Bab 10

1K 250 7
                                    

Happy reading, semoga suka.

Ebook sudah lengkap di Karyakarsa dan Playstore.

You can find my new story too on wattpad, enjoy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can find my new story too on wattpad, enjoy

You can find my new story too on wattpad, enjoy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

luv,

Carmen

__________________________________________________________________________

Pria itu mengenalnya.

Jantung Sophia kembali berdebar tak beraturan.

Ia juga mengenal pria itu. Pria di dalam mimpinya. Mata hitam dalam yang menyihirnya hingga ia selalu tersesat dalam dunia mimpi di mana pria itu adalah sang pemeran utamanya. Wajah Sophia langsung memanas tanpa bisa dicegah. Sial, seluruh kilasan mimpi itu kini melayang-layang di depan benaknya.

"K... kau... Har... Harvey?"

Sungguh? Harvey bukan hanya sekadar khayalannya?

Pria itu berdiri dan menjulang tinggi. Saat dia melangkah mendekati Sophia, ia bergerak mundur dengan pelan.

Apakah... apakah mimpinya juga nyata? Ia bermalam dengan pria ini di kamar hotel? Lalu kejadian malam itu...

Ya Tuhan, Sophia berharap lantai di bawahnya membuka dan menariknya ke dalam, menghilangkannya dari muka bumi ini. Perasaannya sekarang campur aduk tidak karuan dan ia tidak yakin ia siap menghadapi pria asing tetapi tidak asing ini.

"Kau... kau yang menyelamatkanku? Di... di mana ini?"

Pria itu kini sudah berdiri di hadapannya, masih ada jarak aman di antara mereka sehingga Sophia tidak merasakan keinginan untuk berbalik dan kabur. Pria itu tersenyum sejenak sebelum menjawab pertanyaan Sophia.

"Ya, aku yang menyelamatkanmu dan membawamu ke tempatku."

Apakah ada kebetulan seperti itu di dunia ini?

"Kau... kau tidak sengaja berada di gang sempit itu dan menyelamatkan seseorang yang kebetulan adalah wanita yang pernah kau temui di klub malam?"

Pria itu kembali tersenyum. "Kau mengingat semuanya?"

Tentu saja, bukan? Karena pria itu selalu menghantui mimpi Sophia setiap malam.

"Bukan kebetulan. Aku melihatmu di jalan dan memutuskan untuk mengikutimu. Aku senang aku melakukannya. Kalau saja aku tidak melakukannya, aku tidak berani membayangkan..."

"Stop!" Sophia juga tidak ingin membayangkannya apalagi mendengarkan pria itu mengucapkannya.

Harvey mengangguk.

"Oke. And... er... I know this is awkward... but let me introduce myself again. Aku Harvey Clegg. Dan kau?"

Harvey Clegg? Apa Sophia tidak salah dengar?

"Kau... kau..."

"Your fullname."

Seperti disihir, Sophia menurut begitu saja. "Sophia Hart."

"Sophia Hart. Senang bertemu denganmu lagi, Sophia. Kau adalah wanita pertama yang berani merayuku di kali pertama kita bertemu."

Sophia menelan ludahnya gugup. Ia tidak tahu ini bisa dikategorikan sebagai kesialan lain. Tapi pria yang saat ini berdiri di hadapannya adalah salah satu dari pria terkaya di Amerika.

What the fuck? Sophia merayu Harvey Clegg malam itu?


Sweet PassionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang