Angry(?)

95 13 5
                                    


Aku dengan perlahan membuka mataku saat merasakan goncangan di hammockku. Aku mendapati Minho sedang menatapku, errrr.. tepat- di atas kepalaku. Tidak- ini bukan seperti yang kalian bayangkan. Kalian tau sendiri kan hammock itu seperti apa.

"Wake up greenie. Kurasa kau harus segera mandi, ini sudah sore." Lamuyanku terbuyar saat suaranya mengintrupsi. Aku sedikit terlonjak kaget, dan Minho mulai mengangkat kepalanya menjadi posisi semula- tegak. Aku mendudukan diriku, menyingkap selimut yang sebelumnya menutupi tubuhku dan turun dari hammock. Lalu kami berjalan beriringan menuju kamar mandi.

"Dimana Chuck atau Newt? Kenapa kau yang membangunkanku?"

Minho menatapku- lagi, oh- tidak, kali ini dengan tatapan sedikit sinisnya, entah matanya yang memang begitu, atau dia yang memang sedang sinis kepadaku. "Mereka sedang sibuk. Sibuk menyiapkan pesta untuk nanti malam,"

Kerutan dikening nampak terlihat jelas dikepalaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kerutan dikening nampak terlihat jelas dikepalaku. Apakah semua orang di sini sudah gila? Mereka terjebak di labirin ini selama tiga tahun. Dengan santainya masih bisa menggarap sebuah pesta? Aku tau ini memang berat. Terjebak selama tiga tahun di sini, tempat aneh ini. Tapi mungkin aku tak akan berpikir untuk membuat sebuah pesta di tempat seperti ini, maksudku- bukankah lebih baik di pinggir pantai, dengan deru ombak dan sunset yang indah? Oke, baiklah, terdengar tidak masuk akal karena sekarang aku juga terjebak di tempat ini.

"Pesta ini untuk menyambut greenie baru. Dirimu, tentu saja- Sana, mandilah, aku akan menunggumu di sini. Semua perlengkapanmu berada di sebuah kotak. Sudah diletakkan Chuck di kamar mandi tadi."

Aku melongo terkejut menampakkan ekspresi yang sedikit be'o. "Apa maksudmu menunggu?!"

Yang benar saja, ditunggu oleh makhluk berjambul yang satu ini.

"Kau ingin ditinggal? Baiklah, namun jika kau digoda oleh para lelaki di sini... Alby, Newt, atau Chuck tidak akan menolongmu-"

"Tidak semua lelaki di sini baik greenie." Lanjutnya dengan sedikit bisikan di akhir kalimat.

Rasanya aku ingin menendang perutnya, lalu menampar wajahnya dan mengoyak-oyak jambul nya agar loyo tak bisa berdiri tegak! Walaupun dia ada benarnya juga.

Dengan terpaksa aku menyetujuinya- untuk menungguku mandi. Ditunggu lebih baik dari pada digoda oleh pria-pria aneh di dalam tempat ini. Memikirkannya saja sudah membuat bulu kuduk ku berdiri tegak.

Tanpa berpikir lagi, aku pun masuk ke dalam 'kamar mandi' tersebut. Berukuran sedang, tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar, dengan peralatan yang seadanya dan sederhana. Pintunya pun hanya terbuat dari dahan pohon berukuran sedang yang disusun tegak rapi hingga dirasa tak ada celah untuk mengintip. Dan jangan lupakan dengan alasnya, masih alami dengan tanah yang ditumbuhi dengan rumput-rumput liar baru.

Kamar mandi ini 'cukup nyaman' untuk ukuran tempat aneh ini. Aku mulai membuka kotak yang dimaksud oleh Minho. Kotak tersebut berisi beberapa pakaian dalam wanita beserta keperluan wanita lainnya--you know what i mean-- beberapa kaos berlengan panjang dan juga celana panjang. Oh ya, dan singlet? Baiklah, mungkin dapat digunakan saat cuaca panas.

𝐅𝐄𝐄𝐋𝐈𝐍𝐆𝐒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang