Sejak aku sulit untuk menerima kenyataan Tuhan aku tetap konsisten dengan hatiku.
Tulisan ini mungkin sengaja ku tulis karena satu hal. Satu hal yang membuatku membuka mata dan menerima dengan jujur.
Ku ceritakan sedikit tentangnya.
Cukup banyak menceritakan dari awal hingga aku bisa berteman dengannya. Singkatnya dia cukup baik padaku. Tidak menuntut aku seperti ini dan itu.
Ini tentang pertemuan kita yang sementara saja. Aku tak berharap lebih untuk selalu menetap. Karena aku tau aku bukan seseorang yang sempurna yang dapat selalu kau tatap. Tidak banyak tentang kita bukan ? Kita hanya sebatas teman yang baru saja kita saling kenal.
Meskipun dirimu tidak seperti orang-orang yang dulu namun, hatiku tetap menganggapmu seperti itu. Maaf...
Teman baru yang baru saja ku kenal yakni dirimu. Membuatku satu langkah berani untuk memulai berteman kembali.
Dulu, mata yang terus menangisi sekarang aku berharap pada diri untuk mengisi tentangmu dan bermain bersamamu tiap pagi. Mungkin, aku memang sangat kejam pada dirimu. Cuman dianggap teman dan itu saja teman baru.
Dirimu sudah menerimaku dengan ikhlas, aku tau dari mata coklatmu itu. Aku tau juga, dirimu tidak terlalu ini itu tentangku bukan ?
Aku harap kita menjadi teman selalu. Teman yang membuatku lupa dengan segala hal yang lalu. Biarkan aku hanya berteman denganmu. Tidak banyak waktu mengenalmu hanya hati yang tau bahwa dirimu benar-benar teman baruku.
Terima kasih yaaa...