II

935 123 261
                                    

Senyumnya sangat indah membuatku jatuh cinta

⚜️⚜️⚜️

Happy Reading!!

⚜️⚜️⚜️

"Cepet Nan, Sha larinya." ucap Grace sembari terus berlari menuju ke lapangan karena tadi mereka sempat berusaha kabur dari kegiatan MOS hari terakhir yang di adakan di lapangan SMA Nusantara.

Dengan nafas yang tersenggal-senggal akhirnya mereka bertiga sampai di lapangan tanpa terlihat oleh salah satu kakak kelas yang berada di depan, sedang memaparkan ekstrakulikuler dan organisasi agar siswa kelas sepuluh dapat mengikuti salah satu dari banyak organisasi di SMA Nusantara.

"Untung aja barisan belakang kagak ada kakak kelas yang jaga, sumpah panik banget anjrit." ucap Nanda yang masih mengatur nafasnya.

"Iya cok, gila sih kalo sampe ada kakak kelas yang jaga. Udah abis kita kena hukuman." Grace menyenderkan badannya ke Marsha.

"Berat anjrit! Eh lo berdua punya nomernya Naira kagak? Tadi Naira bawa handphone deh, coba chat dia aman kagak." Marsha mendorong pelan tubuh Grace agar menyingkir darinya.

"Kagak punya," jawab Nanda setelah mengecek kontak di handphone-nya.

"Coba di grup angkatan, barangkali ada nomernya." usul Grace.

"Eh ada, bentar gue chat dulu."

Dengan lincah jari jemari Nanda menari di atas layar benda pipih yang ia pegang sembari terus menoleh ke kanan dan ke kiri, takut ada kakak kelas yang menghampiri mereka bertiga karena sedang memegang handphone.

Karena di peraturan MOS, tidak ada yang boleh membawa handphone di lapangan. Semua barang berharga di simpan pada tas masing-masing atau di kumpulkan oleh anggota OSIS. Tidak dengan Nanda, Grace, Marsha dan juga Naira. Mereka sempat kembali ke kelas untuk mengambil handphone dan juga dompet.

"Gimana, udah di bales belum?" tanya Grace kepo.

"Belum nih, jangan-jangan Naira ketangkep

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Belum nih, jangan-jangan Naira ketangkep." ucap Nanda panik.

"Udah, berdoa aja semoga Naira gak ketangkep."
Tak berselang lama, Nanda di kejutkan oleh tepukan pada bahu kanannya.

Nanda menoleh ke arah belakang dan yang menepuknya adalah Naira. Mereka bertiga pun dapat bernapas lega karena Naira sudah ada di hadapan mereka. Untung saja Naira tidak di tangkap oleh salah satu kakak kelas yang tadi sempat mengejar mereka ber-empat.

"Sumpah, dari mana aja lo Naira. Astaga gue sama yang lain panik nyariin lo yang tiba-tiba kagak ada di belakang kita." ucap Nanda sembari memeluk tubuh Naira.

Sang empu yang tengah mengambil oksigen secara rakus dan secara tiba-tiba di peluk dengan erat oleh Nanda pun melayangkan protes.

"Nan, gue sesek napas ini di peluk sama lo erat banget." Naira menepuk pelan punggung Nanda agar dirinya dapat terbebas dari pelukannya.

Mas CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang