Chapter 25 ≡ 20 cm

867 73 38
                                    

Happy reading! Jangan lupa vote & comment nya yaa

─────────────────────────

Ketukan pintu mengalihkan atensi seluruh makhluk di dalam sana. Pintu terbuka, dengan Beomgyu yang sedikit bersandar di daun pintunya. Di belakangnya, ada sesosok lelaki lain yang cukup mudah dikenali, Kang Taehyung, ayah dari Taehyun. Sambil menenteng parcel buah di tangan, ia berucap, "Astaga, ramai sekali. Saya baru tau ternyata Taehyun punya banyak teman sebanyak ini."

"Apa kalian datang menjenguk?" sambung Taehyung. Ia meletakkan parcel buah tadi di atas meja.

Semua yang ada di sana membungkukkan sedikit badan memberi salam, kecuali Taehyun dan dua hantu di sana. "Benar, Om. Kami khawatir dengan Taehyun," ujar Changmin.

"Baiklah, saya senang mendengarnya. Tapi, bisakah kalian bergantian? Ruangan jadi pengap karena terlalu banyak orang," kata Taehyung.

Dijawab ringisan oleh beberapa orang di sana. Mereka yang cepat tanggap, memilih berpamitan pada Taehyun dan sang ayah. Changmin dan Hyunjoon harus bersusah payah menarik Soobin keluar, sebab Soobin bilang masih kangen Taehyun.

"Keluar sana. Mending jenguk Yeonjun hyung aja di sebelah. Kasian sendirian," usir Taehyun.

Mendengar itu, Soobin lantas berdiri dan berpamitan. Lupa kalau pacarnya ia tinggal sendirian di ruangan sebelah.

Tingkah Soobin kembali membuat orang menepuk jidat, saat tiba-tiba ia mencomot apel Taehyun dan pergi begitu saja. "Ada-ada aja," gumam Taehyun sambil memutar bola mata.

Taehyung sempat terkekeh sebelum ia mendudukkan diri di kursi samping bankar. "Kamu kangen Papa gak, nak?" tanyanya.

"Gak, sih, Pa. Biasa aja."

Taehyung mencelos. Meski tau anaknya ini tsundere tingkat dewa, tapi tetap saja kadang sakit hati juga.

"Papa khawatir. Merasa lebih baik sekarang?"

Taehyun mengangguk, lalu meletakkan piring kosong bekas apel tadi ke atas nakas. "Taehyun gak apa."

Kelihatannya Taehyung menghela lega dan tersenyum. "Kok bisa sampai masuk rumah sakit? Siapa yang berani nyakitin anak gantengnya Papa?" tanya Taehyung.

"Hantunya Paman Daehan. Dia sempat nyekik leher Taehyun karena mau ambil paksa tubuh Taehyun."

Taehyung berdecak. Benar-benar, si Daehan ini punya hal berbahaya yang di luar nalar.

Mata Taehyun sedikit melirik, mencuri pandang pada Beomgyu yang masih setia berdiri di daun pintu. Bedanya, pintu tertutup dan kini Beomgyu menyilangkan tangan sambil bermain gawai. Kejutan, mata mereka bertemu hingga Taehyun buru-buru mengalihkan pandangan. Beomgyu sedikit menyeringai tanpa ada yang menyadari. Dia tau sedaritadi Taehyun mencari keberadaannya. Tapi karena harus bertemu dokter, maka tertundalah jadinya. Sampai akhirnya pun kebetulan bertemu Taehyung.

Taehyung berdehem, menyadari kalau anaknya punya beberapa hal yang harus dibicarakan dengan pacarnya. "Sebenarnya Papa masih khawatir dan mau mengobrol denganmu, tapi ada dua meeting lagi yang harus Papa datangi."

Beomgyu dan Taehyun melihat Taehyung yang berdiri menatap jam tangan. "Dan juga, kayaknya kalian berdua butuh privasi. Papa pergi dulu, Taehyun, Beomgyu." Ia mengusak rambut Taehyun sebelum benar-benar keluar dan pergi.

Kini hanya tersisa Beomgyu, Taehyun, serta dua makhluk tak kasat mata yang sedari tadi diam menyimak. Beomgyu menyimpan gawainya, berjalan mendekati Taehyun dan duduk di kursi yang tersedia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 12, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bring It On┊(Beomtae)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang