૮₍ halaman ke empat belas ₎ა

1.2K 116 5
                                    

Beberapa waktu lalu ...

Jisung memutuskan untuk makan dulu setelah itu baru membeli cemilan, penutup atas samyang di buka sedikit lalu diberikan sedikit air dan di tutup kembali.

Jisung berjalan menuju tempat duduk yang sudah ia tandai dengan Sosis, gimbap dan susu coklat miliknya. Saat Jisung sedang berjalan dengan hati-hati membawa cup berisi air panas dan mie samyang itu seorang wanita tak sengaja menabraknya hingga semua air panas dan mie samyang itu tumpah ke lantai.

"Astaga, Aku sangat minta maaf Nona, Aku tidak memperhatikan jalan," wanita itu berkali-kali memberikan bow pada Jisung sedangkan Jisung sedikit syok karna tangannya terkena air.

Wanita itu langsung menarik Jisung ke toilet minimarket untuk membasuh tangan Jisung yang terkena air panas sedangkan petugas kebersihan minimarket itu segera membersihkan tumpahan tadi.

"Sekali lagi maafkan Aku," ucap Wanita itu lagi sambil membasuh keduanya tangan Jisung, kemudian tangan wanita itu mengeluarkan salep dari tasnya dan mengoleskannya pada tangan Jisung dengan perlahan.

Jisung hanya diam memperhatikan sesekali meringis kecil. Wanita itu mendongak, menatap wajah Jisung dengan ekspresi sedikit terkejut.

"Sudah ya? Terimakasih Nuna."

"Sama-sama, sekali lagi saya minta maaf," ucap wanita itu, sekali lagi memberikan bow pada Jisung.

"Tidak apa-apa Nuna, jangan minta maaf terus," balas Jisung.

"Baiklah-baiklah, Ayo saya ganti samyang yang tumpah tadi. Saya tidak menerima penolakan dan alasan apapun," tutur Wanita itu, Jisung tidak merespon.

"Ngomong-ngomong namaku Giselle," lanjut wanita itu, Jisung mengangguk kemudian tersenyum dan menjawab

"Zhong Jisung."

Keduanya berakhir duduk di kursi minimarket dengan makanan yang sudah mereka pesan.

"Jisung atas namanya aku minta maaf." Giselle tiba-tiba berucap setelah mereka cukup lama diam membuat kening Jisung mengerut.

"Tidak apa-apa, lagipula kakak sudah membasuhnya dan menganti yang baru." Jisung menunjukkan samyang yang dibelikan Giselle.

Giselle hanya tersenyum, dia tidak meminta maaf untuk kesalahannya tadi, dia hanya tersenyum dalam kesenduan.

"Suatu saat kamu akan mengerti, saat semuanya terungkap."

Jisung tertegun, entah apa maksudnya Giselle. Dia mengerutkan keningnya tidak mengerti tapi, entah kenapa dia merasakan sesuatu yang aneh.

"Aku hanya berharap semoga tidak terjadi apapun."

Jisung menatap Giselle tanpa ekspresi terlalu banyak ekspresi yang bisa ia keluarkan jadi ia memilih memendam semua ekspresinya.

"Apa yang aku tidak ketahui?" Giselle menatap Jisung dengan tatapan sendu.

"Banyak yang tidak kau ketahui, apa yang terjadi di masa lampau dan apa yang terjadi di belakangmu, juga apa yang akan terjadi di masa depan."

"Aku harap kamu kuat dengan apapun yang terjadi apapun yang terungkap."

....

Jisung baru saja menutup sambungan telepon bersama suaminya, dia terbaring menatap langit-langit kamar entah kenapa teringat dengan kata-kata wanita bernama Giselle yang ia temui beberapa hari lalu.

'Apa maksud dari perkataan Giselle? Apa yang terjadi di masa lampau, masa sekarang dan masa depan?'

Pertanyaan-pertanyaan itu muncul berulang-ulang di kepala Jisung seolah tidak lelah bergantian menanyakan karena rasa heran dan penasaran.

 I'm an angel • ૮₍ ˃ ⤙ ˂ ₎ა Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang