LIMA

109 60 21
                                    

Bian's.

Putra Bianthara Multiverse

Raksa Putra.
Forward
-> Dinner . at 7PM .

Azka.
SHIT! GUE DI BALI.

Raksa Putra.
Pulang
Sebelum satu keluarga di ceramahin soal 'prioritas waktu.'

Arkan
Res, jangan ngulah tolong.

Ares Bianthara.
Sorry bos, nilai gue semester ini bagus.

Adriann
Iya, berkat gendongan Abu kan?

Ares Bianthara.
Anjing.

Genta Maheswara
Gue ada latihan, gmna dong?

Ares Bianthara
Cancel, kayak nggak tau eyang lo aja

Azka.
Abu kemana? nggak ikut?

Arkan.
@Abu Putra Bianthara. 

Adriann
@Abu Putra Bianthara.

Ares Bianthara.
@Abu Putra Bianthara.😘

Abu Putra Bianthara
Ya, dateng.

Adriann
Cucu kesayangan eyang udah bersabda, mari kita merapatkan barisan menuju rumah eyang tercinta

Arkan
Di atas langit masih ada langit, di atas Abu masih ada thealla

Raksa Putra.
P @thealla

Raksa Putra
Dimana?
Pulang.

Genta Maheswara
Sama siapa?
Pulang
Kebanyakan pergi

Ares Bianthara
P
P
P
@thealla

Thealla Putri Bianthara
Apasih bawel, udh sama eyang.

Azka.
Nah kan.

Ares Binathara
Bareng, buu

Arkan.
Bisa banget Ares dateng bareng abu, biar nggak kena omel.

Raksa Putra.
@Azka pulang.

Azka.
Iye.

"Nak, nanti sekalian bawa makan ini buat Genta ya."

"Disana juga ada makanan, Bun." Gue menaruh ponsel yang sedari tadi ramai dengan 99% celotehan tidak penting, dan 1% inti berita.

"Bunda sengaja masak rendang, supaya bisa di panasin Genta besok."

"Nggak usah lah, Bun, Bang Genta juga bisa beli makan diluar."

"Nggak sehat dong, Nak, kasian Genta makanannya fastfood terus."

"Dia juga doyan, Bun."

"Terakhir ketemu Bunda, Genta itu bilang kangen masakan Bunda, kasian...kelamaan di luar negeri jadi lupa rasanya rendang," jawab Bunda, yang gue kira ucapan gue beberapa saat lalu sudah membuat Bunda setuju dengan keputusan gue. Kenyataannya gue lupa kalau yang lagi gue ajak ngomong ini  'Bunda'.

Bunda yang rela naik turun tangga cuma demi anaknya nggak kehausan di sekolah, karena botol minumnya ketinggalan di atas—padahal gue bisa beli di kantin. Bunda yang setiap ngomong selalu pakai embel-embel 'Nak' ke semua orang yang seumuran dengan gue, atau dibawah gue, khusunya pada seluruh golongan Putra Bianthara. Bunda yang rela repot masak cuma karena sepupu gue lainnya belum makan—padahal dia sendiri keteteran karena pesenan kue yang membeludak. Bunda yang rela kehujanan demi mengantarkan buku paket dengan balutan plastik berlapis-lapis, karena kebodohan gue waktu SD pertama kalinya lupa membawa buku paket—membuat diri gue berjanji untuk tidak akan terjebak dalam kebodohan lainnya.

The Reasons To Stop In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang