"Mas, aku lembur hari ini. Jadi gausah dijemput ya, Nanti aku pulang naik taksi aja" Ucap Arumi sambil memberikan helm yang tadi dia pakai ke Langit.
"Sampai jam berapa? Kalau terlalu larut mending aku aja yang jemput"
"Hari ini ada rapat, mungkin bakal lama mas. Biasalah akhir bulan" Langit pun mengangguk paham. Karena kantornya pun begitu, Setiap bulan akan ada evaluasi. Dan kebetulan dia harus sedikit bekerja ekstra kerena deadline pengumpulan desain yang saat ini tengah dia kerjakan di percepat.
"Yaudah, kabari kalau sudah mau pulang ya. Aku jemput kalau memang sempat"
Setelah melihat motor langit menjauh dari pandangannya, Arumi pun masuk ke kantor.
.
.
.
Terhitung dua minggu setelah langit bilang ingin menjadi lebih dekat dengan Arumi, keduanya menjadi benar benar dekat. Seperti jika tidak sempat bertemu Arumi, Langit akan mampir ke rumah Arumi sepulang kerja dan makan malam bersama. Menonton film, berbelanja bulanan, dan lain lain.
Tak jarang orang orang berpikir kalau Arumi dan Langit adalah sepasang kekasih.
Sesekali Langit akan melemparkan gombalan atau memuji Arumi yang sukses membuat pipi Arumi bersemu, atau perlakuan Langit yang akan membuat siapapun meleleh.
Lalu pertanyaannya apakah Arumi nyaman atau malah risih dengan sikap dan kehadiran Langit? Tentu awal awal saat langit terus memaksa untuk mengantar jemputnya Arumi risih, tapi lama kelamaan dia terbiasa dengan kehadiran Langit.
Sekarang sudah hampir tengah malam Arumi menghela nafas. Evaluasi bulan ini sangat membuat kepalanya pening, sebab ada sedikit kesalahan perhitungan dalam projek yang sedang mereka jalankan. Beruntung Cantika dan timnya yang memeriksa laporan akhir menemukan kejanggalan sebelum terlambat. Perdebatan kecil terjadi antara kedua divisi yang bersangkutan.
Rapat terus berlanjut sampai menemukan titik terang. Beberapa jam setelah berdiskusi akhirnya masalah mulai terpecahkan satu persatu. Dan mimpi buruk mereka untuk bermalam dikantor pun sirna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Runtuh
RomanceLangit yang dulu lembut kini mengeras. Runtuh begitu saja mengubur semua kisah kasih dan angan manis. Peluk yang dulu melindungi berubah menjadi kenangan menyayat hati. Memberi luka yang tak kunjung terobati. Senyuman yang dulu bisa ku nikmati sepa...