Kehidupan wanita manis yang lebih suka menghabiskan waktunya bersama setumpuk berkas dikantor dari pada harus menjalin kasih dengan seseorang. Lihat dia bahkan teman pun tak punya.
Arum, begitu mereka memanggilnya. bukan termasuk golongan gadis cantik tapi dirinya memiliki daya tarik yang sulit untuk dilewatkan. Karena sifatnya yang tertutup dan hanya peduli pada pekerjaannya membuat orang lain tidak punya waktu untuk mengenalnya lebih jauh. Toh siapa peduli juga. Arumi sudah cukup bahagia dengan hidupnya.
"Rum, kami mau pergi makan makan sore ini. kamu ikut?" Tanya Cantika teman se divisinya. "Kamu aja Can, aku masih mau nyelesaikan ini. Tanggung" Tolaknya secara halus taklupa dengan senyuman canggung yang bertengger di wajahnya. Cantika pun mengangguk lalu pergi meninggalkan Arumi.
Tak jarang Arumi menjadi bahan perbincangan saat teman sekantornya sedang berkumpul. "Memang dia lamban? Jam segini belum juga selesai pekerjaannya" Tanya salah satu karyawan Divisi lain kepada Cantika. "Ngga juga, mungkin memang lagi banyak kerjaan. Udah langsung jalan aja. Bukan kali pertama dia nolak gini"
..
.
Bukannya sombong atau tidak mau berkumpul. Arumi hanya tidak terlalu suka keramaian. Lagi pula daripada dipakai untuk bermain lebih baik uangnya dia simpan untuk kebutuhan yang lain. Memang sedikit Klise, tapi memang seperti itu adanya. Arumi merantau di Jakarta dan tentu saja dia harus pandai mengatur keuangannya untuk bertahan hidup.
Mereka hanya mengenal Arumi sebagai sosok yang tertutup dan kuno. Jarang bahkan tidak ada yang bisa melihat dari sudut pandang dirinya yang harus berjuang sendirian dikota besar. Menjaga diri sebaik mungkin agar tidak terjerumus dan melakukan hal hal bodoh yang akan membuatnya kesusahan dikemudian hari.
Meski berasal dari desa, dan sangat tertutup Arumi bukan wanita yang udik. Dia masih mengerti fashion dan trend jaman sekarang , dia juga tidak buta tentang merawat dan memanjakan diri.
Ingat sekali lagi. Arum bukannya tidak suka orang, dia hanya tidak terlalu suka keramaian.
To be Continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
Runtuh
RomanceLangit yang dulu lembut kini mengeras. Runtuh begitu saja mengubur semua kisah kasih dan angan manis. Peluk yang dulu melindungi berubah menjadi kenangan menyayat hati. Memberi luka yang tak kunjung terobati. Senyuman yang dulu bisa ku nikmati sepa...