Ep. 6 - Alasan Aku Disini

423 33 1
                                    

Tangan Prem sudah penuh dengan barang - barang bahkan dibahunya ia masih harus membawa tas, perlahan ia menendangkan kakinya ke sebuah pintu apartemen yang tak berselang lama pintu itu dibuka dan langsung disambut dengan keluhan

"Haish gue kirain polisi mau grebek, kenapa ga pencet bel aja sih" sambut Boun sengit

"Apa penglihatan tuan mulai memburuk" sarkas Prem berlalu masuk

"Sialan! Apa barusan dia ngatain gue?!"
"Lo ngatain gue! Hah!!"

"Saya?.. Tidak" menggelengkan kepala "Saya hanya memastikan" memberi senyum kecut "Ya udah jelas gue bawa barang segitu banyak tolongin kek apa gitu aish"

"Ini kenapa banyak banget barang sih?" keluh Boun sambil mengacak barang seolah mengecek isinya

"Ya gimana gak banyak! Siapa manusia aneh yang tiba - tiba pindah dari rumah mewah lengkap beserta isinya ke apartemen tanpa persiapan hadeuh hadeh"
"Ini semua sudah sesuai dengan yang ada di daftar tuan"

"Oohh" sambil mengangguk - angguk ringan

_____________

FLASHBACK
Prem POV

Jadi setelah Prem menjemput Boun dari Bar hari itu, Prem mulai sedikit menjaga jarak dari Boun meskipun ia adalah asistennya. Prem mulai meyakini bahwa Boun yang ia idolakan selama ini dengan Boun yang kini menjadi bosnya adalah 2 orang yang berbeda. Berbeda bagaimana? Ya itu! Mereka satu orang namun dengan 2 kepribadian..
Karena Boun yang menjadi bosnya adalah orang yang kasar, berperingai buruk dan brengsek sejauah pengamatan Prem selama berjalan 2 bulan bekerja dibawahnya.. Sedang Boun yang ia Idolakan adalah orang yang akan berperingai baik, perhatian dan benar - benar ramah bukan hanya pada fansnya tapi juga yang terpenting ketika berada didepan media..
Benar - benar bajiangan bermuka dua bukan?
Yaa.. Prem berpikiran begitu bukan tanpa alasan, ada beberapa kejadian yang ia lihat sendiri dan membuat Prem yakin bahwa orang yang selama ini diidolakannya itu benar - benar fake
..
Hari itu ada staff yang baru bergabung di bagian promosi untuk event Fan Meet Boun tapi staff itu membuat kesalahan dengan detailnya dimana biasanya Boun tidak akan bersentuhan langsung dengan fansnya atau hanya bisa sekedar foto bersama dan menerima hadiah, namun staff baru yang seolah ingin memamerkan ide yang dianggapnya brilliant, dengan lancangnya tanpa persetujuan atau pemberitahuan apapun pada Boun tiba - tiba ia menambahkan detail dimana fans yang melakukan Fan Meet hari itu dapat berinteraksi fisik dengan Boun secara langsung.. Bagimana ketika Boun tahu? Tentu saja ia terkejut itu bukan hal yang biasa ia lakukan.. Namun apa Boun tidak melakukannya? Tentu saja Boun tetap menghargai fansnya dan ia tetap profesional dengan apapun perubahan yang tidak ia ketahui itu, tapi tentu saja ketika acara sudah selesai dia meluapkan amarahnya habis - habisan pada staff baru itu didepan semua staffnya dan langsung dipecat tanpa rasa hormat sedikitpun.

Jadi bukankah itu hal yang keji?
..
Boun juga sering meledak marah pada staff yang mengurus musiknya atau konten yang menjalin kerjasama, jika hasilnya tidak sesuai dengan selera ataupun standartnya bahkan ketika para staff itu bertanya padanya apa ia setuju atau tidak dengan hasilnya boun juga akan tetap marah karena merasa hal seperti itu kenapa harus ditanyakan.

Bukankah serba salah? Jadi apa maunya? Dasar perfeksionis gila!
..
Dan yang paling membuat Prem benar - benar muak adalah sikap Boun setiap kali marah ia akan menunda bahkan membatalkan jadwalnya pada keesokan hari tak peduli sepenting apapun itu dan menjadikan hari kosongnya itu untuk mabuk - mabukan seharian. Jelas saja itu membuat hal yang sudah tersusun rapi menjadi berantakan dan terkadang tak memiliki cukup waktu untuk beberapa pekerjaan yang harusnya sudah selesai lebih awal itu benar - benar bisa menyulitkan staff untuk beberapa kasus tertentu..

Sungguh tidak profesional bukan? Bahkan mabuk saja dia masih harus menyusahkan Prem atau Sammy entah itu untuk sekedar menjemput atau bahkan ia meminta Sammy menjadi teman minumnya. Aish dasar merepotkan
..
Dan ini adalah keluhan pribadi dari Prem benar - benar bersifat pribadi karena setiap kali Boun mabuk dan dijemput olehnya Boun tidak akan membiarkan Prem pergi begitu saja, ia selalu membuat Prem harus tidur terduduk tak nyaman disamping ranjangnya dengan satu tangan yang digenggam Boun kuat - kuat padahal ia tertidur nyenyak diatas ranjang yang empuk..

Apa Prem tidak melawan? Tentu saja ia lakukan tapi pria itu selalu mengenggam tangannya kuat - kuat entah bagaimana tenaganya berlipat setiap kali ia mabuk namun disisi lain Prem melihat seolah ia sedang ketakutan dan tak ingin ditinggalkan. Hal itulah yang bisa membuat hati dan pikiran Prem berperang sendiri dia merutuki pria itu brengsek namun disisi lain Prem melihatnya iba sampai ia jadi terus - terusan berakhir tidur terduduk disamping ranjang..
..
Sampai akhirnya pada 3 hari yang lalu saat Prem bersiap akan berangkat ke tempat Boun tiba - tiba Sammy menghubunginya untuk langsung mendatangi sebuah alamat yang sudah dikirimkan Sammy melalui pesan dan ketika Prem sudah berada disana

"KENAPA DIA BISA ADA DISANA! LO UDAH JAMIN WAKTU ITU! GUE UDAH PERCAYA SAMA LO SAM!!" Terdengar suara Boun yang marah namun tak seperti biasanya seolah kali ini terdengar sangat frustasi

"Gue juga gatau Boun gimana dia bisa masuk. Lo tau gue kan! Gue ga bakal nglakuin apapun yang bikin lo ga nyaman"

"YA ITU BUKTINYA DIA ADA DISANA KAN!"

"Oke udah tenang dulu.. Sekarang lo maunya gimana?" Sammy terdengar mengendalikan dirinya supaya tak memperburuk suasana

"Ya gue ga bakal balik kesana lagi!" kali ini nadanya sudah tak sepedas tadi namun masih penuh penekanan

"Trus lo gapapa disini?"

"Ya kalo disini lebih aman kenapa engga!" masih terdengar ketus

"Tapi lo tau kan lo harus bener - bener jaga identitas lo selama tinggal disini"

"Iya gue tau"

"Yaudah kita anggep ini sebagai solusi sementara sampe gue dapetin rumah baru buat lo"

"Hah? Rumah baru? Apa gak salah denger?"

"Prem"

"Ya Sam" teriakan dari luar ruangan terdengar menyaut

Sammy berjalan keluar kamar "Gue gak banyak waktu buat jelasin sekarang, yang jelas untuk sementara waktu Boun bakalan tinggal disini jadi tolong lo catetin dia perlu apa aja selama disini nanti lo kirim gue biar gue suruh orang buat siapin semuanya. Oh iya sekalian sama keperluan lo juga! Buat sementara waktu gue minta lo juga tinggal disini nemenin dia disini ya, soalnya dia bener - bener gak bisa sendirian.. Cuma sampe gue dapet rumah baru buat Boun ok?"

"Iya Sam" memangnya Prem bisa apa? meskipun Sammy mengatakan dia meminta tapi dia tak benar - benar butuh persetujuan Prem karna hal itu juga tertulis di kontraknya kan! Dia harus bisa ikut kemana saja Boun pergi atau tinggal berapapun lamanya jika itu diperlukan

"Tolong lo cek apa aja yang perlu ya Prem"

"Iya Sam"

"Boun gue cabut dulu, nanti malem gue balik lagi.. Gue harus balik kantor nanti gue balik sini lagi bawain kalian makanan" Sammy menepuk pelan pundak Prem dan berjalan ke arah pintu dan menghilang segera setelah membukanya

"Hmm" hanya sautan lirih dari dalam kamar yang pintunya terbuka sedikit
..
Dan ya dengan begitu berakhirlah Prem di apartemen Boun hari itu. Tanpa persiapan, tanpa aba - aba, setelah bekerja sekitar 2 bulan dengan orang yang awalnya ia idolakan kemudian sedikit demi sedikit berubah jadi memunculkan bibit rasa tak suka melihat tingkahnya..
Dan bahkan sekarang ia harus tinggal satu atap dengannya? Berdua saja? Oh Tuhan..

Mungkin Prem akan bersujud syukur itu terjadi ketika ia masih sangat menyukai Boun seperti awal - awal seolah tak tergoyahkan keyakinannya dengan berharap hal - hal baik pada Boun yang ia lihat sebelum menjadi asisten pribadinya..
Namun sekarang? diwaktu ini? ia harus tinggal bersama Boun, setelah melihat semua perangai buruk Boun? Apakah ini mimpi buruknya yang lain? Setelah mengambil mimpi buruk pertamanya harus bekerja dibawah orang itu sampai habisnya tahun ini

Prem yang tadinya baik - baik saja tiba - tiba merasa pusing yang hebat karena memikirkan dirinya akan tinggal bersama Boun mulai dari sekarang

Call Me By Your Song [BounPrem]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang