Aroma lumut segar menampar wajah gadis yang terhujani embun. Gadis itu menatap lelah air terjun berbaris yang mengalir di depannya dengan tenang. Merotasikan penglihatannya di seluruh danau, di mana daun panjang bersulur merambati pohon seperti tirai alami.
Tubuh terduduk pada sebuah biduk, mengambang. Dalam hati membatin, "Bagaimana bisa aku sampai sejauh ini? Rasanya tersesat begitu dalam." Sambil menyibak genangan jernih dari arus sungai yang tenang.
Bioluminesensi memancar pada bebatuan dibawah air. Bentangan malam yang hitam membuat mereka tampak seperti kristal-kristal yang bercahaya. Pada saat itu pula, sekumpulan kupu-kupu menyembul dari semak tanaman. Tubuh mereka yang juga bersinar itu seperti robekan kain sutra putih; terbang dan melayang di angkasa.
Beberapa dari makhluk tersebut bahkan menguncupi badan sang gadis. Tubuhnya adalah bunga jiwa bagi mereka yang tengah haus akan nektar kebimbangan.
Begitu merasa lelah, gadis itu merebahkan kepalanya. Jadilah netra memandang ke langit malam. Sebuah suara bergema, merambat seolah mengikuti tubuhnya yang hanyut dalam buaian. Tak ada yang tersisa selain pasrah. Menyerahkan takdir sepenuhnya pada jagat sang pemberi hidup. Bersatu, dan mengalir dalam senandung yang memekarkan syair-syair tanda. Irama petunjuk pada sekumpulan ruh yang terlena, yang tersesat.
~••~
Duhai, ruh-ruh yang terbuai kehidupan
Tersesat dalam kepedihan
Mendekatlah...
Kidungku sudah memanggilmu
Berharap menyirami ladang hati yang kering dengan kasih suci
Abadi
![](https://img.wattpad.com/cover/330924459-288-k629516.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Forest Lullaby [Kumpulan Oneshots]
Short StoryTanah yang menjaga napas kehidupan. Sebuah simbol kasih sang ibu bumi, dari hembusannya yang berdengung layaknya lagu pengantar tidur. Tenang. Penuh kedamaian namun menyimpan berjuta enigma. Cr: edited by canva