Pagi itu cukup cerah untuk memulai aktivitas. Dimulai dengan bangun pagi dan mandi, lalu berkutat dengan masakan di dapur sudah menjadi keseharian Kaveh di rumah Alhaitham. Si Tuan rumah sendiri sedang asik duduk di sofa sembari meminum kopinya. Hmm, seperti kehidupan pasangan yang sudah berumah tangga pada umumnya, tapi mereka ini tak bisa disebut pasangan karena sama sekali tak ada kehangatan ala rumah tangga di ruangan itu. Lagipula hubungan mereka sebatas teman lama yang serumah karena suatu keadaan.
Dan tak lama kemudian, rutinitas pagi lainnya pun terjadi. Alhaitham yang sudah bosan menunggu Kaveh memasak akhirnya masuk ke dapur dan lagi-lagi perdebatan terjadi hanya karena masalah masakan. Setelah adu mulut sampai sarapannya jadi, barulah mereka berhenti untuk segera makan sebelum mereka lanjut beraktivitas.
Setelah aktivitas sarapan selesai, keduanya duduk di ruang tengah di sofa untuk bersantai sejenak. Alhaitham dengan bukunya dan Kaveh mengerjakan sketsa dengan secangkir teh.
"Alhaitham, apakah kau ada waktu nanti siang?" tanya Kaveh memecah keheningan.
"Entahlah, berkas Akademiya masih menungguku di House of Daena"
"Oh, padahal aku ingin mengajakmu makan siang di Puspa Cafe. Ya sudah, aku ajak Tighnari saja sekalian jalan-jalan ke Gandharva Ville. Mungkin aku bisa mendapatkan inspirasi di Hutan Avidya untuk proyek pelestarian pohon yang direncanakan para Penjaga Hutan kedepannya. Mumpung aku belum ada kontrak lagi."
Dan keheningan kembali lagi. Yah ini sudah menjadi keseharian yang biasa untuk keduanya. Mereka sama-sama fokus pada kegiatan pribadinya.
...
Alhaitham telah pergi ke Akademiya untuk pekerjaannya. Jadi Kaveh juga tak ingin berlama-lama di Rumah kosong itu dan memutuskan untuk keluar jalan-jalan. Sekalian belanja mingguan di pasar Sumeru dan mencari angin segar di Pelabuhan Ormos.
Ketika berjalan melintasi beberapa jalan umum di Sumeru, dia disapa banyak orang (terutama perempuan). Tidak heran, prestasi dan pesonanya sudah tak perlu di ragukan. Apalagi Kaveh memang terkenal banyak bersosialisasi membuatnya mudah mendapatkan perhatian.
Kaveh cukup banyak dikenal orang-orang Sumeru karena reputasinya sebagai Arsitek. Kontribusinya dalam pembangunan Sumeru telah membuatnya memiliki banyak relasi dengan masyarakat, sudah jadi hal yang biasa jika banyak yang menyapanya ketika lewat. Hanya saja mereka tak tahu latar belakang Kaveh saat ini, salah satunya adalah jika dia menumpang di rumah Alhaitham.
"Tuan Kaveh itu benar-benar hebat ya, sudah pasti hidupnya berkecukupan!"
"Benar-benar tampan! Aku harap bisa dekat dengannya~"
"Orang sepertinya benar-benar beruntung. Dia salah satu lulusan Akademiya yang masih cukup muda loh!"
"Mata yang secerah masa depannya, rambutnya bagai sutra yang dijalin dari emas! Sudah sangat jelas jika dia ini diciptakan ketika Dewa sedang bahagia~"
"Kyaaa!!~ Tuan Kaveh benar-benar tipeku,"
Kira-kira begitulah pujian para gadis muda ketika disapa dengan senyuman oleh Kaveh. Sedangkan yang menjadi objek obrolan tak memperhatikan karena dia saat ini membagi-bagikan permen pada anak-anak sekitar.
Hanya saja ada gosip yang membuat telinganya seketika sangat sensitif. Kaveh bersembunyi di pohon dekat gadis-gadis itu untuk mendengarkan obrolan mereka lebih lanjut tentang dirinya.
"Eh, tau tidak? Aku beberapa kali melihat Tuan Kaveh minum di kedai anggur, dan kalian tahu apa yang lebih menarik?? Dia sering diantar pulang oleh Tuan Panitera Akademiya itu loh!"
"Maksudnya Tuan Alhaitham? Kudengar dari salah satu temanku yang dulu belajar di Akademiya, dia adalah Junior Tuan Kaveh. Dan mereka dulu adalah rival loh. Mereka akhirnya bertengkar dan entah karena apa saling musuhan, padahal dulu teman dekat!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[HAIKAVEH] SERIBU SATU MIMPI DARI SYAHRAZAD
Fanfiction~~~ Warning: Lore dan kisah yang kutulis disini tuh gak canon, atau gak resmi dari Genshin. Ini kubuat semata-mata untuk hiburan dan alur yang 'extraordinary' dengan caraku sendiri. Meski ku gak main Genshin, namun ku jatuh cinta sama HaiKaveh sejak...