Chapter 13⥭Plan

697 103 12
                                    

Warning! Chapter ini panjang & mungkin membosankan.
Happy reading! Jangan lupa vote & comment nya yaa

─────────────────────────

"Ngapain kalian berkerumun gini."

Perkumpulan manusia pengintai dadakan itu terlonjak dan berbalik badan. Niatnya mau menutup mulut sekaligus menampar si pemilik suara karena mengganggu momen keromantisan dua insan di dalam kelas. Namun terurungkan sebab pemilik suara itu adalah Lee Sangyeon, sang guru sejarah.

"Eh, Pak Sangyeon. Halo, Pak," cengir Haewon.

"Tumben kesini jam istirahat. Ada apa, Pak?" sambung Yeonjun.

Mata Pak Sangyeon menelisik pada sepuluh orang di depannya. Lalu berhenti pada Yeonjun dan Younghoon. "Justru harusnya bapak yang tanya. Kalian berdua bukannya kelas sebelas? Kesini mau cari jodoh apa gimana?"

Beralih pada enam siswa X-1 lain. "Kalian juga, itu kelas kalian kan? Ngapain diintip begitu?"

"Gak ya, Pak. Di sini kami ada urusan penting," sarkas Yeonjun tak terima.

Pak Sangyeon mengangkat sebelah alisnya. "Urusan penting apa?" sambil ikut mencoba mengintip.

Kazuha maju selangkah di depan Pak Sangyeon. Diikuti dua gadis lainnya, Chaewon dan Yunjin. "Aduh, Pak. Maaf ya, bukannya kami gak sopan. Tapi kehadiran bapak ngerusak suasana. Mana suara bapak juga keras banget," ujar Kazuha.

"Ini kita tuh lagi nangkep momen penting dan bersejarah loh, Pak. Bapak pergi dulu deh ya," tambah Yunjin yang selanjutnya membalikkan badan dan mendorong Sangyeon untuk pergi. Singkatnya, diusir.

"Eh, ini bapak mau kasih absensi baru, kok malah diusir," kata Sangyeon.

"Ssttt...!"

Bersamaan. Sepuluh orang di sana menaruh telunjuk di bibirnya masing-masing. "Astaga, Pak. Jangan keras-keras," bisik mereka.

Sangyeon? Makin heran dan kesal dia tuh. Tapi untunglah Sangyeon itu penyabar.

Meski begitu, suara obrolan dan bisikan di luar terdengar samar-samar di telinga Taehyun. Dalam sela-sela dekapan penuh malu itu, Taehyun sedikit mengangkat wajahnya. Merasa ada yang salah, ia mulai bertanya ragu pada Beomgyu dengan posisi yang tetap.

"Hyung...di luar ada orang ya?"

"Gak tau. Mungkin."

Seketika itu Taehyun meronta untuk dilepaskan. Persetan dengan malu karena berhadapan dengan Beomgyu. Dia bisa lebih malu lagi kalau seorang dirinya, Kang Taehyun, yang dikenal tsundere dan cuek bisa takluk oleh pemuda tampan bernama Choi Beomgyu. Padahal yang sebenarnya, Taehyun sudah ketahuan.

"Udah malunya?"

Taehyun tidak mau menatap Beomgyu. "Diem. Aku gak malu, cuma spontan aja."

Beomgyu terkekeh. "Iya iya, dasar si paling tsun," sambil mengelus kepala Taehyun yang langsung ditepis sang empu. Bukannya tidak mau, tapi Taehyun nya saja yang gengsi.

Taehyun beranjak, disusul Beomgyu di belakangnya. Sambil menghela napas karena baru sadar kalau sedaritadi mereka diintip.

Kini semua beralih ke arah daun pintu. Dimana sudah ada Taehyun dan Beomgyu yang berdiri. Taehyun dengan wajah terkejutnya, menatap nyalang yang ada di sana. "Kalian ngintip?!"

Bring It On┊(Beomtae)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang