PERINGATAN
Cerita ini mengandung muatan dewasa seperti kekerasan, pakaian minim, konsumsi minuman keras, rokok, dll
Bagi pembaca yang belum cukup umur atau tidak nyaman dengan konten tersebut, dianjurkan untuk tidak membacanya_______________
Boun berjalan menuju toilet yang terdapat diujung lorong di lantai kantornya yang berada didalam agency.. Sebelum masuk Boun menempelkan secarik kertas didepan pintu toilet
Boun langsung masuk dan menemukan Prem yang memang sudah duluan pergi ke toilet beberapa menit lalu
"Boun?" ujar Prem lirih, menatap Boun yang menghampiri dirinya mendekat hingga tubuhnya menabrak wastafel "Boun jangan main - main!" Prem masih berusaha menarik jarak diantara mereka
"Engga"
"Lu mau ngapain"
"Ssst" Boun mendekatkan bibirnya ditelinga Prem dan secara sengaja menjilatnya ringan
"Bbounn—" Prem yang memang tubuhnya sensitif "—jangan mulai"
"Diem"
Boun menciumi tulang selangka Prem yang terekspose indah karena Prem hanya menggunakan cardigan tanpa memakai dalaman, Boun terus menciumi tulang selangka Prem secara bergantian sambil sedikit memberikan gigitan kecil supaya Prem mengeluarkan erangan manis yang ingin ia dengar, Boun beralih ke leher Prem mencium dan menjilat lembut namun sudah penuh dengan nafsu tentu saja hal itu mampu membangkitkan milik Prem yang terkurung didalam celananya
"Eughhh bbouunn...j-jangannmmhh...jangan disinihhhh" Prem yang terbata - bata karena nafasnya mulai memburu disebabkan permainan Boun pada lehernya namun masih berusaha mengontrol diri karena menyadari mereka berdua masih berada di ruang publik
"Udah aman, cuma kita berdua yang pake toilet ini"
Boun melanjutkan aksinya yang entah sejak kapan sudah membuka kancing cardigan pink itu, Boun meremas - remas dan mulai memelintir puting Prem sebelah kiri sedangkan yang sebelah kanan tak ia biarkan begitu saja, ia langsung menempelkan bibirnya membuka bibirnya menjilat - jilat dan menyesap dengan penuh nikmat namun dengan tempo yang tidak tergesa - gesa dan hal itu berhasil membuat si pemilik badan terbuai dalam permainannya, entah mengapa hari ini rasanya Prem ingin menikmati saja tak seperti biasanya Prem yang merupakan Power Buttom selalu ingin menguasai permainan, mungkin karena mereka yang sedang bermain - main diruang publik yang jelas - jelas diluar bebas orang berlalu - lalang
"Turun" Boun memerintah Prem untuk berjongkok didepannya sambil dengan sibuk ia melepaskan ikat pinggangnya
Lalu Prem berlutut didepan Boun, membantu membuka kancing serta resleting celana seragam Boun, meloloskan celana itu sampai betis, tidak lupa juga dengan celana dalam milik Boun.
Terpampang lah milik Boun yang panjang berurat yang sudah sangat tegang itu.
"Tegang banget"— Prem sambil tangannya meraih milik Boun itu membuat Boun sedikit meringis. Boun mengelus rambut Prem yang berada dibawahnya. Dan Prem langsung saja mengurut milik Boun yang sudah tegang itu, mengocok naik turun sebelum mulutnya ikut adil memuaskan bosnya itu.
Berawal dari jilatan yang dilakukan dari pangkal kepala milik Boun lalu berahli menjilati ujung dalamnya. Tidak sampai disitu Prem pun juga memainkan dua bola yang menggantung itu.
Boun yang melihat itu tidak sanggup untuk tidak mendesah, ia sedikit mengeluarkan suara beratnya bahkan tangannya meremas rambut Prem, menyalurkan betapa nikmat perlakuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Call Me By Your Song [BounPrem]
FanficPrem, seorang Fanboy yang beruntung karena dirinya bisa berada didekat Idolanya, namun ternyata ada rahasia dibalik sang Idola. #bounprem #premboun #boun #prem ⚠️bxb area ⚠️harsh word ⚠️NC-17 ⚠️Fictionstory