Rainbow - Nagi Seishiro

428 38 3
                                    

Pagi ini tidak seperti biasanya. Hujan mengguyur jepang dari semalam tanpa ada niatan berhenti untuk beberapa waktu kedepan.

Payung berjalan terlihat sejauh mata memandang. Tak ada satu orang pun yang berjalan tanpa membawa payung. Termasuk (y/n), ia pergi kesekolah menggunakan payung dengan gambar pelangi kecil di setiap ujung payungnya.

Blue Lock by Muneyuki Kaneshiro
Original story by me
Blue Lock
Nagi Seishiro x Readers
Romance, Slice of life, One Shoot


(Y/n) menyukai pelangi. Warna nya yang beragam melengkung indah di langit, juga keberadaannya yang terhitung jarang sekali menjadikan pelangi adalah hal yang (y/n) tunggu ketika musim hujan.

Karena pelangi akan muncul setelah hujan reda bukan? Meskipun tidak selalu seperti itu, (y/n) tetap menunggu munculnya pelangi.

Sesampainya di kelas, baru terlihat beberapa siswa saja. Karena hujan pasti membuat banyak orang terhambat.

"Nagi, ohayou." (Y/n) menyapa kekasihnya yang sedang asik bermain game di ponselnya.

Tanpa mengalihkan pandangan Nagi menjawab santai "Ohayou."

Meja Nagi berada tepat di depan meja (y/n) dan di samping meja (y/n) terdapat meja Reo.

Mikage Reo merupakan teman dekat Nagi yang tentu saja (y/n) mengenalnya dengan baik juga.

"Jarang sekali melihatmu datang ke sekolah sepagi ini,Nagi. Terlebih saat hujan begini." tanya (y/n).

"Reo yang menjemputku menggunakan mobilnya, (y/n)" jawab Nagi.

(Y/n) menoleh "Benarkah, Reo? Kau menjemputnya?."

"Ya. Karena aku menduga Nagi akan membolos jika hujan seperti ini." Jawab Reo

"Memangnya kau puteri kerajaan Nagi? Sekalian saja kau menjemputnya menggunakan kereta kencana, Reo."

Reo tertawa "Itu bagus. Akan kulakukan lain waktu."

"Jemput saja kekasihmu, Reo. Tidak usah repot menjemputku lagi." kali ini Nagi yang bersuara.

"Tentu saja aku menjemputnya duluan sebelum kau, Nagi." ucap Reo.

"Aku juga ingin naik mobilmu, boleh 'kan Reo?" ucap (y/n) dengan mata berbinar.

"Bo-."

"Tidak boleh." Nagi menjawab cepat hingga memotong ucapan Reo.

"Ehh Reo saja bilang boleh, kenapa kau bilang tidak, Nagi." (Y/n) pikir ia tidak diperbolehkan ikut karena Nagi tidak ingin berangkat bersamanya, membuat (y/n) sedikit murung.

"Aku yang akan menjemputmu, (y/n)."

(Y/n) mengedip cepat pertanda tak mengerti "Ha?"

"Aku akan menjemputmu, tidak dengan mobil Reo."

"Bagaimana kau akan menjemputku sementara kau masih saja dijemput Reo." ucap (y/n) keheranan.

"Aku akan kerumahmu. Dan Reo kau harus berhenti menjemputku mulai besok."

"Kau yakin bisa bangun lebih pagi, Nagi?" tanya Reo meremehkan.

"Akan kulakukan jika itu untuk (y/n)."

Obrolan ringan ketiganya terhenti saat bel tanda masuk kelas berbunyi. Hujan belum juga berhenti. Jam pelajaran yang membosankan ditambah suara hujan membuat Nagi tidur pulas. Ia memang sering tertidur dikelas namun anehnya nilainya selalu tinggi.

Waktu demi waktu berlalu. Pelajaran berubah bergantian. Sampai saatnya pulang hujan tak kunjung berhenti.

Nagi dan (y/n) berdiri di depan gedung sekolah sambil menatap hujan. Hanya ada satu payung yang mereka miliki, karena seperti yang kita ketahui Nagi tidak mungkin membawa payung jika dijemput dengan mobil Reo.

OUR DAYS -Blue Lock Edition- Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang