☞30 • Selesai☜

373 27 2
                                    

Di pagi hari yang terlihat sedikit mendung itu telah menjadi akhir dari semua yang telah terjadi kemarin, Jaehyuk yang dari tadi tengah berusaha untuk menenangkan Jennie yang tak berhenti menangis histeris sambil memeluk nisan yang tertulis kan nama sang anak di sana.

Semalam Jennie benar-benar di buat syok di karenakan Jaehyuk yang tiba-tiba menghubungi nya dan memberitahukan kabar duka itu pada nya.

Semua orang yang membantu proses pemakaman di pagi hari ini sudah pulang, sekarang tinggal Jaehyuk, Jennie dan juga ketujuh orang lain nya yang di ketahui adalah Hyunsuk, Jihoon, Yoshi, Junkyu, Mashiho, Doyoung dan juga Junghwan yang masih setia berdiri menatap malang wanita yang tengah menangis di depan gundukan tanah yang dimana terdapat anak nya di sana.

"Tante.." panggil Mashiho sambil mendekat ke arah dua orang itu.

"Ada yang mau aku bicarain sama Tante dan Jaehyuk, boleh?" Jennie yang mendengar itu langsung saja menoleh ke arah Mashiho dengan wajah nya yang masih di penuhi dengan air mata itu.

"Apa?" Mashiho menarik nafas nya dalam-dalam sebelum lanjut mengucapkan apa yang akan dia ceritakan.

"Maafin aku, Tan. Aku udah bohong sama Tante soal..." Mashiho menggantung ucapan nya sebentar, membuat Jennie yang melihat itu langsung di buat penasaran.

"Soal apa, Mashiho?" tanya nya.

Mashiho menelan ludah nya dengan susah payah, jujur sebenarnya diri nya benar-benar tidak kuat untuk mengatakan hal itu sekarang. Tapi mau bagaimana pun juga, Jennie serta Jaehyuk dan yang lain nya harus tau tentang hal itu saat ini juga.

Mashiho tidak mau kalau harus terus menutupi itu semua, nanti yang ada malah menjadi beban pikiran untuk nya.

"A-asahi itu... Sebenernya Asahi..." untuk yang kedua kali nya, lelaki itu kembali menggantung ucapan nya, membuat semua orang kecuali Junkyu menatap nya dengan penuh tanya.

"Asahi kenapa, Mashi?" sekarang bukan Jennie yang bertanya, melainkan Jaehyuk yang dari tadi sudah greget dengan pria itu karena tak kunjung mengucapkan apa yang ingin dia sampaikan.

"A-asahi sebenernya... Dia... Menderita ka-kanker otak stadium akhir"

Deg!

Semua nya kecuali Junkyu yang ada di sana langsung saja menatap ke arah Mashiho dengan wajah terkejut mereka masing-masing "apa? KENAPA KAMU BARU BILANG TENTANG HAL INI SEKARANG?!" bentak Jennie membuat Mashiho yang mendengar itu langsung saja menundukkan kepala nya takut, Junkyu yang dari tadi hanya diam itu pun langsung saja ikut berjongkok di samping teman nya itu.

"Hiks maafin aku Tante.. Ini hiks semua permintaan Asahi.. Hiks dia bilang aku harus hiks nyembunyiin ini dari kalian semua hiks..." ucap nya yang sekarang sudah mulai menangis.

Sedangkan Jaehyuk yang mendengar fakta mengejutkan itu pun hanya mampu memejamkan mata nya, menahan emosi nya agar tidak meledak saat itu juga.

"Tante, aku mohon jangan marahin Mashiho. Di sini bukan cuma dia yang salah, tapi aku juga, maafin kita berdua, Tante Jennie.." ucap Junkyu dengan wajah memohon nya membuat Jennie yang melihat itu semua benar-benar tidak habis pikir, bagaimana kedua orang itu bisa menyembunyikan hal sepenting ini dari nya selama ini?!

"Kenapa kalian baru bicara sekarang, Mashiho, Junkyu! KENAPA?!" bentak Jennie lagi, kali ini ucapan nya itu di selingi dengan tangisan di akhir.

Diri nya kembali terduduk di tepi makam milik anak nya itu sambil menangis histeris seperti tadi "kenapa hiks kalian berdua baru hiks bilang setelah Asahi hiks pergi, kenapa..." Jaehyuk yang kebetulan berada di samping nya itu pun langsung saja menahan tubuh Jennie yang hampir saja terbaring di atas tanah itu kemudian mendekap nya.

☞The Last Massege || Jaesahi☜ END! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang