.
.
13.40
Kembali tanah di guyur hujan dengan lebatnya, remaja manis yang masih setia di tempatnya bergeming, menatap hamparan danau yang tenang itu. Perlahan-lahan, rambut seragamnya mulai basah, namun si pemilik masih abai.
Mengangkat tangannya mengudara, merasakan, tetesan air hujan di telapak tangannya.
Aku bahkan sangat sangat menyukai hujan, sangat menyukai... Mengepalkan tangannya sampai buku tangannya memutih.
Tapi sekarang sudah tidak lagi, hujan rasanya selalu mengingatkan ku padanya, orang yang selalu ingin ku miliki tapi tidak di ciptakan untuk ku... Kesal marah... Kenapa takdir membuat lelucon seperti ini padaku...
Mendongak menatap dengan tatapan kesal
Tchi persetannn!!!!!!!!!!!.
.
BRAK!!
Beomgyu membanting pintu kediaman Jung dengan keras, menampilkan semua anggota keluarga yang berkumpul, disana juga terlihat Chenle dan Jisung yang masih mengenakan seragam sekolah.
"Beomi.—" perkataan Jaehyun terhenti karena Beomgyu berlari menerjang tubuhnya dengan pelukan yang sangat erat, serta isakan pilu di sana.
"Hiks Jeje.. Beo-beomi hiks... Beomi mau pindah, ayok pindah hiks.. " ucapnya sedikit parau serta sedikit teredam karena Beomgyu menenggelamkan wajahnya di dada bidang Jaehyun.
Semua keluarga Jung menyaksikan putra bungsu Jung yang menangis pilu, mereka sangat geram siapa gerangan yang menyentuh berlian keluarga Jung.
Jaehyun hanya, mengusap punggung Beomgyu, serta membumbui dengan kecupan kecupan di pucuk kepala anaknya itu.
Taeyong sangat sedih melihat putra bungsunya menangis seperti itu, ia bersandar pada pelukan Sungchan, Mark dan Jeno mengepalkan kedua tangannya. Sungguh mereka rasanya ingin membunuh si pelaku.
.
.
.
Setelah dua jaman Beomgyu menangis di pelukan Jaehyun, terdengar suara napas yang teratur. Jaehyun menggendong Beomgyu masuk ke kamarnya dengan Taeyong.
Meletakkan dengan hati2 tubuh Beomgyu, agar tidur terusik dari tidurnya."Biar Bubu yang menggantikan pakaian Beomi, Jeje" ucap Taeyong,
"Hm, panggil Jeje jika ada keperluan lain" Taeyong hanya mengangguk.
Jaehyun berjalan keluar kamar, walaupun dengan bagian depan pakainya basah tapi ia tidak ada niatan untuk mengganti pakaiannya. Biarlah toh nanti akan kering sendiri, juga itu dari anak kesayangannya.
"Icung, kau sebagai laki-laki dominan, harusnya lebih memperhatikan keadaan Beomi dan Chenle. Ingat kau itu dominan" ucap Jeno sedikit nada amarah disana. Jaemin hanya bisa mengusap2 punggung suaminya itu agar tidak semakin meledak.
"Lele, ada apa disekolah? Bukankah kamu selalu mengklaim kalau Beomi itu adalah bayi beruang mu? Terus kenapa ini?" ikut Mark menekankan Chenle.
Chenle hanya menunduk dalam, takut menatap daddy nya.
"Lele, ingat ajaran daddy."
Dengan segera ia mengangkat wajahnya, menatap wajah tegas Daddy nya.
"Se-sepetinya ini.. So-soal Taehyun.. " ucap Chenle sambil memilin ujung cardingan seragamnya.
"Taehyun?" ucap Jeno sudah ku dugakan sedari dulu, kalau Taehyun itu membawa dampak buruk pada Beomiku.
Jisung, yang merasakan tanda bahaya dengan cepat menyikut kecil lengan Chenle, si korban mendelik. Pandangan mereka tak luput dari para dominan Jung. Dengan helaan, Chenle pun mulai menceritakan semua, soal Beomgyu yang sangat menyukai Taehyun, bahkan beberapa kali melakukan pengakuan. Itu bukan suatu hal tanya lagi, bahkan satu kelaspun sudah mengetahui.
Sungchan yang mendengar semua merasa sangat terhina, bagaimana tidak. Seluruh dunia bahkan tau sebagaimana di jaganya putra Jung itu, terlebih ia adalah uke satu satunya di keluarga Jung.
Jaehyun merogoh benda hitam yang ada di saku celananya
"Urus semua kepindahanku, kita terima pengajuan kerjasama di Busan."Mark, Jeno, Sungchan, Haechan, Jaemin, Jisung dan Chenle di buat semakin shock dengan tindakan barusan pemimpin Jung itu.
"Jeje, kenapa mengambil keputusan secepat itu?" tanya Mark
".. Bukan cepat, ini sudah ada dari jauh2 hari.. "
".. Jeje hanya baru sekarang saja mengambil keputusan." final Jaehyun. Iya niat sebenarnya Jaehyun hanya akan menyuruh Sungchan yang akan ke Busan, untuk tinggal disana beberapa tahun menjalankan kerjasama yang baru di cabang. Namun rencana awal justru tidak terlaksana.
Chenle yang mendengar itu, menggeleng ribut tidak setuju, ia tidak ingin berpisah dengan Beomgyu. "Tidak! Tidak, grandpha Je jangan pisahkan Lele dengan Beomi~" Jaehyun hanya diam mengabaikan Chenle. Haechan dengan segera memeluk tubuh anaknya, menenangkannya.
Jaehyun lalu berjalan masuk ke kamarnya, meninggalkan anggota keluarga yang lainnya.
· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·
Kediaman Jung, pagi itu mereka mempersiapkan perlengkapan kepindahan Beomgyu. Jaehyun dan Taeyong sudah berada di dalam mobil, menunggu Beomgyu yang masih berpelukan dengan Chenle, anak Mark itu tidak mau melepaskan pelukannya.
"Lele, sudah sayang. Kitakan masih bisa main ke Busan" ucap lembut Haechan. Dengan berat, Ia melepaskan pelukannya, berganti posisi, Jisung memeluk Beomgyu lalu tak lupa mengacak-acak rambut Beomgyu.
"Ya-aak~" kesal Beomgyu saat Jisung berhasil merusak tatanan rambutnya "aku ini masih lebih tua darimu" dumel Beomgyu yang hanya di dengar Jisung.
Jeno dan Mark memeluk tubuh adiknya, Beomgyu yang berada di tengah himpitan Jeno dan Mark hanya bisa pasrah.
Mark dan Jeno melepaskan pelukannya, Beomgyu mendongak pada Jeno, yang langsung membuat Jeno menarik hidung adiknya itu membuat sang empu mengadu sakit.PLAK!
Jeno di buat sedikit meringis, bagaimana tidak, Jaemin memukulnya dengan tenaga yang tidak main. "Jangan menggoda Beomiku, rasakan itu. Dasar!" amuk Jaemin lalu ikut memeluk tubuh Beomgyu, di susul Haechan dengan mencium pipi adik iparnya itu.
"Ayo Beomi" ajak Sungchan, menarik pergelangan tangan adiknya. Beomgyu lalu melambaikan tangan.
Sungchan membukakan pintu mempersilahkan Beomgyu masuk lebih dulu, lalu di susul dirinya. Mobil Jaehyun meninggalkan mansion.
THE END
KAMU SEDANG MEMBACA
ℝ𝕒𝕚𝕟☂ 𝕒𝕟𝕕 𝕪𝕠𝕦✔
Fanfiction"Kenangan masalalu, dengan kesalahan ku. Janji yang tidak pernah ku buat, semua hal yang ingin ku bicarakan sulit untuk mengatakannya padamu.. " "... Musim dingin (hujan) sekali lagi, di hujan aku bisa melihat dimana aku pernah berarti. Seberapa jau...