Darius masuk ke ruangan dibalik pintu, itu sangat kuno dengan bagian dalam berwarna kelabu gelap, mirip arang.
Di sekeliling mural, terdapat mural dan tulisan yang sangat jelas bahwa itu adalah Bahasa Gothic Tinggi milik Kekaisaran, Darius mengenali ini.
"Ini adalah aula sakral, Putra Dewa. Belum ada yang menyentuh tempat ini selama satu dekade ini, terakhir kali kami mengeluarkannya untuk upacara besar." Jelas Kinvara melihat wajah penasaran Darius.
"Semua ini ditulis dengan bahasa dewata.... Bahasa suci yang sudah punah, sayangnya pendeta - pendeta kami tidak ada yang bisa membacanya semenjak Valyrian menguasai dunia." Lanjutnya dengan wajah sedih, tentu saja mempelajari bahasa Dewata adalah keinginan setiap Pendeta Merah di Kuil Cahaya.
Sayangnya, penutur terakhir dipenggal oleh Dragon Lord Valyria yang menguasai Volantis. Itu terjadi pada 2000 BC, saat Valyria memperluas sayap mereka ke barat dan Volantis Kuno di kuasai dan diporak porandakan.
Bisa dibilang, bagian ini adalah sisa - sisa dari Volantis Kuno yang selamat, sebelum Volantis tua dibangun.
(A/N : alur Kota Volantis : Volantis Kuno -> Volantis Tua -> Volantis Baru.)
Ngomong - ngomong posisi Volantis Tua berada persis di atas bekas dari Volantis Kuno, sedangkan Volantis Baru ada di seberang Sungai Rhoyne.
"Ini adalah Bahasa Gothic...." Ungkap Darius membaca setiap bagian, jelas bahwa itu adalah sejenis doa pujian untuk R'hllor atau avatar milik Kaisar.
Yah, Bahasa Gothic milik Imperium sendiri luar biasa aneh. Bahkan lebih aneh dapi sebuah anime bernama One Piece.
Pertama, mereka menulis aksara mereka campuran jermanik dan latin.
Kedua, gaya penuturan bahasa mereka lebih mirip orang jerman yang disuruh berbicara Bahasa Latin Romawi dengan aksen kasar Jermanik mereka.
Ketiga, untuk bahasa agama gaya mereka lebih mirip Orang Romawi Byzantium dengan Bahasa Yunani mereka yang khas. Kaku namun mengalir.
Jika bukan karena otak super Darius dan template dari Ayah Kaisarnya, dia yakin tidak akan bisa mempelajari bahasa rumit dan menyusahkan ini dalam 20 tahun. Ya! Ini lebih sulit daripada bahasa mandarin dengan aksara mereka.
'Jadi itu Bahasa Gothic...' pikirKinvara dengan penasaran, sekarang ia ingin mempelajari Bahasa Dewata ini.
Darius mendekati sebuah gundukan terbuat dari batu, di sana sinar bercahaya jingga keemasan selalu berkobar.
Jika orang lain yang tidak bisa menggunakan Warp, mereka hanya akan melihat kobaran api yang tampak abadi.
Namun, jika ia adalah pengguna Warp ahli seperti Darius, maka ia akan melihat sebuah pedang.
Ya, ini adalah sebuah pedang besar sepanjang dua meter. Dimana energi Warp suci terus menerus bersinar, menolak keberadaan jiwa yang kotor.
'warp ya...' pikir Darius, lalu tangan kanannya mendekat. Dia merasa bahwa armor kekuatannya mulai terasa hangat, kemudian panas dan terakhir seperti terbakar.
"Grrr..... Raaaaaarrrghh!!!!." Darius menggeram dan menggertakkan giginya, kemudian mentalnua seperti ditendang sesuatu yang membuatnya berteriak keaakitan.
Baik Kinvara dan pengawal yang lain panik, mereka ingin mendekat namun ditahan oleh Darius.
"Jangan mendekat!! Ini urusanku!! Ghhh.... Tunggu di luar dan tutup pintunya!!." Seru Darius dengan geraman, dia tidak memandang balik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Primarch (Warhammer 40k x ASOIAF)
FanficJiwa seorang pemuda mengembara di antara dimensi, hingga akhirnya ia bertemu sosok yang ia kenal. Sosok tersebut memberinya kesempatan kedua hidup, dia mendapat kesempatan menjadi sesuatu yang selalu ia inginkan. Dimana sosok itu juga memberikannya...