ONLY PROMISE PART #6
Hari hari sudah mereka lewati, Senja dan Derren sudah mulai dekat. Nara dan Rey belum ada kemajuan untuk bersama, bahkan jika berbicara Nara akan merasa canggung atas jawaban yang Rey lontarkan untuknya.
Kini Nara beru terbangun dari tidur nyenyaknya, ia melihat jam di ponsel pintarnya yang menunjukkan pukul 08.05. Nara sengaja bangun agak siang karna hari ini adalah hari sabtu. Seperti biasa, ia akan langsung mandi dan tak lupa dengan memakai skincare favoritnya.
Karna hari libur nara memilih pakaian santai yang pendek. Nara menuruni tangga dan berjalan menuju ruang makan, seperti biasa ia akan membantu ibunya memasak sarapan.
"pagi bunaa! "sapa Nara ceria
"pagi juga anak buna yang cantik" balas yoona—ibu Nara.
Nara lantas berjalan menusul yoona dan membantunya memasak. Sejak kecil saat nara berumur lima tahun, yoona sudah mengajarkan Nara untuk memasak. Pada saat itu Nara kecil baru diajari yoona cara memecah telur. Dan pada saat usia Nara mencapai tujuh tahun, ia diajari oleh yoona memasak omlet dan makanan lainnya.
"udah kamu nata piring sama yang lainnya, tadi buna udah taroh semua di meja, tinggal ditata aja" ujar yoona.
"siapp buna" balas Nara yang mulai menata piring piring dimeja, tetapi ia merasa ada yang salah.
Biasanya yoona akan menyuruhnya menata piring hanya ada empat, lantas mengapa ini menjadi lima? Apa yoona kelebihan mengambil piring?
"bun, kok piringnya ada lima? Biasanya kan cuma empat? Kak haechan nggk nginep disini kan? "tanya Nara bertubi tubi pada yoona.
"kalo nanya tuh satu satu, itu piring buat gue". Ucap seseorang yang datang dari arah ruang keluarga.
"ngapain lo ke sini? Numpang makan lo?" sinis Nara pada lelaki seumurannya itu.
"Nara gak boleh gitu sama Derren, kalian kan temen dari kecil dari dalem rahim buna udah temenan"
"nggk gitu juga buna"
"Derren baru pulang dua minggu yang lalu, Derren sibuk cari sekolah Sanjaya yang Nara tempati. Jadi maaf yaa bun pas Derren ke Indo nggk mampir ke sini dulu. Soalnya Derren lupa jalannya hehe" panjang Derren.
"Iyaa gapapa, gimana sekolah kamu di seoul? Bukannya kamu juga sekolah disana? " tanya yoona yang menata lauk pauk ke meja.
"Iyaa lancar kok bun, tapi Derren kaya sepi soalnya gak ada yang cerewet kaya anak buna yang ini" kata Derren yang mengusak ngusak rambut Nara.
Nara pun berdecak sebal karna rambut yang ia tata hingga dua puluh empat menit tadi rusak seketika karna ulah Derren.
"kamu bisa aja, dari kecil selalu sama Nara, nempel terus dari dulu. Tapi karna kejadian saat kalian smp dulu, itu buat Nara trauma, jadi tante pindah kesini"
"udh kalian panggilin ayah sama Ajun yah, kita sarapan bareng" lanjut Jennie,dan dianggukin oleh Nara dan Derren dan berjalan menghampiri Ajun dan Ayah Nara.
.
.
."ayahh Bang Ajunnn ayo sarapan!!" ucap Nara tak santai, Derren? Hanya diam
"seneng banget tumben anak ayah? "tanya d
Donghae—ayah Nara dan Ajun."biasa yahh kalo udah ketemu bestiknya ya gitu" julid Ajun
"diem lo, gue bakar juga mobil lo, mampuss" sarkas Nara pada Ajun, Ajun yang mendengar itu membulatkan matanya dengan sempurna
"ehh jangan dung, Nara kan cantik, manis,baik nggk kaya setan" ucap Ajun bertujuan melelehkan emosi Nara, ia sudah tau jika Nara masih di masa pms, walau sebenarnya Nara sudah selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
only promise [BFF✔]
RomanceTentang seorang gadis yang menunggu seseorang perihal janji yang mereka buat, janji untuk kembali bersama. Apakah ini hanya janji? Jika bukan lantas mengapa ia belum kembali hingga sekarang? Kau tau dirinya sudah lelah menunggu. Benar jika beberapa...