ℝ𝕒𝕚𝕟☂ 𝕒𝕟𝕕 𝕪𝕠𝕦✔

𝕄𝕒𝕫𝕖 𝕚𝕟 𝕥𝕙𝕖 𝕞𝕚𝕣𝕣𝕠𝕣

.

Sudah 1km Beomgyu berjalan, keadaan sore hari itu dengan agak gelap, keadaan yang sudah turun hujan tidak membuat Beomgyu menghindar, air matanya tersamarkan dengan guyuran air hujan yang deras.

Di persimpangan jalan, kebetulan Sungchan yang ingin menjemput adiknya di bikin terkejut, dengan melihat keadaan Beomgyu yang sedang berjalan dengan derasnya air hujan turun.

"Beomi! Apa yang kau lakukan huh?!"

"......."

Dengan cepat Sungchan menarik tangan Beomgyu, memayungi tubuh ringkih Beomgyu memasuki mobil.

.

Sungchan melirik sekilas keadaan adiknya yang tampak tidak baik² saja. Namun dia urung untuk menanyakan, bertahun-tahun tinggal ia paham betul dengan sikap dan sifat adiknya itu.

· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·

Beomgyu berdiri di depan cermin, memandang dirinya yang sudah seperti kehilangan nyawa.. Mengingat kejadian kejadian masa lalu, masa kemarin bahkan mengingat segala perlakuannya kepada Taehyun. Air matanya bahkan tidak berhenti turun dari sore. Mengingat kejadian tadi sore yang dilihatnya.

Meremas bagian dada kirinya, sambil berlutut, kakinya bahkan tidak bisa menopang tubuhnya.

"Hiks... Hiks.. Hikss... "

BUG, BUG, BUG!

Suara pukulannya di bagian dada yang rasanya sangat menyesakkan. Beomgyu baru tersadar akan semua ketidak peka'annya selama ini.

"Tyun ini" menyodorkan puzzle pada Taehyun, yang di tolak mentah dengan meletakkan secara halus tanpa merespon pada Beomgyu.

"Bubu... Huwaa hikss" menubrukkan pelukannya pada Taehyun, namun tidak di balas oleh Taehyun.

"Tyun kita sebangku YESS!!" hanya terdengar suara kursi yang di geser menjauh, memberi jarak dengan Beomgyu. Yang membuat Beomgyu semakin sedih saat menemukan keadaan kursi Taehyun yang berpindah ke tempat dimana Heesung kemarin duduk. Dan di sampingnya telah di gantikan oleh keberadaan Heesung yang duduk di tempat Taehyun kemarin duduk.

"Tyun.. Tyunn...!!"

Brak!  

Suara tempat sampah yang di tenda oleh Taehyun.

"Jangan memanggilku dengan sebutan Tyun.. " Beomgyu mendongak menatap mata dingin tanpa eksepsi itu, "... Aku tidak suka mendengar panggilan itu dari mulutmu."

"Ta-taehyun, ini  bekal untuk mu, dimakana ya~" Taehyun justru menyamprikan bekal yang di letakan Beomgyu di atas mejanya.

Dan masih banyak lagi...

"AAAAAAARRRGGGHHHHH!!!!!!!" teriak Beomgyu tak habis pikir dengan keadaannya sekarang, hidup percintaannya sangat sangatlah buruk, mimpi buruk yang teramat menyiksa.

Keadaan yang sangat mendukung dengan keadaan hati Beomgyu, hujan begitu deras, di sertai beberapa amukan kilatan di luar rumah.

Beomgyu menjambak rambutnya secara kasar, terduduk sambil menyembunyikan wajahnya di perpotongan lengannya dan lutut yang di tekuk, meringkuk.

· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·

6.25 🌅

Beomgyu pagi buta sudah berangkat sekolah, terlihat belum ada orang orang dari keluarganya yang terbangun. Dengan langka ringan ia berjalan meninggalkan kediaman Jung. Dengan berbekal Sepeda. Iyap ia menggunakan sepeda yang ada di gudang.

.

.

Tujuan Beomgyu bukanlah sekolah, melainkan sebuah danau yang sangat luas, mendudukkan dirinya diatas pepohonan yang sudah mati. Menghela nafasnya berat, sambil memandang matahari yang sedikit menampilkan cahayanya. Indah, satu kata yang di ucapkan saat melihatnya.

.

.

SEKOLAH

Kelompok Taehyun bersiap2 akan melakukan persentase, namun Beomgyu tidak masuk sekolah. Chenle dan Heesung sangat cemas begitu juga dengan Heuning kai yang merasa agak janggal dengan kajadian kemarin, karena tidak menemukan Beomgyu yang berpamitan pulang dan mengabari di grup chat.

"Yap, kelompok 5 silakan persentase" ucap pak Adam

Dengan di ketuai Taehyun, dia melangkah ke podium dengan santai, disusul dengan keempatnya mengambil tempat di sisi Taehyun.

"Eum? Beomgyu, Jung Beomgyu, kemana?" bingung pak Adam

Baru saja Chenle berucap, namun keburu di potong oleh perkataan Taehyun.

"Sakit"

Pak Adam hanya menanggung memaklumi, Chenle, Jisung, Heesung dan Heuning kai cukup di buat tekejut dengan jawaban singkat Taehyun. Aslinya kan mereka tidak mendapat kabar apapun dari Beomgyu, dan Taehyun dengan inisiatif sendiri berkata sakit.

TBC