mimpi

689 67 7
                                    


"hati hati sayang. aku tidak mau permaisuriku terluka" ucap Jenandra lembut seraya membantu Naravis menaiki kuda putih miliknya.


"hihi~ aku senang karna kau mau menemaniku berburu" balas Naravis dengan mata berbinar.


Jenandra hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah gemas sang kekasih.


"jika dirimu menginginkan sesuatu kamu bisa keruanganku sayang, kamu tau aku tidak akan menolak apa yang permaisuriku inginkan" oceh Jenandra lalu menaiki kuda yang sama dengan Naravis.


dengan Jenandra yang menunggangi kuda, Naravis hanya menyandarkan tubuh kecil nan rampingnya di dada sang Raja.


"aku takut mengaggumu sayang, yang ku tahu Rajaku ini sedang sibuk mengurus pernikahannya dengan seseorang, bukan begitu?" Tanya Naravis jahil, jari lentiknya mengelus wajah tampan Raja-nya dengan lembut.


Jenandra terkekeh mendengar  pertanyaan jahil kekasih cantiknya, ia mengangguk lalu menjawab "benar, aku akan menikah dengan Putra mahkota dari kerajaan Lambridge kau jangan lupa datang mengerti? aku tidak akan melaksanakan perikahan jika kau tidak datang"


"aku pasti akan datang, jangan lupakan bahwa Putra mahkota yang ingin kau pinang itu adalah aku, tampan" balas Naravis lalu mengecup pipi Jenandra.
















"hah.. mimpi itu rasanya nyata banget.. kenapa ada kakak galak yang itu" Naravis bangun dengan nafas yang terengah-engah. itu bukan termasuk mimpi buruk bisa di katakan mimpi itu indah, sangat indah. yang Naravis ingat dia memakai pakaian khas kerajaan dengan jubah putih tersampir indah di pundaknya.


lalu.. kakak kelas yang ia ingat namanya Jendra ahh tidak namanya Jenandra itu sangat tampan menaiki kuda putih bersamanya, bagaimana ia menatapnya, bagaimana ia berbicara sangat lembut kepada Naravis, ia ingin merasakannya lagi.


Naravis dengan cepat menggelengkan kepalanya, tidak mungkin ia merasakannya di dunia nyata Naravis yakin Jenandra yang tampan itu pasti mempunyai kekasih, ia juga yakin mimpinya semalam pasti karna ia terpesona dengan wajah tampan kakak kelasnya itu.


Naravis menoleh ke arah jam dinding di kamarnya dan hah.. jam 04.35 masih terlalu pagi untuk Naravis bangun, dia tidak pernah bangun sepagi ini, ingin tidur pun tidak bisa.


akhirnya Naravis memutuskan untuk turun kebawah.


saat sampai di dapur Naravis bingung melihat bundanya yang sudah sibuk dengan alat masak pagi pagi buta begini, jangan lupakan bahwa Naravis baru pertama kali bangun sepagi ini.

[Nomin] ReinkarnasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang