" Imperium Manusia? Negara apa itu? Belum pernah dengar." Verys memiliki pandangan skeptis, dia memandang baik Farzad dan Beliphos.
"Yah, negara kami sangat tertutup. Kami baru - baru ini memilih untuk membuka diri." Alasan Farzad selihai mungkin tanpa mengatakan bahwa mereka berasal dari planet lain dan memilih membuat koloni, lalu menjajah planet kalian bukan?.
(A/N : yah, tindakan Imperium di bawah Darius bisa dibilang penjajahan. Dari sudut pandang penduduk lokal. Tapi hei, lebih baik dijajah sesama manusia daripada oleh alien.)
"Ah... Lalu apa maksud kalian berada Lys?." Verys mengangguk, dia akan mencatat ini dan melaporkannya. Lalu ia ingin tahu niat Imperium ini dengan berhenti lautan Lys.
"Begini, kami memiliki sesuatu yang harus dilakukan di Westeros. Namun,persediaan kami menipis. Jadi, kami ingin mengisi persediaan kapal kami." Balas Farzad dengan menjelaskan niat dan tujuannya kemana, yang membuat Verys merenung.
"Westeros.... Maaf, saya harus mendiskusikan ini dengan magister dan konklaf kami terlebih dahulu." Gumam Verys lalu menggelengkan kepalanya, dia perlu persetujuan Dewan Lys untuk membiarkan kapal ini berlabuh di pelabuhan Lys.
Bagi yang tidak tahu, sistem pemerintahan kota bebas mirip dengan sebuah Negara Republik Perdagangan Venesia atau Genoa di bumi, ada dewan yang terdiri dari Konklaf atau pemilik tanah dan pedagang besar, lalu ada pemimpin yang dipilih, benama Magister.
"Kami paham, namun bisakah kami menepi di perairan terdekat." Kali ini Beliphos yang berbicara, dia mengangguk memahami Verys. Itu adalah cara kerja Kota Bebas.
Dia lalu melihat barat laut, diamana ada kepulan awan hitam dan petir. "Sepertinya akan ada badai."
"Tidak masalah, selama tidak menginjakkan kaki ke pantai." Balas Verys, namun memiliki nada minta maaf.
Karena itu adalah peraturan Lys, melarang pihak yang tidak dikenal menginjakkan kaki ke Lys. Itu dibuat sejak perang Volantis dan Aliansi berlangsung.
Setelah itu, Verys yang ditemani anak buahnya kembali ke Galainya. Kapal mereka lalu kembali ke pulau, dibawah pengawasan pelaut Imperium.
"Sekarang kita hanya bisa menunggu." Ucap Beliphos dengan acuh, dia lalu melirik wakilnya.
...
Setelah menerima niat dari sebuah negara bernama Imperium Manusia, Verys buru - buru turun dan berkuda ke bangunan besar di pusat kota, dia melewati jalan utama Lys yang padat.
Dia dengan berteriak meminta pejalan kaki untuk menyingkir, tak lama ia sampai di pusat kota. Itu adalah bangunan dewan Kota Bebas Lys.
*Ringkikan*
Verys menarik tali kekang yang membuat kuda itu berhenti, penjaga di gedung dewan yang mendengar ini mendatanginya.
"Ini penting!." Ucap Verys segera tanpa menunggu pihak lain bertanya atau memperingatkan, dia lalu berjalan dengan buru - buru.
*Langkah* *langkah*
Langkah kaki Verys bergema di lorong, dia terus berjalan hingga akhinya berhenti disebuah pintu ganda yang terbuat dari Kayu Jati asal Kekaisaran Yi Ti.
"*Menghirup* *membuang*, aku harap dewan tidak membuat hal bodoh karena ini..." Gumam Verys setelah menghirup dan membuang nafas.
Sebagai veteran, dia tahu bahwa pihak lain sangat kuat. Meski Verys belum melihat kekuatan mereka, ini berdasarkan rasa keberadaan kapal dan intimidasi aneh yang ia rasakan.
Kemudian ia membuka pintu ganda, dia kemudian masuk dan melihat banyak sosok duduk disana dengan seorang pria tua berambut biru duduk di kursi tahta.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Primarch (Warhammer 40k x ASOIAF)
Fiksi PenggemarJiwa seorang pemuda mengembara di antara dimensi, hingga akhirnya ia bertemu sosok yang ia kenal. Sosok tersebut memberinya kesempatan kedua hidup, dia mendapat kesempatan menjadi sesuatu yang selalu ia inginkan. Dimana sosok itu juga memberikannya...