Bab 6

1.4K 260 18
                                    



Mature Content 21+

Happy reading, semoga suka.

Ebook lengkap sudah tersedia di Playstore dan Karyakarsa ya. Adult romance 21+

 Adult romance 21+

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Enjoy

Luv,

Carmen

________________________________________________________________________________

Sophia mengerang lembut. Rasanya sangat menyenangkan sekali. Ia menggeliat pelan ketika merasakan lidah pria itu di puncak payudaranya. Ciuman pria itu, caranya mengisap, semuanya mengirimkan sentakan gairah ke bawah tubuh Sophia. Ia bisa merasakan tubuhnya melembap... oh rasanya, sangat menyenangkan sekali... Sophia kembali mengerang, membisikkan nama pria itu.

Tubuh pria itu sungguh liat... Sophia membisikkan kekaguman saat telapaknya mengelus dada berotot itu. Pria ini begitu indah...

Noah...

Ia mengerjap. Bukan... itu bukan Noah. Tentu saja itu bukan Noah.

Harvey...

Ya, Harvey. Itu pria yang dijumpai Sophia di klub. Tapi mengapa mereka berada di sini? Sophia berusaha berpikir keras. Mengapa mereka telanjang dan berada di ranjang?

Sungguh tolol sekali, tentu saja karena kau menginginkannya, Sophia. Dan pria itu juga menginginkanmu.

Ya, itu benar. Dan rasanya juga tidak salah, Harvey sama sekali tidak mengecewakan. Tidak seperti si Bajingan Noah.

Ia membisikkan sesuatu pada pria itu, tapi Sophia tidak begitu ingat apa yang dibisikkannya. Pasti karena ia terlalu mabuk. Benaknya jadi ikut berkabut. Tapi Sophia tahu sekali apa yang diinginkannya. Pelan, ia meregangkan kedua kakinya, menggoda pria itu, mengundang Harvey.

Mulut pria itu masih melekat di puncak payudaranya, menyesap dan mengisap, satu lalu yang lain. Sensasinya begitu luar biasa sehingga Sophia sulit mengendalikan erangannya. Ia mulai membayangkan seperti apa rasanya jika mulut pria itu menggoda...

Ahh...

Ia terkesiap saat sensasi baru itu menyergapnya. Pria itu benar-benar bisa membaca pikirannya. Ia mengerang kembali saat merasakan sapuan lidah pria itu tapi kali ini di bagian di antara kedua kakinya. Pria itu mengusapkan lidahnya naik turun di belahan rapatnya lalu berkonsentrasi mengisap tonjolan nikmatnya. Raasanya tak tertahankan... begitu tak tertahankan...

Tubuh Sophia mengejang hebat dan pelepasan itu menjemputnya dengan ganas.

Ooohhh!

Matanya membuka pelan dan kepalanya masih berdentum sakit. Sesaat, ia masih bisa merasakan nikmat yang menjalari tubuh hangatnya. Ia memejamkan matanya kembali, ingin mempertahankan kenikmatan itu lebih lama, mungkin mengulanginya lagi tapi tentu saja... begitu terbangun, sensasi itu hanya meninggalkan gelitik geli yang membuatnya resah dan tidak puas.

Sweet PassionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang