Mavka (Forest Creature)

32 2 0
                                    

"Bumi. Biarkan aku pasrah padamu kali ini. Bebaskan jiwaku yang sakit. Ruang sepi, yang sebelumnya telah ku bangun sudah utuh. Kini, biarkan aku pergi bersama taman rahasia yang tak pernah terungkap. Bawalah aku bersamanya, untuk mencicipi keindahannya. Selesaikan rinduku, dan abadikanlah."

Mavka melihat. Dari atas bukit itu ia menangkap jelas seorang gadis remaja yang tengah menjemput ajalnya. Berbaring di bawah pohon maple pada belakang rumah kayu yang lusuh. Begitu menyedihkan. Bahkan beberapa manusia, yang ditugaskan untuk ia bantu diam-diam tidak pernah membuatnya sampai begitu ingin menangis.

~

Kata-kata yang terucap layaknya kidung pedih. Seperti menggambarkan kehidupan gadis itu, yang bahkan bisa Mavka rasakan dari wajah malangnya yang nampak lelah. Tidak ada yang tersisa dari gadis itu, ia telah kehilangan segalanya.

"Tidak apa-apa. Mungkin saja... di alam semesta yang lain seseorang tengah membaca kisahku. Sehingga kematian ini tidak akan terlalu membutku takut atau terasa menyedihkan."

"Tapi, jika tidak pun, bumi, aku tidak benar-benar sendiri. Suara desau dari pohonmu dan burung hantu yang berdengung sudah seperti doa-doa bagiku. Hm. Apakah aku harus mengucapkan terimakasih?" Gadis itu terkekeh lemah. Menertawakan nasibnya.

~

"Hah..." Ia mulai menghela napas. Jantungnya berdenyut dan gadis itu memegang dadanya dengan meringis.

Mavka, dari kejauhan merasa tersentak. Tangannya reflek mencengkram harpa kecil yang berada di genggaman. Dirinya ingin sekali membantu tapi tidak bisa. Gadis itu sudah tidak tertolong, karena organ-organ di dalam tubuhnya sudah rusak. Air mata Mavka jatuh. Menetes bagai rintikan hujan.

"Aku... ingin berbicara.. lebih banyak. Hhh... tapi-" diam. Tidak ada suara tersisa dari mulut gadis itu yang sebelumnya sudah serak. Bibirnya sangat pucat. Ia menengadahkan kepalanya ke langit. Seolah menunggu keajaiban datang. Meski tidak mungkin.

~

Mavka dengan sesenggukan menegakkan harpa kecil yang sebelumnya ia genggam. Perlahan jari-jarinya yang panjang lalu memetik nada-nada anggun nan membumi. Seperti harapan yang gadis itu inginkan. Mavka akan mewujudkannya. Di saat terakhir menuju peristirahatan, gadis itu akan ia iringi dengan lagu paling indah. Senandung yang memberi tanda bahwa gadis itu tidaklah sendiri.

Angin kencang menghembuskan bunga dan dedaunan layu. Menerbangkannya ke udara menjadi siluet di bawah bulan sabit terang, pada malam yang berkabut.

~

Gadis itu bisa melihatnya dari bawah pohon, meski pandangannya makin buram. Bahkan juga melodi surga yang ia dengar saat ini. Ia berpikir apakah keajaiban yang didepannya adalah nyata atau... hanya halusinasi pikirannya?

Tapi itu tidaklah penting, yang jelas lanskap dalam suasana ini begitu tepat. Mungkin, Dewi Bumi mendengar keluhnya dan peri hutan mencoba menghibur dirinya. Gadis itu tersenyum. Kelopak menutup, bersama hati yang kini perlahan berjalan pergi dengan iringannya yang tenang.

Permainan musik Mavka tidak sekalipun berhenti. Sampai malam semakin larut. Sampai fajar... akan menyingsing dan memunculkan semburat emasnya. Keteguhan gadis itu tentang takdirnya membuat Mavka sadar.

Mavka akhirnya sudah mengerti, apa tujuan hidupnya sekarang.


~••~


















a.n. Mavka disini makhluk bergender perempuan ya.

Forest Lullaby [Kumpulan Oneshots]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang