ke 12

2.7K 230 8
                                    

(Jangan harap ada anu-anunya di cerita yang dibuat author hehe :v dosa loh gess)

Haruto membuka matanya yang sembab karna menangis semalaman, jeongwoo melakukan itu tadi malam. Ia berusaha melawan namun jeongwoo terlihat sangat berbeda sekali, matanya menajam juga tersirat amarah, kecewa dimatanya haruto tak mengerti.

Haruto mendudukkan dirinya di kasur menatap pemuda disamping nya yang damai tertidur

"Brengsek! " umpat haruto turun dari kasur dengan selimut yang menutupi tubuhnya

"Awhh! " haruto meringis, bagian bawahnya sangat sakit, jeongwoo semalam menggempur nya habis-habisan sampai pukul 4 pagi.

Haruto memunguti bajunya lalu berjalan pelan ke kamarnya.

08.00 pagi

Jeongwoo terbangun lalu duduk sambil memegangi kepalanya yang terasa pusing

Jeongwoo melihat tubuhnya yang telanjang

"Apa ini? " gumamnya melihat sekitar, bajunya tergeletak dimana-mana juga bau sp*rma di kasur nya, apa ia melakukan sesuatu tadi malam?

Jeongwoo bergegas untuk mandi memastikan sesuatu, semoga saja hal itu tidak terjadi.

Setelah mandi, jeongwoo membuka kamar haruto pelan lalu masuk.

Di kasur nya, haruto tengah tertidur sambil menyamping menghadap tembok.

Jeongwoo melihat leher haruto yang terdapat bercak keunguan, kissmark.

Jeongwoo terkejut tentu saja, jadi semalam?

Mata haruto juga terlihat sembab, hatinya merasa bersalah karna mabuk-mabukan lagi tanpa alasan.

"Maaf" jeongwoo kemudian keluar dari kamar haruto

Pemuda Watanabe itu membuka matanya menatap kosong ke arah tembok berwarna putih itu.

"Gak mungkin, gak mungkin gue hamil, ya gue gak akan hamil" gumamnya

Haruto keluar kamar berjalan perlahan, tenggorokan nya kering dan sialnya botol minum di kamar sudah habis terpaksa haruto harus kedapur.

Didapur, ternyata ada jeongwoo yang sedang menyeruput kopi, haruto mengabaikan keberadaan jeongwoo berjalan pelan ke arah dispenser.

Jeongwoo melihat pergerakan haruto, pasti sangat sakit, sampai jam berapa jeongwoo melakukan itu sampai membuat cara jalan haruto menjadi aneh? Jeongwoo lupa segalanya soal semalam.

"Biar gue bantu" haruto langsung mendorong jeongwoo menjauh, matanya lurus kedepan tka ingin menatap pemuda park itu

"Maaf"

"Cih"

.


.


.

5 hari berlalu dan selama itu haruto tak berbicara, bertatapan atau berinteraksi bersama jeongwoo seperti beradu argumen yang tak penting, haruto menjadi pendiam membuat jeongwoo tambah bersalah.

Pagi ini saat ingin ke sekolah, haruto tiba-tiba saja mual dan pusing secara bersamaan. Jeongwoo yang masih berada di apartemen tentu khawatir ingin mengajak haruto ke RS namun pemuda Watanabe itu menolak.

"Gak usah sekolah, muka lo pucet gituu" ucap jeongwoo

Haruto diam lalu mendorong jeongwoo dan bergegas keluar apartemen untuk pergi ke sekolah, cuma pusing dan mual saja gak usah ke RS segala.

Disisi lain, jeongwoo khawatir. Junkyu pernah mengatakan jika haruto memiliki kandungan sama seperti mashiho, saat melihat haruto muntah tapi tak mengeluarkan apapun jeongwoo takut haruto hamil, bukan karna ia tak mau haruto hamil hanya saja ia tak tau apa yang akan dilakukan haruto pada anak di kandungan terlebih lagi mereka berdua masih bersekolah.

FiancéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang