5

7 0 0
                                    

Bulan Maret Arumi jalani seperti biasanya, namun bedanya saat ini harinya tidak sejenuh biasanya karena ada seseorang yang selalu muncul dihadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bulan Maret Arumi jalani seperti biasanya, namun bedanya saat ini harinya tidak sejenuh biasanya karena ada seseorang yang selalu muncul dihadapannya.

Seperti saat ini, yang biasanya Rumi akan berangkat menggunakan bus sendiri sekarang dia diantar oleh seseorang yang dikenalnya  seminggu yang lalu.

"Maaf nunggu lama ya? tadi saya agak telat" Arumi melihat kearah jam tangannya. "Hanya lewat delapan menit dari jam yang biasanya. Bukan masalah besar" Mendengar itu Langit pun tersenyum lalu memberikan Helm nya ke Arumi.






"Semoga harinya baik ya Rum. Nanti kabarin kalau mau pulang" Arumi mengangguk paham lalu memberikan Helm nya ke Langit.

Ini kali ke empat Arumi diantar oleh Langit setelah acara makan malamnya nya. "Wah Arumi ada pacar sekarang" Itu Lia yang Melihat Arumi diantar oleh Langit "Ngawur kamu, teman aku itu" Jawab Arumi yang dibalas tatapan tidak percaya dari Lia.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah menjemput Arumi, Langit memutuskan untuk mengajaknya ke Kedai Yamin Langganannya. 

Arumi yang kebetulan belum makan pun menyetujimya



" Gimana? enak ga? Biasanya saya suka makan disini" Ucap langit sambil mengaduk yamin nya. Arumi yang baru pertamakali memakan Yamin disitu sangat terkejut dengan Rasanya yang bisa dibilang sangat enak. Terlihat dari matanya yang berbinar.
"Enak" Ucapnya sambil mengangguk antusias yang di balas kekehan kecil oleh langit. 

.

.

.

.

" Arumi, kamu suka bintang?" Tanya Langit. Karena sedari tadi dirinya merasa di hiraukan karena mata cantik itu terus memandang ke arah bintang bintang. 

"Bintangnya cantik mas" Langit tersenyum lalu mengangguk "Seperti kamu" Arumi menoleh lalu terkekeh kecil. 

"Kopinya sudah habis, ayo pulang. Supaya ga kemalaman" Arumi menyetujui itu lalu berjalan menuju tempat mereka memarkirkan motor.

"Mas boleh mampir ke minimarket sebentar? Kayanya stok untuk sarapan dikulkas sudah habis" Ucap Arumi yang disetujui oleh Langit.


RuntuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang