.
.
Manssion Jung
Di taman—Tiga batita sedang bermain pasir di salah satu taman manssion Jung.
Tangan tangan kecil itu memukul mukul pasir yang telah di masukkan kedalam wadah yang berbentuk, merapatkan pasir tersebut.Dua dari tiga anak balita itu tertawa bersama, sambil memukul kecil pasir tersebut. Seakan dunia milik mereka berdua saja.
"Tcih, kalian berdua curang. " protes bocah berpakain jaket coklat
Kedua batita yang asik berdua itu memilih abai, melanjutkan tap tap nya pada tumpukan pasir.
"Bukankah kau bisa bersama dengan Beomi? Ajaklah dia Hee" ucap salah satu balita berpakain rajut hitam pada anak berpakain jaket coklat tadi.
"Beomi, tidak mau Tyun" protes Heesung sedikit kesal.
"Apa Lele dan Icung belom datang?" tanya balita berpakain rajut hijau pada keduanya.
"Belum" jawab cepat balita yang berada di sisinya, yang bernama Tyun.
Berbeda dengan ketiganya, orang yang mereka bicarakan sedari tadi, sedang merajuk.
"Beomi? Kenapa?" tanya Dominan bertubuh tegap menyamakan tingginya dengan balita berpakain rajut merah darah, ia Jung Beomgyu putra bungsu keluarga Jung, dan yang bertubuh tegap itu Sungchan. Putra bungsu keluarga Jung, ah ralat sekarang putra ketiga. Yang di tanyain hanya terdiam, namun tubuh kecil itu justru menghabur pelukan, tangan kecilnya mengeratkan pelukannya pada leher kakaknya itu menyembunyikan wajahnya di ceruk leher yang lebih tua.
Sungchan hanya bisa mengusap punggung kecil adiknya itu dengan sayang, menggendong tubuh kecil adiknya sambil berjalan mendekati ketiga balita yang asik bermain bersama. Itu yang Sungchan liat dari jaraknya sekarang, di gazebo kediaman Jung.
"Kaka Uchan, Beomi ndak mau main.. " ucap si kecil Jung yang suaranya teredam di ceruk leher kakaknya, namun Sungchan masih bisa mendengarnya.
"Em? Kenapa?"
"Tyun ndak mau main cama Beomi~" ucapnya sambil mendongak menatap Sungchan dengan mata boba yang sudah menampung air di matanya, dengan sudut bibir yang sudah menekuk.
Sungchan yang melihat itu sangat gemas, dengan cepat ia mengecup seluruh permukaan wajah chubby adik kecilnya.
"Kakak~" rengek Boemmgu menolak kecupan bertubi-tubi kakaknya, menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Sungchan.
Sebelum Sungchan sampai pada ketiga teman adiknya, sebuah suara teriakan menggema memanggil nama Beomgyu.
"BEOMII!! LELE DATANG!!!" ucap bocha yang usianya sama dengan Beomgyu, dia Chenle, Jung Chenle putra dari Mark Jung, Si sulung. Di belakangnya ada anak kecil yang juga sama imutnya dengan Chenle, dia Jisung, Jung Jisung putra dari Jung Jeno. Jisung hanya tersenyum di jalannya tidak se berisik Chenle. Yang belum apa apa sudah berteriak.
Setelah Chenle sampai pada tubuh Sungchan yang masih menggendong Beomgyu, ia melompat lompat kecil untuk meraih kaki Beomgyu. Berbeda dengan Jisung yang hanya berdiri diam di samping Chenle namun ia mendongak memperhatikan Beomgyu yang tidak keluar dari persembunyiannya.
"Beomi-ya~" panggil Mark yang baru sampai di sampingnya ada sang adik Jeno yang mengernyitkan alis saat melihat adik kesayangannya tidak terusik dengan gangguan Chenle.
Sungchan hanya menggeleng sebagai jawaban.
"Itu Lele dan Icung dah datang" ucap anak kecil berpakain rajut hijau, sub kecil yang bernama Hyuka itu sambil menunjuk keberadaan Jisung dan Chenle.
"Ayo." ajak Tyun sambil menarik tangan kecil Hyuka di susul Heesung yang juga berdiri, ketiganya beranjak menghampiri rombongan.
Mark mengelus punggung kecil adiknya, "Beomi-ya, Melk Hyung sudah datang.. Em?" bujuk Mark. Setelah mendengar suara yang di sukai, akhirnya Beomgyu keluar dari persembunyiannya, tangan kanannya melepaskan pelukan pada leher Sungchan. Mark yang melihat wajah adik uke satu satunya itu cuma bisa tersenyum senang, ingin rasanya ia mengukung adiknya menyembunyikan wajah lucu Beomgyu.
Dengan wajah putihnya, pipi chubby, mata bulat hidung serta bibir kecilnya yang berwarna merah. Beomgyu menangis, namun siapapun yang melihatnya akan selalu merasa gemas. Berbeda dengan kedua saudaranya, Jeno yang selalu tidak bisa menahan diri menarik hidung kecil Beomgyu membuat si empuh menangis keras.
"HUWAAA... BUBU... HIKS.. NONO.. BANG NO JAHAT.. HIKS HUWAA~" sambil meronta-ronta di gendongan Sungchan, Chenle yang melihat itu, memukul sisi kanan paha pamannya, Jeno, sambil menunduk menatap pelaku barbar yang berani memberinya pelajaran.
"Samchon, rawr!!" garang Chenle menakuti Jeno
dengan terpaksa Sungchan menurunkan tubuh Beomgyu, selepas Beomgyu dari tangan Sungchan, ia berlari ke arah yang berlawanan dengan jalan masuk rumah. Tubuh kecil itu justru berlari ke tubuh anak kecil, yang berjalan ke arah mereka semua berada.
"Eeeh?!!" ucap panik Trio Jung bersamaan. Saat menyaksikan adik bungsu mereka menghamburkan pelukan pada anak dari keluarga Kim itu. Dia Kim Taehyun, Tyun. Anak bungsu keluarga Kim Taehyung dan kim Jungkook.
T B C
KAMU SEDANG MEMBACA
ℝ𝕒𝕚𝕟☂ 𝕒𝕟𝕕 𝕪𝕠𝕦✔
أدب الهواة"Kenangan masalalu, dengan kesalahan ku. Janji yang tidak pernah ku buat, semua hal yang ingin ku bicarakan sulit untuk mengatakannya padamu.. " "... Musim dingin (hujan) sekali lagi, di hujan aku bisa melihat dimana aku pernah berarti. Seberapa jau...