16.Berani

579 45 17
                                    

🏠KOSAN RANDOM🏠


Tak terasa sekarang sudah penghujung tahun, waktu berlalu dengan cepat. Dan mereka semua masih bersama dan tinggal dalam satu atap dengan berbagai suka dan duka.

Mereka itu teman, sahabat, saudara, dan keluarga bagi satu sama lain. Mereka saling menyayangi walau kadang bertengkar atau berantem karna hal kecil.

Dan seperti malam biasanya, meja makan telah ramai dan mulai berisik.

Pelakunya tidak jauh dari si pembuat keributan.

"Woy anjing, balikin tempe gue!" ucap Mirzan kesal.

Juan hanya tertawa dan tanpa wajah berdosa langsung memakan tempe yang diambilnya pada piring Mirzan.

"Eh gak sengaja kemakan," ucap Juan.

Mirzan semakin kesal saja dan memilih pasrah, padahal itu tempe terakhirnya.

"Itu mah gak sengaja tolol." Bayu menimpali.

"Agak lain emang si Junedi." Retha ikut-ikutan.

Jessica tak habis fikir dengan mereka semua. "Lauk masih banyak, masa berantem cuma karna tempe."

Mirzan tambah kesal mendengarnya. "Itu tempe terakhir, Jess. Rasanya pasti lebih enak."

Tanpa kata-kata Seril yang dekat dengan Mirzan langsung menaruh tempenya ke piring Mirzan.

Mirzan menoleh. "Gak biasanya lo mau berbagi."

Seril mendelik. "Gada syukurnya si kiming."

"Hehe, makasih Seril." Mirzan tersenyum.

"Drama makan malam apa ini," ucap Alisa yang menonton sedari tadi.

"Drama amburadul," jawab Jeka asal.

***

Selesai makan malam, mereka sudah mencar ke penjuru kosan. Ada juga yang memilih kembali ke kamar dan di ruang keluarga pastinya ada manusia bukannya menonton tv malah tv yang menontonnya.

Kadang kala tv di ruang keluarga kayak tak ada harga dirinya jika diabakan, kadang ada yang main hp, gosip-gosip atau hanya rebahan.

"Ehh gue ada tebak-tebakan," ucap Jeka semangat.

Evan, Leon, Bayu, dan Juan mengarah pada Jeka tanda penasaran.

"Hewan apa yang tubuhnya kecil tapi kepalanya besar?" tanya Jeka sambil menaik-turunkan alisnya.

Mereka mulai berpikir.

"Cacing," jawab Bayu.

"Mana ada cacing kepalanya besar." Jeka memprotes.

"Hidup ini kan ga ada yang tau," balas Bayu.

"Ini teka-teki ya bukan lagi nge-mellow." Leon ikut protes.

"Salah jawaban lo," ucap Jeka.

Juan menaikkan satu alisnya. "Terus apa?"

"Ikan teri pake helm." Setelah mengucapkan itu Jeka spontan ketawa, mereka yang mendengar hanya menatap karena garing tapi tidak lama setelahnya Leon, Bayu, Juan, dan bahkan Evan ikut tertawa.

Cinta yang ada di ruang keluarga menatap mereka dengan tatapan sulit diartikan. "Jokes bapak-bapak anjir."

Tapi Alisa yang berada di sampingnya juga ikut tertawa. "Gak bener semua ni satu kosan."

Cinta hanya menggelengkan kepala pelan.

***

Di lain sisi, Jeff yang sedari tadi hanya memandangi halaman kosan yang dihiasi lampu kerlap-kerlip karya anak kosan dua minggu lalu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KOSAN RANDOM || 97LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang