Happy reading! Jangan lupa vote & comment nya yaa
─────────────────────────
Taehyun mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan. Para karyawan yang berlalu-lalang sedikit membuatnya kesulitan untuk naik ke lantai berikutnya. Heran, kenapa para karyawan di sini banyak sekali, sih?
Wajah Beomgyu terlintas sejenak dalam pikirannya. 'Mungkin Beomgyu hyung sudah menangkap Pamannya. Karena seingatku, kantornya bukan di lantai yang terlalu atas, dan...dia juga keren,' pikirnya.
Taehyun menepuk pipinya sendiri. "Apa yang kupikirkan?! Aku juga keren! Aku harus cepat ke lantai 13," yakinnya.
Dengan sigap, Taehyun menerobos orang-orang yang sedang panik. Berdiri di depan lift yang tertutup, Taehyun menekan tombol berulang kali. Berharap lift masih beroperasi.
"Ayolah, kumohon cepat."
Ia bernapas lega saat lift berbunyi dan terbuka. Segera, kakinya melangkah masuk ke dalam lift yang kosong itu. Yang membuatnya bingung, hanya ada 12 tombol dalam lift, tidak ada yang menuju lantai 13.
"Ada 12 tombol, yang berarti lantai 1 sampai lantai 12. Terus kemana yang menuju lantai 13? Apa waktu itu Hueningkai masuk portal dan mendarat di lantai 13?" Baiklah, Taehyun mulai meracau
Taehyun menggigit jarinya, berpikir. Otak cerdasnya tak boleh dianggurkan. Hingga tak lama kemudian, "Ah, sepertinya aku tau," ujarnya sambil menekan tombol 12.
Pintu tertutup dan lift mulai naik. Ia gugup sekarang, jantung Taehyun berdetak sedikit lebih kencang. Tanpa hantu di kantor ini, sedikit mengurangi beban pencariannya. Haruskah ia berterimakasih? Tapi, sepertinya tidak perlu.
Pintu lift terbuka dan menampakkan sedikit orang yang berlalu lalang cepat. Tidak seperti lantai bawah, mungkin ini lantai yang dikhususkan untuk meeting bersama para klien, dan pertemuan para kolega.
Taehyun menepuk seorang lelaki berjas coklat di sana, hendak bertanya. "Permisi, apa di lantai 12 ini ada pintu atau ruangan yang tidak boleh dimasuki karyawan?"
"Oh, ada. Seringkali Pak Daehan ke sini dan pergi ke pintu itu. Tapi satupun dari kami tidak boleh ada yang masuk. Jika masuk, entah sengaja atau tidak, kami akan dipaksa mengundurkan diri," ujarnya. Jari telunjuknya menunjuk pintu abu-abu gelap di bagian dalam.
Taehyun membungkuk kecil. "Baiklah, terima kasih, Pak."
"Tunggu, nak. Apa kau masuk kesana?"
"Ah, iya. Ada sesuatu yang harus saya cari."
"Begitu, ya. Ngomong-ngomong, ada apa ini? Kenapa di luar ada banyak mobil polisi?"
"Bos anda melakukan hal buruk yang bisa menjatuhkan perusahaan ini," jawab Taehyun setengah malas.
"Apa Pak Daehan melakukan korupsi?"
"Ya, dan ada hal lain juga." Taehyun berdehem, "kalau begitu saya permisi."
Taehyun berlari cepat ke arah pintu yang tadi ditunjukkan. Pintu abu-abu tua dengan gagang pintu tanpa kunci. Yang Taehyun sadari setelah masuk, ada pegangan tangga di sampingnya. Karena gelap, maka dengan senter hp nya, ia mencari saklar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bring It On┊(Beomtae)
Teen FictionHe says :: "I want you. All of you. Your flaws, your mistakes, your imperfections. I want you, and only you." Jadi, semesta, bisa tidak, ya, kau tuliskan sebuah narasi dengan akhir bahagia untuk Beomgyu dan Taehyun? ────────────────────────── Choi...