela nafas lalu berkata di dalam hati selamat tinggal dan terimakasih. Mungkin kalo orang tau Tania berkata seperti itu pasti banyak yang bilang kalo dirinya Lebay. Tania seperti itu karena bagi dirinya banyak sekali kenangan saat belajar di mushola.
"Selamat tinggal dan terimakasih"
"Belajar di Mushola banyak kenangan nya saat aku mengenalmu, Ravendra."
Dua kalimat yang di ucapkan Tania di dalam hati tanpa sepengetahuan orang lain.
"Woi! Tania ayo." Ajak Nita hingga membuat Tania yang sedang terdiam terkejut akan suaranya.
"Yuk, sambil jalan aja, Tania di belakang. " Balasnya. Padahal ingin sekali Tania berkata kepada mereka berdua kalo dirinya sangat kehilangan untuk meninggalkan mushola ini.
"Ehh.. tunggu-tunggu, " Teriak Tania kepada mereka berdua yang sedang berjalan di depannya.
"Ini beneran ya kita pindah dari mushola?" Tanya Tania dengan nada lemas.
"Iya ih, sedih banget rasa nya," lanjut Nita.
Perasaan Tania campur aduk saat ini, antara sedih dan senang. Sedih karena harus meninggalkan mushola tempat pertama kali belajar dan pastinya penuh dengan kenangannya. Senang karena bisa belajar di dalam kelas walaupun bukan kelas kita.
Sesampai di kelas, semua sudah berada di bangkunya masing-masing. Di kelas yang sekarang duduknya sebangku berdua tidak seperti di mushola satu persatu. Saat ini juga belajarnya masih di sesi, di sesi yang sekarang masih sama 5 anak perempuan dan 11 anak laki-laki. Dan pastinya Tania akan duduk sendirian.
"Ih Tania duduk sama siapa, masa sendiri." Keluh Tania saat melihat teman-teman nya sudah duduk berdua.
"Nayla malah sama si itu, kesel gue!" sinis Tania di dalam hati nya.
Putri namanya. Tania tidak begitu akrab dengan Putri karena baru akhir-akhir ini Putri baru masuk sekolah dari pertama sekolah belum pernah masuk, entah kenapa alasannya.
"Sama si itu aja Tania, " ledek Nayla menunjukkan jarinya ke arah laki-laki yang duduk sendirian.
"Dih ogah! mending sendirian aja daripada harus sama itu,"
Tania pun duduk di bangku paling pertama jajaran kedua arah kiri dan di samping nya tempat duduk Nita dan Fira. Tidak berdekatan dengan Nayla tidak masalah yang penting ada teman.
Sambil menunggu jam pulang, Tania mengajak ngobrol Nita dan Fira karena sangat bosan jika bermain handphone saja.
Tania mengawali percakapan di antara mereka, "Eh sedih gak sih pindah dari mushola ke sini?"
"Banget, apalagi tempat pertama kali kita belajar" ucap Nita.
"Huum... walaupun belajarnya cuma sebentar tapi banyak banget kenangannya"
"Dari mulai kita belum saling keenal sampai akhirnya kita saling kenal,"
"Pokoknya belajar di mushola jangan sampai terlupakan, pasti bakalan kangen belajar di sana." lanjut Tania.
"PASTI!" ucap Nita dan Fira bersamaan.
Apa benar Tania jatuh cinta karena senyuman yang di lemparkan Ravendra kepadanya?
Bagaimana kelanjutan dari kisahnya? semoga makin seruuuuuuu!!