"Kita mau kemana sih, Gav?" tanya Naira saat dirinya sudah berada di dalam mobil yang di kendarai oleh Gavriel. Sang pengemudi tidak menjawab pertanyaan dari gadis yang duduk di sebelahnya. Ia hanya tersenyum manis menanggapi pertanyaan darinya.
"Nanti juga lo tau sendiri," mobil Gavriel terus melaju dengan kecepatan sedang membelah jalan raya yang cukup padat hari itu.
"Lo mau nyulik gue ya?" Naira memicingkan matanya menatap curiga Gavriel yang sedang fokus menyetir.
"Ngapain gue nyulik cewe bego bau iler sama kalo makan mirip babi, banyak banget porsinya. Bikin bangkrut gue aja lo," ucap Gavriel diiringi kekehan singkat. Naira mempoutkan bibirnya kesal mendengar ucapan Gavriel barusan, dengan geram ia mencubit pinggang ramping Gavriel.
"Aduh, udah diem deh. Duduk yang anteng ya manis," Gavriel kembali fokus menyetir sedangkan jantung Naira kini sedang salto dibuatnya.
"Bangsat Gavriel anjing lo, udah ngebaperin awas aja kalo tiba-tiba ngilang! Gue gibeng pala lo babi," batin Naira.
Suasana dalam mobil kembali hening, terdengar suara klakson dari pengguna jalan lain yang meramaikan suarana pagi yang cukup cerah ini. Hampir tiga puluh menit mobil Gavriel membelah ramainya jalan ibu kota sampai pada akhirnya mobil tersebut berhenti di parkiran mobil yang telah disediakan.
"Yuk turun," ajak Gavriel setelah memarkirkan mobilnya. Keduanya turun dari mobil lalu Gavriel menggenggam tangan Naira agar gadis itu mengikuti setiap langkahnya.
"Modus banget bang pegang-pegang," sindir Naira yang tengah menahan saltingnya.
"Biar lo kagak ilang, nanti siapa dong yang jadi babi buat ritual malam jumat kita?" ucap Gavriel tanpa dosa yang dihadiahi oleh Naira cubitan maut sampai sang empu mengaduh kesakitan.
"Jangan di cubit dong sayang, mending di belai aja." goda Gavriel di ikuti cengiran khas yang begitu menyebalkan di mata Naira.
"Brisik, gue belai pake pisau baru tau rasa."
"Aduh ngeri amat neng, sini abang cium dulu." Gavriel memajukan bibirnya ke arah Naira yang langsung di tampol oleh Naira dengan cukup kuat.
"Aduh, pasangan muda jaman sekarang pada gak punya malu apa ya mesra-mesraan di depan umum gini?" celetuk ibu-ibu yang juga sedang mengantri tiket di belakang Naira dan juga Gavriel. Naira yang mendengar ocehan ibu itu hanya bisa diam dan kembali menjaga sikap dan perbuatannya. Sementara Gavriel dengan cuek terus saja menggoda Naira yang kini tengah menahan malu karena terus digoda olehnya.
"Gav, udah diem!"
"Okey baik tuan putri." Mereka berdua mulai memasuki Sea World Ancol.
Sea World Ancol merupakan sebuah kawasan yang lengkap untuk memberikan hiburan dan pendidikan khususnya dunia laut. Sea World Ancol sendiri memiliki sekitar 7.300 ekor biodata air tawar yang terdiri dari 48 Jenis ikan, 1 jenis reptil sampai biota perairan laut yang terdiri dari 11.500 ekor biota yang terdiri dari 138 jenis ikan dan avertebrata serta 3 jenis reptil. Biota-biota tersebut ditampilkan dalam 28 display yang terbagi atas 9 akuarium perairan tawar dan 19 akuarium serta 4 kolam terbuka.
Setiap tampilan akuarium atau wahana memiliki tema khusus untuk memberikan nuansa tersendiri dalam pesan yang disampaikannya, selain itu untuk menambah pengetahuan mengenai biota yang ditampilkan maka dilengkapi juga dengan label berisi informasi mengenai biota baik secara biologis maupun keunikannya.
Naira menatap sekeliling dengan perasaan kagum dan senang sekali bisa berkunjung di sini. Ia menatap tangan kirinya yang di genggam erat oleh Gavriel, senyum manis terukir indah di wajah Naira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Crush
Teen Fiction⚠️ [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ⚠️ Senyuman merekah yang pria itu tampilkan, membuat jantung seorang gadis yang melihatnya berdetak tak karuan. Dalam keadaan hujan yang begitu deras, tak melunturkan senyuman manis pria itu. "kak, boleh minta waktunya se...