ke 11

2.7K 216 10
                                    

Beres membersihkan diri haruto tak melihat keberadaan ayahnya lagi, baguslah tak ada yang mengajaknya adu mulut untuk saat ini.

"Hahhh, merepotkan" haruto menghela nafasnya lalu menuju sofa panjang, ia ingin tiduran sebentar

"Ru,bawain minum dong" pintar jeongwoo

"Ambil sendiri" ucap haruto acuh

"Tangan gue lemes banget" keluhan jeongwoo diabaikan haruto

"Aduhh perut gue sakit" haruto memutar bola matanya malas, jeongwoo habis koma semakin menyebalkan saja.

"Nyusahin" haruto beranjak mengambil kan minum untuk jeongwoo padahal gelasnya tak jauh dari jangkauan jeongwoo, dia saja yang ingin terus membuat haruto terus bergerak.

"Ini semua gara-gara lo, jadi tanggung akibatnya" haruto mendelik saat jeongwoo berbicara seperti itu

"Iya gara-gara gue! Lo seharusnya jangan ikut campur! Sok-sok an ngebantu ujungnya masuk RS" ucap haruto marah kemudian kembali berbaring di sofa memunggungi jeongwoo

"Salah ngomong gue" gumam jeongwoo

"Maaf ru,bukan gitu maksudnya"

".... "

"Tadi cuma bercanda serius"

"... "

"Yasudah, tinggalin gue disini kalo ngerepotin lo" beberapa detik menunggu dan tak ada jawaban, jeongwoo menghela nafas, haruto sepertinya marah padanya.

"Gue ikut campur karna mau ngelindungin lo, lo tunangan gue, pasangan gue, gue gak mau lo terluka parah, ini alasan gue ikut campur" jelas jeongwoo

Haruto yang mendengar itu berbalik

"Dikira gue cewek apa? Pake dilindungi segala" ucap haruto pelan

"Ck, ni jantung napa sih? Nyari ribut" batin haruto

"Tinggalin gue disini, lo boleh pergi ke apartemen atau kemana asal selalu hati-hati, nanti gue khawatir" ucap jeongwoo kemudian pemuda park itu tersenyum membuat detak jantung haruto tambah ribut, apa ini?

"Alay banget lo"

"Gue harus tanggung jawab kata lo, ini salah gue dan gue harus tanggung jawab buat jagain lo sampai sembuh" jeongwoo merasa tersentuh mendengar nya

"Sini" Jeongwoo mengode haruto menggunakan tangannya

"Napa? Mau nyuruh apalagi? " tanya haruto merubah posisi nya menjadi duduk

"Sini napa sih? " haruto menurut meski ogah-ogahan

Sampai disisi jeongwoo haruto menatap jeongwoo matanya bertanya apa yang diinginkan pemuda park ini.

"Deketin coba"

"Banyak mau lo"

"Bungkuk dikit" haruto menurut membungkukkan sedikit badannya

'Cup

"Biar gue cepet sembuh" jeongwoo tersenyum puas setelah mengecup bibir haruto

Haruto speechless, ia menatap jeongwoo

"Etttt, gak boleh pukul pasien" jeongwoo menangkap kepalan tangan haruto yang akan melayang ke pipinya

"Nyari kesempatan ya lo! " jeongwoo mengangguk

"Besok gue akan sembuh kalo lo terus cium gue" ujar jeongwoo blak-blakan

"Jangan harap" haruto membuka ponselnya memilih bermain game sambil rebahan disofa

.


.


.

3 hari berlalu dan jeongwoo sudah diperbolehkan pulang, luka di perutnya sudah sembuh seharusnya ia pulang besok namun karna suntuk berada di RS juga kasihan pada haruto yang tertidur meringkuk disofa, pasti pegal jeongwoo tak tega.

FiancéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang