Box

214 11 0
                                    

Pusing.

Itulah yang pertama kali kurasakan saat aku membuka mataku. Gelap, pengap, dan lembab menyambutku saat indra perabaku mulai terasa sesudah pingsan.

Aku menatap sekeliling tempat tersebut. Tunggu dulu, ini adalah sebuah kotak? Aku baru menyadari jika diriku berada disebuah kotak.

Aku berteriak meminta pertolongan berharap ada orang yang mendengar dan membebaskanku dari kotak ini.

Bukannya orang, justru suara hewan lah yang menyahuti teriakanku. Hewan tersebut nampaknya adalah seekor babi berukuran yang cukup besar.

Beruntungnya, babi tersebut berada di dalam kandang yang terletak tepat di depanku. Tak hanya babi, namun terdapat pula beberapa benda yang tersusun rapi di dalam kotak yang entah akan digunakan untuk apa.

Tiba-tiba, kotak ini seperti tertarik ke arah atas yang menyebabkan guncangan. Aku berteriak lebih kencang untuk meminta pertolongan agar kotak ini terhenti.

Bukannya berhenti, guncangan dikotak ini justru bertambah kencang hingga aku terpental kebelakang dan membuat kepalaku membentur salah satu benda yang berada di sekitarku.

Aku merasakan pusing yang teramat, mataku pun seperti sudah tidak kuat terbuka karena guncangan dari kotak ini. Aku pingsan, namun sayup-sayup mendengar suara orang-orang yang berkerumun.

Dan suara tersebut terdengar seperti suara laki-laki.

𝐅𝐄𝐄𝐋𝐈𝐍𝐆𝐒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang