16. Inside My Arms

358 52 2
                                    

•••

Pembicaraan mereka belum selesai, setidaknya itulah yang ada di dalam pikiran Joohyun dan sekarang Kyuhyun sama sekali tidak mengijinkannya untuk kembali ke apartemennya yang bahkan jaraknya hanya sepuluh langkah kaki. Joohyun sama sekali tidak mengerti dengan apa yang ada di pikiran Kyuhyun.

Terlebih dirinya merasa iri dengan wanita yang berhasil menarik perhatian Kyuhyun sejak lama. Mendengar bagaimana Kyuhyun berbicara menandakan bahwa keduanya sudah cukup lama saling mengenal. Sebenarnya bagaimana wanita itu menarik perhatian Kyuhyun?

Joohyun menatap langit-langit kamar Kyuhyun lalu merubah posisinya ke kanan dan menatap pintu kaca yang ditutupi oleh tirai putih. Padahal besok Joohyun mempunyai jadwal on air tapi hingga pukul dua dini hari ini kedua matanya tidak juga merasa kantuk.

Suara pintu yang terbuka dengan tiba-tiba di saat dirinya melamun membuat Joohyun dengan refleks memejamkan kedua matanya, langkah kaki yang terdengar samar dan aroma musk yang tercium membuatnya sadar bahwa Kyuhyun sedang menghampirinya. Perlahan usapan pada puncak kepalanya terasa sangat nyaman hingga Joohyun mulai merasa kantuknya datang.

"Aku hanya ingin kau tahu. Sejak pertama kali kita bertemu kau sudah menarik perhatianku, Joohyun." Dengan berbisik Kyuhyun berucap.

Tanpa di duga sebuah kecupan mendarat di kening Joohyun membuatnya mengepalkan tangan kanannya dengan jantung yang kian berdebar setelah mendengar pengakuan Kyuhyun.

"Selamat tidur." Ucap Kyuhyun lalu keluar dari kamarnya.

Setelah memastikan bunyi pintu yang tertutup Joohyun membuka kedua matanya dan terbangun dari tidurnya yang seketika kedua matanya menatap terkejut sosok Kyuhyun yang berdiri bersandar pada pintu kamar dengan kedua tangan menyilang di depan dada.

"K-kau disini?" Tanya Joohyun gugup. Perlahan wajahnya memerah dan kedua mata Kyuhyun masih bisa melihatnya di tengah cahaya yang minim di kamar.

Kyuhyun lalu menghampirinya dan duduk di sisi ranjang, berhadapan dengan Joohyun.

"Aku tahu kau berpura-pura tidur." Ucapnya dengan menyunggingkan senyum tetapi kedua matanya menatap dengan tajam.

"Aku baru saja terbangun! Kau sendiri apa yang kau lakukan di kamar yang ada seorang wanita!" Ucap Joohyun dengan panik, dirinya ketahuan.

Mendengus kasar Kyuhyun pun berucap, "Ini kamarku, dan aku bebas melakukan apapun disini." Ucapnya menggoda.

"Yak!" Pekik Joohyun menarik selimutnya menutupi tubuhnya.

"Kau mendengarnya? Hal yang ingin kau ketahui." Ucap Kyuhyun bertanya.

"Apa?" Tanya Joohyun dengan bingung.

"Wanita yang membuatku tertarik." Ucap Kyuhyun.

Joohyun bergumam menatap sekitar kamar Kyuhyun, "Tentu saja aku menarik. Apa kau lupa aku ini National Girlfriend, semua pria sudah pasti terpikat denganku." Ucap Joohyun yang masih menghindari tatapan Kyuhyun.

Kyuhyun terkekeh lalu mengulurkan tangannya untuk menggenggam tangan Joohyun, "Alasan aku mengajukan menjadi kekasih selama satu tahun adalah karena aku tertarik denganmu. Bukan karena saat ini kau sudah menjadi idola tapi karena aku tidak ingin kesempatan ini hilang lagi." Ucapnya.

Dengan wajah tersipu Joohyun terdiam, "Lagi? Apa maksudmu?" Tanya Joohyun.

"Kau harus tidur untuk jadwalmu besok." Ucap Kyuhyun lalu bangkit dari duduknya dan keluar dari kamar.

•••

Joohyun sering mendapatkan pernyataan cinta saat masa sekolah bahkan hingga beberapa bulan lalu salah satu aktor yang menjadi rekan kerjanya pun menyatakan perasaanya.

Ah.

Benarkan tadi Kyuhyun menyatakan perasaannya?

Melangkah pelan Joohyun keluar kamar dengan membawa selimut yang di pakainya. Meskipun sudah musim panas, saat malam tiba angin yang berhembus masih sangat dingin. Tetapi sepertinya Kyuhyun memiliki kebiasaan tidur yang tidak pernah di duganya.

Sofa dengan warna hitam itu kini berubah menjadi ranjang lipat, ukurannya bahkan terlihat lebih kecil dibandingkan dengan tubuh Kyuhyun yang ada di atasnya. Terlebih lagi, kemana kaus putih yang di pakainya tadi dan kenapa pria itu tidur tanpa mengenakan kausnya?

Menghela napas Joohyun pun melampirkan selimut yang di bawanya untuk menutupi sebagian tubuh Kyuhyun. Padahal menurutnya malam ini terasa dingin tetapi sebaliknya Kyuhyun mungkin merasakan panas hingga tidak memakai kausnya.

Tubuhnya yang terduduk di lantai kini mulai mengagumi wajah rupawan Kyuhyun, yang memang memiliki wajah tampan, semakin bertambah usia ketampanannya terlihat lebih matang di tambah dengan bagaimana pria itu memadukan pakaiannya.

"Kau tidak akan tidur?" Tanya Kyuhyun yang kini membuka kedua matanya, menatap wajah terkejut Joohyun yang terduduk di lantai.

Dengan wajah terkantuk Kyuhyun membuka sebagian selimut, "Kau mau tidur bersama?" Tanya Kyuhyun.

Joohyun memasang wajah kesal yang kemudian tertawa kecil mendengarkan pertanyaan Kyuhyun. Pria ini memang memiliki tatanan bahasa yang cukup kacau, siapapun yang mendengarnya sudah di pastikan akan salah paham dengan mereka.

Dengan gerak perlahan Joohyun pun mulai menghampiri Kyuhyun untuk tidur disampingnya, atau lebih tepatnya di pelukkannya. Keduanya tidur dengan posisi Kyuhyun memeluk Joohyun, dengan jarak sedekat ini keduanya bisa dengan jelas menghirup aroma maaing-masing.

"Tidur Joohyun." Tegur Kyuhyun dengan kedua mata yang memejam.

Membalasnya dengan bergumam Joohyun pun mulai memejamkan kedua matanya. Tidak buruk juga tidur dalam pelukkan Kyuhyun.

•••

Kyuhyun menyesap kopinya perlahan lalu memandangi lalu lintas kota yang menjadi pemandangan tempatnya tinggal. Masih ada waktu untuk dirinya bersiap pergi mengajar dan juga melakukan bimbingan dengan mahasiswa akhir. Lalu pandangannya beralih pada sofa lipat yang semalam berubah fungsi menjadi sebuah ranjang.

Ketika kedua matanya terbuka Joohyun sudah tidak ada dan hanya meninggalkan secarik note yang tertempel di pintu lemari pendingin dan juga sebuah sarapan ringan dengan segelas kopi yang mulai mendingin.

Tindakannya semalam tidak terkesan terburu-buru bukan?

Ah memikirkannya membuat Kyuhyun menjadi sakit kepala lagi. Karena Yoon Sohee, Joohyun menjadi salah paham dengan banyak hal. Meskipun sudah memberikan penjelasan, Kyuhyun memiliki rasa khawatir yang lain.

•••

Soojung berdecak dengan wajah kesal menatap pria yang masih tertidur di atas ranjang hotel. Siapa sangka jika dirinya akan kembali berjumpa dengan mantannya, ah tidak bukan mantan, mereka bahkan tidak pernah menjalin kasih seperti pasangan kekasih lainnya.

Pria dengan wajah manis yang memiliki lesung pipi itu masih tertidur dengan pulas tidak peduli dengan sinar matahari yang menembus kaca-kaca hotel.

Dengan gusar Soojung mencari pakaian pria itu dan mencari sesuatu seperti tanda pengenalnya atau apapun itu. Yang dirinya ketahui adalah mereka satu sekolah dan pria ini salah satu teman Kim Kyuhyun.

Tanda pengenal salah satu rumah sakit yang di temukannya membuat Soojung menggelengkan kepalanya pelan. Bagaimana bisa seorang Dokter yang harus selalu siaga kini terkapar karena mabuk.

FIRST TACIT UNDERSTANDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang