Bab 13

946 224 8
                                    

Happy reading, semoga suka.

Ebook sudah tersedia di Playstore dan Karyakarsa.

File PDF bisa dibeli langsung juga via Whatsapp : 0896 0127 0478 - tapi harus punya gmail dulu ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

File PDF bisa dibeli langsung juga via Whatsapp : 0896 0127 0478 - tapi harus punya gmail dulu ya.

Luv,

Carmen

________________________________________________________________________________

Sophia pikir ia tidak akan pernah mengirim surat lamaran pada perusahaan yang dipimpin oleh Harvey Clegg. Selain karena canggung, ia juga tidak ingin menambah masalah. Tapi ia juga sadar kalau ada masalah yang lebih mendesak. Masalah keuangan, tentu saja.

Biaya hidup di New York tidaklah murah. Sophia tidak punya banyak tabungan yang bisa memberinya banyak waktu untuk pelan-pelan mencari pekerjaan. Ia masih harus menanggung biaya hidup ibunya dan biaya pendidikan adiknya di Colorado. Setelah lima hari berkutat dengan surat lamaran dan mengirimnya ke berbagai perusahaan, Sophia menyadari bahwa tak ada satupun yang membalasnya.

Ya, iya tahu. Bukan karena ia tak memiliki kualifikasi ataupun pengalaman. Seperti yang juga dikatakan oleh Harvey, banyak perusahaan yang kini bergumul dengan krisis dan tentu saja, di saat-saat sulit seperti ini, lapangan pekerjaan akan semakin berkurang.

Sophia mempertanyakan lagi dirinya sendiri. Harvey sudah memberikan kesempatan, mengapa ia menolaknya? Lagipula, kapan lagi ia memiliki kesempatan seperti ini? Siapa yang tidak ingin bekerja pada Clegg Corp.? Dan kebetulan juga, perusahaan itu sedang membuka lowongan yang sesuai dengan kualifikasinya. Why not? Mengapa harus melepas kesempatan sebaik ini tanpa mencobanya sama sekali?

Ia lalu mendesah lagi. Tentu saja, bukan? Akan terasa sangat canggung sekali jika Sophia benar-benar bekerja pada Clegg Corp. - more like a joke, isn't it? Bagaimana ia bisa menatap pria itu tanpa memikirkan apa yang pernah terjadi di antara mereka? Sophia tidak akan sanggup!

Tapi kau harus bertahan hidup.

Tentu saja.

Kalian juga tidak akan sering bertemu. Dia seorang pimpinan, seorang CEO sementara kau hanya seorang tim leader di salah satu departemennya. Kesempatan kalian untuk saling bertemu pastilah sangat sedikit.

Sophia menarik napas dalam. Ya, tentu saja. Tapi rasanya ini tidak pantas dan...

Mengapa kau tidak mencobanya dulu? Coba saja dulu, kau bisa memutuskannya nanti.

Sophia pasti sudah gila. Tapi ia akhirnya mengalah pada dirinya sendiri. Ya, berjuang untuk bertahan hidup memang lebih penting. Terkadang bisa sesekali melihat Harvey Clegg juga bukan ide yang buruk.

Sial, Sophia!

Pada akhirnya Sophia menolak untuk berpikir terlalu banyak dan nekat mencoba. Belum tentu juga lamarannya akan direspon, bukan?

Tapi rupanya Sophia salah. Email lamaran kerjanya langsung dibalas pada hari yang sama. Berisikan keterangan bahwa ia lolos seleksi tahap pertama dan besok pagi ia diharuskan datang untuk sesi wawancara. Mengenakan setelan kerja terbaiknya, esok paginya Sophia berangkat. Dan tidak seperti kesialan yang terus menimpanya belakangan ini, wawancaranya kali ini berjalan mulus, bahkan sangat baik. Dua hari kemudian, ia mendapatkan panggilan lagi untuk melakukan wawancara lanjutan sebelum pengambilan keputusan.

Pada wawancara kedua ini, tim wawancara terdiri dari direktur beserta manajer departemen IT yang akan menjadi atasan langsung Sophia, kemudian Direktur SDM dan wakil pimpinan Clegg Corp. Sophia lega sekali karena Harvey tidak ada di sana. Ia tidak tahu apakah ia akan bisa melewati wawancara final ini dengan baik jika pria itu berada di tim pewawancara. Wawancara kedua ini lebih sulit dan lama, tapi Sophia yakin ia melakukannya dengan baik. Setelah selesai, ia diminta untuk menunggu di luar.

Kurang lebih empat puluh lima menit kemudian, sekretaris Direktur SDM memintanya untuk masuk ke dalam ruangan sang direktur. Di sana, pria itu memberi Sophia penawaran yang fantastis. Sebagai IT project coordinator, ia memiliki tanggungjawab yang lebih berat tapi ia juga ditawari gaji yang besarnya lebih dari satu setengah kali gaji di perusahaan lamanya dan setelah tiga bulan masa percobaan, performa kerja Sophia akan dievaluasi dan jika hasilnya memuaskan, ia akan diberi kenaikan gaji dan fasilitas perusahaan.

Bisa bekerja di perusahaan seperti Clegg Corp. saja sudah merupakan kebanggaan. Apalagi diberikan penawaran semenarik ini. Tapi Sophia tahu ia mendapatkan semua itu dengan adil. Harvey benar, prosedur perekrutan Clegg Corp. tidaklah sembarangan. Ia tahu ia layak. Bahwa ia pantas berada di sini. Jadi akan bodoh sekali jika Sophia sampai menolak tawaran tersebut.

"Kapan saya harus mulai?"

"Secepatnya," jawab sang direktur sambil tersenyum lalu pria itu menjulurkan tangan pada Sophia. "Selamat bergabung, Miss Hart."

Sophia menerima jabatan tangan tersebut.

"Terima kasih."

Sweet PassionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang