"Dasar tukang tipu! Jadi penyanyi hanya untuk menipu banyak orang!"
"Sialan gara - gara kamu aku sudah pamer ke teman - temanku ternyata yang kamu jual barang palsu"
"Sialan! artis sial"
Beberapa ibu - ibu sedang berkumpul menyerang Boun dengan barang yang dapat pegang, entah itu sendal tas benda - benda yang dapat mereka raih dengan mudah..
Boun hanya bisa diam pasrah menerima sumpah serapah, makian serta hinaan bahkan pukulan demi pukulan yang dilayangkan padanya.
Boun hanya terus diam menerima semua itu tanpa ada niatan sedikitpun untuk membalas ataupun kabur dari situasi itu.
"Heh! Apa yang kalian lakukan!" teriak seorang lelaki sudah berumur yang sedang lewat tanpa sengaja dan melihat kejadian itu.
"Ah sudah kakek langsung jalan aja!" balas seorang ibu yang tak mau keributannya diganggu.
"Kalian pikir sedang berdiri diatas tanah siapa bisa berbuat seenaknya pada cucuku ha!"
"Siapa sih" bisik lirih seorang ibu pada temannya "Ganggu aja"
"Ah mungkin itu kakek galak yang menguasai tempat ini seperti kata orang - orang"
"CEPAT PERGI KALIAN! TUNGGU APALAGI" teriak si kakek yang berusaha membuyarkan kerumunan para ibu - ibu yang mengamuk tak jelas.
Akhirnya setelah bentakan itu para ibu membuyarkan diri begitu saja meninggalkan Boun yang masih terdiam dengan pikiran yang entah berada dimana, seolah sedari tadi ia memang tak merasakan sakit karena pikirannya sedang tak ada bersamanya.
"Cu" tepuk pelan si kakek yang membuyarkan lamunan Boun
"Ah iya?" —Boun menoleh ke sekelilingnya dimana para ibu tadi telah buyar "Ah sejak kapan mereka pergi" batin Boun
Belum sampai si kakek mengeluarkan suara kembali, Boun sudah terlebih dahulu membuka suara.
"Saya permisi dahulu ya kek, mari" —Boun sedikit membungkukkan tubuhnya memberi salam dan langsung meninggalkan tempat itu.
Sembari langkahnya mengarah kembali ke vila Boun jadi berfikir bahwa mungkin akan menyenangkan bahwa ia tak dikenali oleh orang seperti dirinya di masalalu. Namun bagaimanapun nasi sudah menjadi bubur.
Boun benar - benar dibuat kacau dengan semua pemikiran negatif yang merasuki pikirannya.
Disisi lain terlihat Prem yang sedang mondar - mandir di depan vila dengan wajah cemasnya mengkhawatirkan Boun. Tepat ketika ia melihat Boun yang tengah berjalan kembali ke arah vila, Prem langsung berlari menyambut Boun dengan pelukan bersamaan dengan pecahnya tangisan Prem yang merasa takut Boun akan tiba - tiba pergi lagi.
Boun sendiri yang melihat Prem tiba - tiba menangis sambil membeluk tubuhnya menjadi bingung. Ia berusaha menenangkan Prem
"Are you okay Pem?"
"Darimana aja"
Boun akhirnya menyadari bahwa Prem sedang menangisi kepergiannya itu menjadi terkekeh.
Boun memegang wajah Prem yang sedang dibenamkan pada dadanya "Pemm, aku cuma pergi jogging sebentar"
Jika kalian bisa melihat sekarang betapa menggemaskannya Prem dengan wajah kebingungan dan tanpa dosa menarik ingus disela tangisannya, sangat menggemaskan.
Prem langsung memukul dada Boun dan meninggalkan pria yang barusaja ia tangisi itu masuk ke dalam vila, yang jelas langsung diikuti oleh Boun yang masih tak berhenti gemas dengan sikap Prem yang dapat membuatnya lupa sejenak dengan apa yang baru saja ia rasakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Call Me By Your Song [BounPrem]
FanfictionPrem, seorang Fanboy yang beruntung karena dirinya bisa berada didekat Idolanya, namun ternyata ada rahasia dibalik sang Idola. #bounprem #premboun #boun #prem ⚠️bxb area ⚠️harsh word ⚠️NC-17 ⚠️Fictionstory