Beomgyu duduk tenang di kelas. Memasang earphone menghalau beribu suara yang masuk ke telinganya. Pendengarannya terfokus pada lagu yang disetelnya. Setidaknya lagu tersebut mampu membuatnya lebih relaks dan fokus.
Yeonjun menepuk bahu Beomgyu. Tanpa permisi duduk di kursi sebelahnya yang kosong. Beomgyu melirik sebentar sebelum memejamkan matanya lagi.
"Setau gue lo orang yang lebih suka menjawab daripada bertanya," Yeonjun menjeda perkataannya. "Lo tadi dengar apa dari pikiran Taehyun?"
Jika kalian menerka pertanyaan dari Yeonjun, maka jawabannya adalah Beomgyu bisa mendengar apa yang orang lain pikirkan. Terdengar mustahil memang, tapi begitulah adanya. Yeonjun, Younghoon, dan Kevin tau hal ini. Mereka tidak masalah dengan itu, bahkan mereka bilang Beomgyu itu keren.
Beomgyu menenggelamkan wajahnya pada lengan di atas meja. Menghiraukan Yeonjun.
Yeonjun sabar. Ngomong sama Beomgyu berasa lagi ngomong sama patung berjalan. "Kamu denger Taehyun lagi ngobrol sama hantu?"
Tidak dijawab. Beomgyu bisa mendengar Yeonjun. Hanya saja malas menjawab, dia sedang memfokuskan pikirannya yang sedikit berisik.
"Oh, atau lo lagi kesel sama Hyunjun?" Yeonjun masih bertanya.
"Siapa?"
"Heo Hyunjun, model dan anggota trainee idol. Dia yang duduk di sebelah Taehyun tadi."
Beomgyu tidak bergeming.
*flashback on...
"Indigo?" hanya satu kata, satu pertanyaan, tapi mampu membuat yang di meja itu menolehkan pandangan ke arahnya.
Taehyun diam sebentar. "Nanya aku?"
Beomgyu mengangguk. Taehyun melirik pandang ke temannya dan tersenyum canggung pada Beomgyu lalu menggigit sandwichnya.
'Darimana tau aku indigo? Daritadi gak ada yang bahas setan loh.'
Taehyun berkutat dengan pikirannya. Haruskah dia jujur? Atau haruskah dia berbohong? Biasanya kan orang akan takut dengan Taehyun kalau tau dia indigo.
Berbeda hal dengan Changmin dan Soobin yang asik makan, Hyunjun yang ada ada sampingnya memperhatikan Taehyun. Kelihatan sekali Taehyun kebingungan ingin menjawab apa.
Hyunjun berdiri. "Taehyun, ayo temani aku menemui Pak Sangyeon," ajaknya tiba-tiba.
Taehyun mengernyit.
"Apaan? Kamu buat ulah apa sama Pak Sangyeon?"
Hyunjun mengedipkan mata berulang kali, mengode Taehyun. "Gak, sih. Cuma kangen sama Chanhee hyung, mau tanya kabarnya. Malu kalau sendirian." Hyunjun asal jawab.
"O-oh! Oke, ayo kutemani. Kebetulan aku sudah lama tidak mendengar kabar Chanhee hyung." Taehyun menangkap maksud dari Hyunjun.
"Beomgyu hyung, aku permisi ya," pamit Taehyun.
Tangan Taehyun ditarik pergi dari kantin. Meninggalkan Soobin dan Changmin, dan yang lainnya. Beomgyu menatap Taehyun dan Hyunjun dengan mulut yang masih asik mengunyah. Dia paham betul apa yang Taehyun bingungkan daritadi. Jadi dia tidak menahan mereka.
Tapi dia agak kesal juga dengan lelaki ber-piercing itu. Tau lah, orang yang dia tanya dengan serius malah dibawa pergi. Yah, walaupun alasan Hyunjun masuk akal di telinganya
*flashback off...
Sekotak susu almond mendarat di meja Beomgyu. Si pelaku mendaratkan bokongnya di kursi depan Beomgyu. "Nih, Gyu, diminum. Lemes banget keliatannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bring It On┊(Beomtae)
Novela JuvenilHe says :: "I want you. All of you. Your flaws, your mistakes, your imperfections. I want you, and only you." Jadi, semesta, bisa tidak, ya, kau tuliskan sebuah narasi dengan akhir bahagia untuk Beomgyu dan Taehyun? ────────────────────────── Choi...