Present - Mikage Reo

872 71 7
                                    

Istirahat jam makan siang. (Y/n) beranjak dari tempat duduknya. Ia berlari menuju kelas sebelah untuk menemui kekasihnya Mikage Reo. Ya mereka beda kelas. Tapi untungnya hanya bertetangga saja.

Seperti biasa saat jam makan siang seperti ini, reo pasti bersama nagi. Entah itu membahas sepak bola ataupun game. (Y/n) menghampiri mereka, dan memeluk reo dari belakang.

"Reo, temani aku ke toko buku hari ini ya?"

"(Y/n)?! Iya aku akan menemanimu, tapi tidak mengejutkanku seperti itu (y/n)."

(Y/n) tertawa kecil "Gomen reo."

Blue Lock by Muneyuki Kaneshiro
Original story by me
Blue Lock
Mikage Reo x Readers
Romance, Slice of life

Reo menepati janjinya. Setelah pulang sekolah mereka langsung menuju tempat yang ingin (y/n) kunjungi, yaitu toko buku. Setelah dapat apa yang dicari (y/n) menarik reo ke lain tempat lagi.

"Reo lihat, ini cantik sekali 'kan?" Ia menunjukkan sebuah sepatu yang sedikit berhak di alasnya.

Reo yang berjalan dibalakang (y/n) hanya melihat sekilas lalu berkata "Iya itu cantik."

Begitu seterusnya setiap tempat yang mereka kunjungi, selalu ada satu benda yang (y/n) sentuh dan bilang itu semua cantik atau manis, lalu menaruhnya kembali ke tempatnya tanpa membelinya.

"Aku sudah selesai reo, ayo pulang."

"Kau yakin hanya buku itu saja yang kau inginkan (y/n)?"

"Iya. Karena hanya ini yang aku cari."

"Baiklah."

Diperjalanan pulang mereka hanya mengobrol tipis dengan saling menautkan tangan mereka dan sesekali tertawa. Tentu saja reo antar (y/n) sampai kerumahnya.

"Reo, masuklah dulu. Akan kubuatkan teh untukmu."

"Um. Permisi."

"Reo-kun, selamat datang. Kau bisa tunggu di kamarnya (y/n)" ibu (y/n) menyambut reo dengan ramah, karena sudah sering berkunjung seperti ini.

"Ah bibi. Um terima kasih aku akan langsung ke kamarnya kalau begitu."

Kamar (y/n) ada di lantai dua. Reo langsung menuju kesana sambil menunggu (y/n) kembali dari dapur.

"Maaf menunggu lama reo. Silahkan tehnya."

"Terima kasih (y/n)" mereka duduk berhadapan, sambil menikmati teh tadi.

"Ne reo. Apa kau lelah?"

Terlihat wajah sedikit kaget dari reo "Apa? Tidak, aku tidak lelah."

"Sungguh? Terima kasih sudah menemaniku hari ini reo."

"Itu bukan apa-apa. Tadi itu menyenangkan (y/n)."

Tidak lama dari itu handphone reo berdering tanda seseorang menghubunginya.

"Halo. Ya. Um aku segera kesana." dengan sedikit tergesa reo berdiri dan hendak keluar kamar (y/n).

"Reo ada apa?" (Y/n) menahan tangan reo sedikit panik.

"Ah (y/n). Bisa kau tunggu disini? Aku akan keluar sebentar."

"Kenapa?"

Pipi (y/n) dielus pelan. "Aku janji hanya sebentar oke."

"Um oke."

Reo keluar kamar dengan tergesa dan meninggalkan (y/n) sendirian. (Y/n) membuka buku baru yang telah dibelinya tadi. Itu ada sebuah novel yang sudah lama ia inginkan. Novel terbaru dari penulis favoritnya.

"Akhirnya aku mendapatkanmu. Aku akan baca malam ini sebelum tidur." ujar (y/n) senang.

Sekitar lima menit setelab reo keluar. Terdengar ketukan pada pintu kamar (y/n).

"(Y/n), aku kembali. Bisa tolong aku bukakan pintu?"

Dengan cepat (y/n) beranjak dan membukakan pintu. Terlihat reo kembali dengan banyak sekali barang ditangannya.

"Reo! Apa yang kau bawa? Dan kenapa banyak sekali?"

Reo duduk dan menaruh semua barang itu diatas tempat tidur (y/n). "Itu semua milikmu. Bukalah"

(Y/n) membuka sebagian barang yang dibawa reo. Dan tentu saja ia terkejut dengan semua isinya.

"Reo, ini semua- bagaimana bisa?"

"Sebenarnya saat kita pergi tadi, dua orang penjagaku mengikuti kita dari belakang. Aku juga berjalan dibelakangmu memperhatikanmu saat kau melihat-lihat benda yang kau sukai. Tapi kau menaruhnya kembali."

"..."

"Lalu, setiap kau taruh benda itu kembali, aku mengambilnya tanpa sepengetahuanmu dan menyerahkannya pada penjagaku dan menyuruh mereka untuk membelinya."

"Ta-tapi kenapa semua kau beli?"

"Karena kau suka 'kan?"

"Aku memang suka. Tapi kau tidak harus melakukan semua ini reo."

Reo menarik tangan (y/n), menuntunnya untuk duduk disampingnya bermaksud menenangkannya, karena kekasihnya ini kenapa terlihat sangat panik.

"Ssttt. Tenanglah (y/n). Aku membelinya karena aku ingin melihatmu senang, bukannya malah panik seperti ini."

"Tentu saja aku panik. Aku membuatmu repot karena semua ini."

"Hei, aku tidak merasa repot sama sekali. Aku senang melihat kau begitu menyukainya."

Dengan cepat (y/n) memeluk reo "Terima kasih reo. Aku senang, sangat senang. Tapi tidak usah seperti ini lagi. Aku tidak mau membuatmu repot sungguh."

Reo membalas pelukan (y/n) "Sama-sama sayang, aku tidak merasa begitu. Asalkan kau suka apapun akan kuberikan."

"Tidak. Ini sudah sangat cukup bagiku reo."

"Sekarang aku tahu. Apapun yang kau sentuh itu berarti kau menyukainya (y/n)."

Pelukan dilepas. Tangan (y/n) meraih kedua pipi reo menangkupnya pelan.

"Kau benar. Aku selalu menyentuh apapun yang kusuka, seperti sekarang."

"Tapi kau sedang menyentuh pipiku (y/n)."

"Ya. Dan aku sangat menyukainya. Tidak, aku mencintainya."

Reo tersenyum. Ia tidak dapat menebak sikap (y/n) yang seperti ini.

"Nakal ya, belajar darimana?."

(Y/n) tertawa kecil "Darimu tentu saja."

Wajah mereka mendekat tanpa jarak sedikitpun. Dan bibir reo siap menjemput apa yang ada didepannya. "Aku juga mencintaimu princess.".

End


Haii lagiii semuanyaaa.
Kali ini sachi bikin versi tuan muda kaya raya x mba y/n.
Semoga kalian suka
Jangan lupa tinggalkan jejaknya yaa. ❤

OUR DAYS -Blue Lock Edition- Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang