"Siapa bilang kita orang asing?" ujar Sophia sembarangan. "Kau Harvey, aku Sophia. Hmm?"
Ia kini melingkarkan kedua lengannya di sekeliling leher pria itu sambil mendongak menatap wajah pria itu. "Kau datang sendirian."
Pria itu tersenyum kecil.
"Ak...
Benar apa yang dikatakan oleh orang-orang, jika kau patah hati dan sedih, kau cenderung akan membuat hal-hal tolol yang terkadang malah menimbulkan bencana.
Seperti yang terjadi pada Sophia.
Ia patah hati ketika cintanya sedang tumbuh mekar pada seorang pria yang dipikirnya adalah takdir dalam hidupnya.
Noah Williams adalah seorang manajer yang restorannya pernah menjadi klien Sophia. Pria itu berusia 30 tahun, hanya 5 tahun lebih tua dari Sophia, pria sopan yang menurut Sophia tampan, berambut pirang dan bermata biru pucat dengan senyum yang bisa membuat jantung Sophia berdebar. Saat pertama kali bertemu dengan pria itu, ia pikir ia sudah menemukan pangeran tampannya, seorang pria yang akan memperlakukan dirinya seperti seorang putri, sang cinta sejati yang akan memberi Sophia akhir yang bahagia. Well, dan berbagai hal-hal tolol yang hanya bisa dipikirkan oleh wanita yang sedang dimabuk oleh cinta. Khayalan yang terlalu tinggi, menurut Sophia. Tapi saat itu, ia tidak bisa melihatnya karena ia sedang dibutakan oleh cinta. Baginya, tak ada pria yang lebih sempurna dan lebih hebat dari Noah Williams.
Sampai enam bulan kemudian dan pria itu menunjukkan rupa aslinya yang sebenarnya.
Ternyata Noah Williams tidak lebih dari seorang pria bajingan yang tidak setia. Dan Sophia selamanya tidak akan pernah tahu jika saja ia tidak datang ke apartemen pria itu untuk memberinya kejutan. Setelah berbulan-bulan merayu Sophia dan masih berakhir gagal membawanya ke tempat tidur, Sophia berpikir bahwa mungkin saja ia yang terlalu konservatif. Jadi malam itu, ia sengaja mendatangi apartemen kekasihnya itu, berpikir untuk menghadiahi pria itu keperawanannya dan apa yang terjadi? Apa yang ditemukannya di sana? Bahkan dalam mimpi terburuknya sekalipun, Sophia tidah pernah menyangka. Saat ia menggunakan kunci duplikat yang diberikan pria itu padanya dan masuk ke apartemen lalu masuk ke dalam kamar tidur pria itu, ia menemukan pemandangan yang ingin membuatnya muntah.
Di sana, di atas ranjang pria itu, Noah bersama-sama dengan seorang wanita, keduanya sama-sama telanjang dan saling mengerang.
Sophia tidak sanggup untuk melihat lebih banyak, jadi ia berbalik dan pergi. Ia begitu syok sehingga bahkan ia tidak sanggup menangis.
Dan yang saat itu terpikirkan oleh Sophia hanyalah membalas perlakukan pria itu padanya.
Jadi saat melewati sebuah klub malam, Sophia kemudian turun. Ia masuk ke dalam sana sendirian, dengan dandanan seronok yang seharusnya ia gunakan untuk merayu Noah, tersenyum pada hampir semua pria-pria di sana, minum-minum hingga ia nyaris tidak sadarkan diri sampai akhirnya ia menawarkan dirinya pada seorang pria yang saat itu sedang menari bersamanya.
"Take me home."
Oh, Sophia masih ingat ucapannya itu dengan jelas.
