ke 7

2.6K 221 9
                                    


"Keluar sana gue mau tidur" usir haruto mengibaskan tangannya

"Bareng"

"No! Keluar dari kamar gue" jeongwoo tak menurut melainkan menarik haruto untuk berbaring, tangannya melingkar memeluk haruto dengan posisi menyamping

"Ngejauh dari gue" haruto melepaskan tangan yang melingkar di perutnya, berhasil namun jeongwoo kembali menautkan lengan nya

"Tidur" bisik jeongwoo dari belakang

"Lepas atau mau gue pukul?! " ancaman haruto tak mempan bagi jeongwoo

Pemuda park itu menelusup kan hidungnya di leher haruto dan menghirup aroma tubuh haruto

Haruto bergerak tak nyaman, nafas jeongwoo dapat ia rasakan dan itu membuatnya tak nyaman terlebih lagi lehernya cukup sensitif

"Semalem tidur larut kan? Tidur sekarang" haruto terdiam ketika jeongwoo berbicara lembur seperti itu, bahkan satu tangan jeongwoo menepuk pelan kepalanya membuat kantuknya terasa

Beberapa menit haruto sudah tertidur, jeongwoo mengangkat wajahnya melihat wajah haruto yang damai tertidur membuat jantung nya berdetak cepat

"Gue jatuh sama lo Watanabe haruto atau yang akan jadi park haruto" jeongwoo ikut tidur sambil memeluk tunangan nya

.

.

.

'Cklek

Mashiho tersenyum tipis melihat kedua sejoli yang tengah tertidur sambil berpelukan, ini mengingat kan nya pada masa sekolah dulu dimana junkyu dan dirinya masih berpacaran.

Hari mulai sore dan keduanya baru bangun dari tidurnya, jeongwoo ke kamar mandi yang ada di kamar haruto untuk mencuci muka.

Haruto yang tadinya bangun duduk di karpet sambil menyender di sisi kasurnya lalu menutup matanya kembali.

"Hey! " haruto tersentak kemudian berjalan sempoyongan ke kamar mandi

Jeongwoo terkekeh pelan, tumben sekali haruto tak memakai atau memarahinya tadi.

Jeongwoo keluar dari kamar lalu menghampiri mashiho yang duduk di sofa sendirian menonton TV

"Nyenyak tidurnya? " jeongwoo tersenyum canggung

"Sini makan kuenya" jeongwoo duduk lalu mencicipi kue buatan mashiho

Tak lama haruto pun datang dan duduk di sebelah Jeongwoo

"Kenapa kamu lesu gitu? " tanya mashiho melihat anaknya yang terlihat berbeda

Haruto mencicipi kuenya tanpa menjawab ucapan papanya

"Jeongwoo coba cek suhu tubuh haruto" karakter jeongwoo berada di sebelah haruto, tangannya terulur ke dahi haruto

"Panas" mashiho langsung ke dapur untuk menyiapkan obat

"Ayo ke kamar" ajak jeongwoo

"Nggak! " tolak haruto memakan kuenya

"Lo demam jangan bandel" haruto menatap tajam jeongwoo dengan mata sayunya

Tak ada pilihan lain, jeongwoo menggendong bridal haruto dan pemuda Watanabe itu memberontak ingin diturunkan

"Mau kuenya! " jeongwoo mengerti kemudian mengambil toples kuenya berjalan ke kamar haruto

"Baru bangun tidur langsung mandi pantes gini" gumam jeongwoo

"Humh!" haruto menutup mulutnya, perutnya bergejolak tak nyaman

FiancéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang