Pilihan

194 36 8
                                    




Pernikahan Moonbyul dan Solar mungkin jadi pesta paling megah yang pernah Seulgi datangi. Seingat Seulgi, Moonbyul pernah berkata bahwa keluarga besarnya memiliki pengaruh besar di kota ini. Dulu Seulgi pikir perkataan Moonbyul hanyalah bualan semata. Ia memang tahu bahwa kekayaan Moonbyul sendiri tak bisa dianggap remeh, namun punya pengaruh besar di seisi kota yang luas ini? Rasanya seperti bualan anak kaya raya yang arogan dan manja. 

Namun hari ini ia menyadari bahwa ucapan Moonbyul bukanlah bualan belaka karena astaga, pesta ini terasa seperti pesta gala para pejabat dan publik figur. Seulgi menghela nafas, sepertinya datang ke pesta ini jadi kesalahan besar. Ia seperti debu kecil di ruangan luas ini.

"Kak, kita langsung pulang saja bagaimana? Kita bisa ambil gambar dan mengirimnya ke kak Byul untuk bukti kalau kita sudah datang."

Sepertinya bukan Seulgi saja yang tak nyaman dengan keramaian ini. Seungyoun tampak gelisah di balik wajah datar yang ia coba pasang. 

"Moonbyul bisa membunuhku jika kita tak menampakkan wajah di hadapannya."

"Tapi lihatlah orang-orang itu," ucap Seungyoun sembari memandang kerumunan manusia yang mengelilingi sepasang pengantin baru itu. "Mustahil kita bisa menembus mereka."

Seungyoun benar. Orang-orang itu tampak sekali ingin mencuri perhatian Moonbyul. 

Dasar para penjilat.

"Oke, kita ambil foto saja."

Seulgi lalu mengeluarkan ponselnya. Mengambil satu foto Moonbyul dan Solar dari kejauhan lalu mengambil foto Seungyoun di sampingnya untuk bukti bahwa ia memang benar datang.

"Sudah, ayo pergi." Seulgi menggandeng tangan Seungyoun lalu berusaha melewati lautan manusia untuk menuju pintu keluar yang entah mengapa terasa sangat jauh.

"Aku tadi melihat mereka," ucap Seungyoun saat keduanya sudah duduk di dalam mobil. Seulgi yang sedang mencari kunci mobil dari dalam tasnya hanya bergumam kecil, memberi kode pada Seungyoun untuk menjelaskan siapa yang ia maksud.

"Mereka sepertinya datang bersama karena aku lihat Irene menautkan tangannya di lengan manager Yohan."

Gerakan tangan Seulgi seketika terhenti. Ia menatap Seungyoun yang kini memandang ke arah luar dengan wajah yang tampak kesal.

"Lalu? Bukankah kamu waktu itu bilang kalau mereka memang saling kenal dan dekat? Lagi pula wajar jika mereka ada di sini. Moonbyul pasti kenal mereka."

Seungyoun menghembuskan nafas kesal. Kenapa anak ini?

"Kamu kesal kenapa?"

Seungyoun hanya menggelengkan kepala. Memilih mengabaikan pertanyaan Seulgi dan memakai sabuk pengamannya. "Ayo pulang. Aku lelah."

Seulgi yang tak mengerti dengan perubahan suasana hati adiknya hanya memilih menurut. Toh ia sendiri juga lelah. Ingin segera membersihkan tubuh dan tidur lelap di balik selimutnya. Membayangkan saja membuat Seulgi ingin menginjak gas sedalam mungkin agar ia bisa segera sampai rumah.

"Aku sepertinya akan membatalkan kontrakku dengan kantor Yohan."

"Kenapa? Bukankah kontrakmu akan berakhir dalam beberapa bulan?"

"Kak, kalau aku harus membayar denda, kamu mau bantu aku bayar?"

Seulgi membulatkan mata mendengar pertanyaan Seungyoun yang sungguh di luar nalar. "Jangan bodoh Youn. Uang kita tak sebanyak itu. Bisnisku masih butuh banyak uang untuk bisa bertahan."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang