10.Pdkt

947 82 20
                                    



Jia berjalan masuk kedalam kosan dengan hati yang gembira,ia gembira karena penjual pukis langganannya yang ditunggu-tunggunya beberapa hari,tadi melewati kosan dan akhirnya ia beli lumayan banyak.

"Em,enaknya." Ucap Jia ketika mencoba pukis pertama.

Gadis itu berjalan masuk menuju pekarangan kosan yang nampak sepi,maklum masih cukup siang sekarang dan mungkin baru pukul 13.15.

Jia sendiri adalah yang pertama sampai di kosan beberapa saat yang lalu,tapi belum terlalu lama.

Jia memilih untuk duduk di teras kosan sambil memakan pukisnya dengan lahap sambil memerhatikan pekarangan dan pagar kosan.

Pagar terbuka menampilkan gadia berambut hitam pendek yang menampilkan wajah semangat seperti biasa.Yap,gadis itu adalah Lisa.

Jia mengernyit bingung karena biasanya nih anak belum balik ke kosan paling sore baliknya.

"Kenapa Ji?" Tanya Lisa yang mendapati Jia menatapnya dengan tatapan tanya.

"Tumben lo cepet pulang."

Lisa duduk di sebelah Jia dan mengambil satu pukis di kantung plastik dekat Jia.

"Udah bosan di luar." Lisa memakan pukis dan menjawab pertanyaan Jia.

Jia hanya ngangguk-ngangguk saja dan kembali menikmati pukis yang di rindu-rindukannya beberapa hari belakangan.Pukis aja dirinduiin apalagi doi.

"Yodah gue masuk duluan,btw pukisnya enak." Ucap Lisa sembari berdiri.

"Iya." Jawab Jia santai karena pukis yang dibelinya masih banyak.

Setelah Lisa masuk,pagar kembali terbuka dan yang menjadi pelaku atas terbukannya pagar adalah Bayu.

"Wih,makan apaan tuh Ji." Ucap Bayu sesaat memasuki area teras.

"Lo liat apaan emang?"

"Pukis." Jawab Bayu nyengir.

"Nah itu tau,pake nanya."

Bayu mengambil satu sebelum masuk kedalam dan berterima kasih pada Jia dengan nada yang sedikit besar.

Jia hanya geleng-geleng.

Selama Jia duduk di teras sudah ada lima anak yang kembali ke kosan.Lisa,Bayu,Mirzan,Juan,dan Seril.

Dan mereka juga mengambil pukis Jia masing-masing satu sebelum masuk,kecuali Mirzan dan Seril yang mengambil dua.

Sekarang tinggal sisa tiga biji pukis milik Jia.

Dan lagi-lagi pagar terbuka menunjukkan Jeff dengan ransel di bahu kirinya yang ia sampirkan.

Cowok itu berhenti di teras dan duduk di kursi di sebelah Jia.

Jia memperhatikan Jeff yang kelihatan lelah.

"Pukis Jeff." Tawar Jia.

Jeff menggeleng tanda tak mau dan masih betah duduk di kursi karena belum ada tanda-tanda dia akan berdiri.

Jia mencairkan suasana yang sedikit canggung antara ia dengan Jeff dengan mengajukan pertanyaan,"Ngambil jurusan psikolog,capek banget ya Jeff?"

Jeff menjawab,"Semua jurusan pasti begitu Ji,walau kadang ngak terlalu capek dan kita menikmati."

Jia mengangguk setuju karena jurusan yang di ambilnya juga kadang membuatnya lelah tetapi kadang kala ia menikmatinya juga.

"Lo mending masuk Jeff istirahat,makan malam juga masih lama." Jia berucap dengan perhatian membuat Jeff yang mendengarnya semakin menaruh perasaan akan gadis yang masih memakan pukis tersebut.

KOSAN RANDOM || 97LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang